"Merelakan adalah suatu pilihan agar hatimu kembali tentram"
.
.
.Pukul 06.00
Pagi ini Lendra sedang bersiap-siap berangkat ngajar karna sudah memasuki hari senin. Setelah sholat subuh tadi, ia langsung memasak dan bersih-bersih rumah terlebih dahulu karna Dewi kembali tidur, mungkin untuk melupakan kejadian semalam yang menjadi bumerang di pikirannya.
Lendra sarapan sendirian di ruang makan sepi, sungguh sepi biasanya selalj ada yang cerewet bawel ngamuk gemesin, tapi sekarang tidak ada.
Ia menyudahi sarapannya yang baru memakan tiga suap saja. Ia mengmbil buku dan merobeknya asal lalu mengeluarkan pulpen dan mulai menempelkan tinta hitam itu pada kertas berwarna putih.
Aku udah masak, kamu harus makan masakan aku. Oh ya, kamu diam aja disini istirahat jangan sampe terjadi sesuatu yang nggak sama sekali saya inginkan. Maaf kalo udah bikin kamu kecewa, sekali lagi minta maaf saya pergi kerja dulu, assalamu'alaikum.
Tertanda
Lelen, suami brengsek-nya Dewi AdzkiyyaSetelah menulis lalu menyimpan kertas itu dimeja makan lalu ia langsung membawa tas nya dan keluar dari rumah memasuki mobil dan dan melajukan mobil itu dengan perasaan yang tak bisa di deskripsi kan.
*****
Pukul 08.00
Dewi terbangun dari tidurnya karna merasa mual, lantas ia pun langsung bergegas pergi ke kamar mandi.
"Huekk"
"Huekk"
"Huekk"
Setelah selesai ia membasuh mulutnya, sungguh saat ini ia merasa sangat lemas. Ia keluar dari kamar mandi dan langsung duduk si kursi ruang makan. Ia tak mencari Lendra karna ia sudah tahu, pasti Lendra sudah berangkat ngajar.
Ia melihat selembar kertas dan juga roti selai stroberi kesukaannya, namun ia lebih mementingkan kertasnya dulu. "Apa nih" Ucap Dewi sambil mengambil kertas itu dan mulai membacanya.
"Sangat brengsek" Lirih Dewi lalu merobek-robek kertas itu dan membuang kertas yang sudah dirobeknya dan roti selai buatan Lendra pun ia buang ke tempat sampah, ia masih membenci Lendra.
Sekarang ia pergi ke dapur untuk melihat apa yang dimasak Lendra. "Oh, ternyata cuman rendang. Gada yang spesial" Ucap Dewi datar. Ia membuka handphone nya, ia memilih pesan gofood saja daripada memakan makanan buatan Lendra itu, tak selera. Sebenarnya ia tak mau makan saat ini, tapi mengingat ada tiga nyawa didalam rahimnya jadi ia harus makan. Pikirnya.
Setelah memesan ia pun menunggu di kursi teras rumahnya sambil membaca novel dan ditemani secangkir teh panas.
Beberapa menit pesanannya pun datang dan ia langsung menerima pesanan itu. Ia pergi ke ruang makan dan memakan makanan pesanannya itu.
Setelah selesai ia langsung ke belakang rumah, akhir-akhir ini ia suka berada dibelakang rumahnya karna suasana yang sepi, sejuk nan asri. Banyak tanaman kecil hingga yang besar membuat Dewi semakin betah berada disana apalagi jika ada angin sepoi-sepoi.
Ia duduk di ayunan yang sudah Lendra buat untuk dirinya pada saat itu, ayunan itu berada dibawah pohon mangga. Ia mengayunkan ayunannya sambil menikmati angin yang sejuk. Setelah hampir satu jam berayunan kini ia beralih untuk mengambil tikar kecil yang berwarna pink dan membuka tikar itu diatas rerumputan. Ia pun duduk disana sambil membaca novel kembali dan ditemani satu burger dan es teh manis kesukaannya.
"Sayang, lagi apa?" Tiba-tiba terdengar suara Lendra yang seperti cape berlari karna nafasnya ngos-ngosan. Sontak Dewi pun terkejut bukan main, namun ia menahan keterkejutan itu.
"Punya mata kan? Coba liat aku lagi apa" Ucap Dewi datar sambir terus menatap buku novelnya tanpa ada niat sedikit pun untuk menatap mata Lendra.
"Kamu belum makan makanan buatan aku?" Tanya Lendra sambil menghampiri Dewi yang berada diatas tikar dan duduk di sebelah Dewi.
Dewi yang menyadari itu pun langsung menggeser sedikit badannya tak mau berdekatan dengan Lendra "Lagi gak minat" Jawabnya.
"Kamu masih marah sama aku ya?" Tanya Lendra lagi sambil berusaha mendekat kearah Dewi.
"Ya masih lahh, coba perempuan mana yang nggak kecewa ketika tanpa sepengetahuannya bahwa dirinya adalah istri kedua dari suaminya!??"
"Masih untung aku masih bertahan disini dan nggak ada niatan untuk kabur!," Ucapnya dijeda olehnya "Karna kalo kabur, nasib tiga anak ini bakalan gimana!??" Lanjutnya.
Lendra langsung mendekap Dewi dan seperti malam Dewi langsung menangis dipelukannya "shutttt udah, Azura kesini pas malam karna mau minta diceraikan karna dia juga bakalan nikah sama orang yang dia cintai" Jelas Lendra lalu melanjutkan ucapannya lagi "Jadi aku ceraikan dia, dan sekarang aku sama Azura udah cerai. Karna cinta aku hanya tertuju pada tiga perempuan lagi, bukan empat" Lanjutnya sambil mengelus-elus punggung Dewi yang masih bergetar akibat menangis.
Dewi mendongakkan kepalanya menatap Lendra "Beneran? Udah cerai?" Tanya Dewi pada Lendra.
Lendra tersenyum dan mengangguk, lalu mengambil surat cerai dirinya dan Azura untuk membuktikan bahwa dirinya dan Azura sudah bercerai. Senyum Dewi langsung terbit kala melihat surat yang diberikan oleh Lendra. "Lalu, siapa tiga perempuan itu?" Tanya Dewi.
"Bunda, Lutfia, sama... Kamu Dewi Adzkiyya Nugroho" Jawab Lendra tersenyum tulus.
Pipi Dewi langsung bersemu merah kala ada nama dirinya yang dipasangkan dengan marga nya yang disebut oleh Lendra.
"Makasih" Hanya satu kata itu yang bisa keluar dari mulut Dewi, ia tak tahu harus bilang bagaimana lagi.
"Sama-sama, yaudah kita makan dulu. Kamu belum makan kan?" Tanya Lendra pada Dewi.
"Udah, tapi bukan masakan buatan kamu" Jawab Dewi.
"Lalu kamu makan apa? Kenapa nggak makan masakan saya?" Tanya Lendra khawatir.
"Aku pesen gofood, soal kenapa aku nggak makan masakan kamu karna aku nggak suka rendang. Hehe, maaf ya?" Jelas Dewi sambil tersenyum.
"Kamu gak suka rendang? Aduhh maaf aku gatau kalo kamu gasuka rendang" Ucap Lendra, nadanya terdengar begitu khawatir. Sungguh ia tak tahu jika selama ini Dewi tidak menyukai rendang.
Udah mulai aku kamu nihh
"Gapapa, kamu aja yang makan. Aku nemenin kamu aja" Ucap Dewi tersenyum. Lalu bangkit dari duduknya begitupun dengan Lendra.
"Beneran? Kamu gapapa?" Ucapnya memastikan sambil berjalan masuk kedalam rumah.
"Iyaa gapapa kok oh ya, kamu nggak ngajar hari ini?" Tanya Dewi.
"Aku izin gak masuk dulu, tapi besok masuk lagi kok" Jawab Lendra yang dibalas anggukan paham oleh Dewi.
Dengan cepatnya Dewi merelakan semua itu dan memilih untuk berdamai.
Udahh dulu ya!! Bubayyy!! Mwahh!!
Bisa jadi ceritanya delapan part lagi, tapi gak tau ketangg.
Tertanda
Wiwi, Istri sah nya Lee Dong Wook
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher BTQ My Husband | END
RandomUTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!!!!!! Ini kisah seorang Dewi Adzkiyya, dimana ia dijodohkan oleh orang tuanya dengan seseorang yang bernama Lendra Aditya Nugroho, seorang guru BTQ di Madrasah Aliyah Al-Amanah Namun disisi lain, Lendra sudah mempunya...