Teacher BTQ My Husband | END

18. Se jujur-jujurnya

"Bersamamu selamanya"

~TBMH

Hari yang cerah, awan-awan yang berbentuk-bentuk serta langit yang biru. Sekarang Lendra dan Dewi sudah kembali ke Jakarta setelah honeymoon selama lima hari di Bali.

"Yaaah... Kerumah lagi..." Keluh Dewi lalu menyimpan koper yang ia pegang dan merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Kamu nggak suka rumah ini?" Tanya Lendra lalu ikut merebahkan tubuhnya di pinggi Dewi.

"Bukannya nggak suka, tapi gak rame"

"Mau ada anak kecil? Biar rame"

"Iya, mau"

"Yaudah kita buat lagi yuk?"

Dewi mendengar ucapan Lendra pun langsung menatap tajam Suaminya itu.

"Buat apa heuhh!?? Buat apaaa!!!??" Ucap Dewi geram dengan tangan yang sudah terkepal kuat.

"Ehehe enggak kok..." Jawab Lendra cengengesan. Lalu Lendra pergi ke dapur setelah mengucapkan tersebut. Dan Dewi pun mengikuti Suaminya, Lendra.

"Kamu lagi apa Len?" Tanya Dewi yang duduk di kursi menatap bingung kearah Lendra yang entah sedang melakukan apa.

"Lagi mau bikin brownise, mau bantuin?" Tanya Lendra pada Dewi dan langsung dapat anggukkan dari Dewi.

Dewi pun berjalan kearah Lendra dan mulai membantu suaminya itu. Baeu saja hendak menggunting coklat, tiba-tiba suara ketukan pintu membuat dua insan itu menoleh kearah suara.

Lendra mengangguk tanda memerintah membuka pintu itu kepada Dewi.

"Oke"

Dewi pun berjalan keluar dapur dan menuju pintu utama rumahnya. Ia membuka pintu dan langsung terlihat Azura yang sambil membawa rantang di tangannya.

"Ehh Zura, ada apa ya?"

"Ini aku lagi masak banyak, tapi gatau bakal habis atau enggak. Jadi aku kasih sedikit buat kamu" Ucap Azura sambil memberikan rantang itu pada Dewi.

Dewi pun tersenyum lalu menerima pemberian Azura "Makasih ya.., ayo masuk dulu kedalam. Sambil nunggu rantangnya dibersihin," Ucap Dewi lalu Azura pun mengangguk dan masuk kedalam.

Sedangkan Dewi, ia menyuruh Azura untuk duduk menunggu di sofa dan ia pergi ke dapur untuk mngalihkan makanan pemberian Azura.

Azura terkejut ketika baru saja masuk kedalam rumah ia langsung melihat foto pernikahan Dewi dan Lendra yang terlihat mesra.

'Gak, gam mungkin dia Mas Lendra., gakk gak mungkinn!!'

Hatinya mencelos begitu saja kakinya lemas tak bisa bergerak bak dililitkan oleh rantai yang besar.

Tiba-tiba Lendra keluar dari dapur untuk menuju kamar, tak sengaja Azura dan Lendra saling pandang.

Degg

Lendra begitu kaget ketika melihat Azura berada di rumahnya. Terlihat Azura yang sedang menahan tangis, lalu dengan cepat Lendra pergi dari ruang tengah menuju kamar dengan terburu-buru sehingga nafasnya terengos-engos.