24. Berkumpul

5 2 0
                                    


Sesuai dengan yang diucapkan oleh Lutfia tadi Lutfia, Zara, dan Dewi tidur satu ranjang Dewi di sisi kanan Lutfia di sisi Kiri dan Zara di tengah, Lutfia dan Dewi memeluk Zara yang berada ditengah sambil bercerita. Bunda, Anak, dan menantu itu terlihat sangat akur. Kalau saja disana ada Shyhan, pasti rame. Pikir Lutfia.

Mereka pun tertidur bersamaan setelah cape tertawa hebat karna cerita yang mereka ceritakan.

Sedangkan dikamar tamu yang terdapat Lendra dan Rendi, disana sudah tertidur pulas sedari tadi bahkan kedua nya berdengkur sangat nyaring, seperti sedang berlomba-lomba memenangkan dengkuran yang paling nyaring. Dan yang paling nyaring ialah yang menang. Xixixi

*****

Pukul 05.00

Rendi, Lendra, Dewi, Zara, dan Lutfia sudah melaksanakan Sholat Subuh berjamaah yang di imami oleh Rendi.

Terlihat tiga perempuan yang sedang menyiapkan sarapan untuk pagi ini, mana mungkin buat tahun depan. Setelah selesai, tiga perempuan itu menghidangkan sarapannya keruang makan, di meja makan.

"Lutfia, panggilin Ayah sama Kakak kamu gihh" Perintah Zara pada Lutfia yang baru saja duduk dikursi meja makan. Membuat ia cemberut.

"Siap Bundaaaa" Jawab Lutfia sambil tersenyum paksa. Ngenes.

Lutfia pun pergi ke teras depan rumah karna Lendra dan Rendi sedang berada disana.

"Yah, Kak, dipanggil tuhh sama Bunda Zarannur" Ucap Lutfia pada Rendi dan juga Lendra yang sedang berbincang-bincang. Mereka pun menoleh dan mengangguk lalu masuk kedalam rumah dan ke ruang makan yang sudah ditunggu oleh Zara dan Dewi.

Mereka semua pun memakan sarapan itu tanpa ada ucapan sedikitpun. Setelah selesai Dewi dan Lutfia langsung membereskan piring dan gelas-gelas yang sudah kotor.

Tinggnongg...

Zara, Rendi, dan Lendra mendengar suara bel rumah Lendra, dengan cepat Lendra pun kaluar rumah meninggalkan Rendi dan Zara yang masih duduk dikursi meja makan.

Lendra membuka gerbang rumahnya dan ada seseorang itu adalah Rena, Dika, Satria, Shyhan, dan Ziko. Entah kenapa, kenapa mereka datang diwaktu yang bersamaan. Masih ingat Ziko?

"Assalamu'alaikum..." Salam mereka semua kecuali Lendra.

"Waalaikumussalam.." Jawab Lendra tersenyum, lalu meraih tangan Dika untuk mencium punggung tangan Dika, tangan Rena dan Satria pun ia cium punggung tangannya dengan takzim.

"Masyaallah..., kenapa bisa diwaktu yang bersamaan kesini nya" Ucap Lendra.

"Gatau tuh, tadi pas baru nyampe disini gak sengaja ketemu sama Kakak kamu, Satria" Jelas Rena yang dingguki oleh Dika.

"Kalo Kakak disuruh sama Bunda buat kerumah kamu, emang ada apaan dirumah kamu Len?" Tanya Satria yang diangguki pula oleh Shyhan. Sementara Ziko sudah sedari tadi digendong oleh Lendra.

"Disuruh? Emang ada apaan Len?" Tanya Rena dan Dika bersamaan karna bingung dengan apa yang diucapkan oleh Satria.

Sedangkan Lendra juga bingung, apa yang Bunda nya bilang pada Satria sehingga disuruh untuk kesini. "Gaada apa-apa kok, ahh lupakan aja. Ayok sekarang masuk kerumah aja" Ajak Lendra. Dika dan Satria pun masuk kedalam mobilnya masing-masing untuk memasukkan mobil itu kedalam halaman luas rumah Lendra.

Sedangkan Rena, Shyhan, masuk terlebih dahulu kedalam rumah yang disusul oleh Lendra yang masih menggendong Ziko.

"Assalamu'alaikum..." Ucap Rena dan Shyhan bersamaan.

Seketika Dewi, Zara, dan Lutfia langsung mendongakkan kepalanya bersamaan saat sedang asik mengobrol. Mata Dewi langsung berbinar kala melihat Mamah nya datang kerumahnya.

Teacher BTQ My Husband | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang