6. Benar?

17 3 0
                                    


_________________________________________
Pak Dika (Ayah Dewi)
Seriuss??
Apa kamu bisa nepati janji kamu lagi?
Jika diingkari jangan harap bakal kasih waktu sama saya.

.
(Anda)
Iya pah insyaallah saya akan tepati janji saya

_________________________________________

*****

"Liss rabu aja mainnya ya... pleasee jan ngambek ya?"

"Yaelahh Dewi tadinya gue yang mau bilang kek gituu ehh taunya udah diduluin"

"Affah iyya? Yaudah gue tutup ye?"

"Terserah lu bambangg"

Telpon pun diputuskan secara sepihak. Melisa termenung memikirkan nasibnya yang sama akan dijodohkan oleh orang tuanya. Tapi Dewi belum tau perihal Melisa yang akan dijodohkan.

*****

"Dek nanti sore pulang ke jakarta aja ya?" Ucap Rendi pada Zara.

"Hmm iya bang nanti sore pulang aja, tapi kenapa langsung pulang?" Tanya Zara.

"Jadi gini, kemarin Lendra bilang sama Dika kalo dia mau ngelamar Dewi-anak Dika dan Lendra bilang ngelamar Dewi nya hari ini, tapi gara-gara Lendra lupa Lendra jadi nggak nepati janjinya. Jadi besok rabu Lendra mau melamar Dewi"
Ucap Rendi dengan lembut sembari mengusap puncak kepala Zara.

Yeahh mereka walaupun udah agak tua bahkan udah punya cucu tapi keromantisannya nggak berkurang sama sekali alias awet.

"Eum lupa juga wajar sih, karna lagi repot" Ucap Zara sembari menundukkan kepalanya dan memainkan jari jarinya.

"Iya gapapa inu semua udah takdir kok"

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 sore dimana Rendi, Zara, Lendra, dan Lutfi sudah berada dirumah.

Zara sudah mengikhlaskan sang ibu untuk kembali kepada sang penciptanya.
Kita tidak boleh tidak mengikhlaskan seseorang yang sudah kembali kepada sang penciptanya.

Mereka ber-empat istirahat dulu selepas berada dirumah. Tepat pukul 19.36 mereka menyiapkan apa yang akan dibawa untuk besok. Kalo cincin sih udah ada dari jauh hari. Cincin berwarna putih serta berlian yang berkilau.

 Cincin berwarna putih serta berlian yang berkilau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Persis seperti itu.

Setelah semuanya selesai mereka pun tidur dikamarnya masing-masing.

*****

Allahuakbar

Allahuakbar

Adzan subuh berkumandang. Lendra sudah bangun dari jam 03.00 karna melaksanakan sholat tahajud dulu. Setiap hari Lendra melaksanakan sholat tahajud. Sedangkan Dewi kalo inget.

Lendra izin tidak masuk ngajar dari kemarin, ya Karna kalian juga pasti tau lahh ya...

Jam 06.00 Lendra menyempatkan dulu buat lari pagi. Dan setelah jam 08.00 Lendra pulang kerumah.

*****

Pukul 12.30 Lendra beserta keluarga sudah berada di rumah Dewi. Dan lamaran pun sudah dilaksanakan. Sekarang tinggal menentukan hari pernikahan Lendra dan Dewi.

"Jadi akad nikah akan dilaksanakan minggu depan" Ucap Rendi yang di setujui oleh mereka semua.

"Yang bener aja kok minggu depan sihh terlalu cephat ituuu" Gerutu Dewi dalam hati, kalo nggak bisa kena tampharan emak.

Lalu mereka makan-makan dulu sebelum pulang dan bercanda riang. Sedangkan Lendra dan Dewi sedang duduk di kursi depan rumah bertiga dengan Ziko-anak Satria atau Kakak Lendra yang baru berumur 1 tahun.

Ziko digendong oleh Dewi karna ia memang menyukai anak-anak. Sedari tadi Dewi terus mencubit pelan pipi Ziko yang bulat itu. Gemas katanya.
Mereka bercanda riang karna ulah Ziko yang menggemaskan!!.

"Sini sama Om Dla digendongnya" Ucap Lendra pada Ziko sembari mengulurkan kedua tangannya tanda ingin menggendong.

"Ishh jangan, mending sama aku aja. Liat Ziko aja anteng sama aku" Ucap Dewi.

"Iyaa iyaa, nurut deh kalo nggak ntar di thampar nek gobreng" Ucap Lendra lalu tertawa terbahak-bahak karna melihat ekspresi Dewi.

Aaaaaaaaa!!

Tangis Ziko di gendongan Dewi karna ingin kepada Shyhan-Ibu Ziko atau kakak ipar Lendra.

Lalu Shyhan segera menghampiri Ziko yang masih di gendong oleh Dewi.

"Aduhh kenapa nangiss Ziko diapain sama Om Dla" Ucap Shyhan sembari menatap Lendra jail.

"Lahh kok saya sihh kan Dewi yang gendong, bukan saya" Ucap Lendra dan hanya dibalas kekehan kecil oleh Shyhan lalu Shyhan pergi kedalam sembari membawa Ziko.

"Dew" Ucap Lendra jahil.

"Hm"

"Dew" Ucapnya lagi.

"Apa sih" Ucap Dewi emosi.

"Gak jadi ahh kamunya ngambek"

"Yaudah, gak rugi juga" Balas Dewi cuek.

"Yahh"

Udahh dulu yaaaa bubayyyy mwahh.

Vote & komen!!!
Maksaaa!!

Teacher BTQ My Husband | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang