satu

559 29 1
                                    

Gadis yang menggunakan gamis moqa dengan Khimar yang melekat menambahkan kecantikan dan keanggunan dirinya dia merupak adek dari azlan,yaitu aza.

"Abang."panggil aza kepada Azlan yang tengah memakan sarapannya.

"Kenapa za?"

"Bang aza berangkat kuliah dulu ya."

"Kenapa ga sarapan dulu, sarapan dulu nanti mag kamu kambuh."

"Nanti di kampus bang,aza ada kelas pagi soalnya,Abang kok belum siap?"

"Abang mau ke pesantren za,Abang kangen sama Aryan,dan mau lihat pembangunan di pesantren juga."jelas Azlan.

Aza menggangukan kepalanya paham."yaudah deh,mangkanya bang cepet nikah,supaya ada yang nemenin Abang hhe."

Azlan memijat pelipisnya kemudian menggelengkan kepalanya."mulai lagi."gumam Azlan.

"Udh kamu ga perlu mikirin Abang kapan nikah,udh kamu berangkat sekarang."

"Yeh si Abang,Abang itu ga boleh cuek cuek yang ada cewek cewek ga mau lagi sama Abang,aza tuh pengen liat Abang nikah terus nanti aza punya adek lagi deh."

Azlan menghela nafasnya kemudian memejamkan matanya sejenak."udh ya sekarang kalo mau kuliah,sekarang berangkat,kamu ngomong terus yang ada telat."

"Iya iya"

Aza kemudian mendekat ke arah Azlan untuk menyalimi tangan Abangnya.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

"Jangan lupa bawa calon ipar ya bang."ujar aza sebelum keluar dari rumahnya.

"Astaghfirullah halazim."gumam azlan.

Selesai sarapan Azlan memutuskan untuk bersiap siap untuk ke pesantren menemui aryan.

****

Ayla yang baru saja keluar dari kamarnya untuk pergi ke dapur untuk mengambil minum,namun pergerakan terhenti ketika ayahnya akan pergi,bukan apa apa hanya saja sekarang sudah larut malam Ayla sedikit cemas akan hal seperti itu.

"Pah,papa mau kemana?"tanya ayla.

"Bukan urusanmu!"

"Pah ini udh malam."

"Saya bilang ini bukan urusan kamu Ayla! Kamu itu bukan siapa siapa saya jangan pernah kamu mencampuri urusan saya!"

"Pah Ayla itu anak papa,Ayla ga mau papa pergi malam malam nanti papa bisa sakit."

"Apa kamu ga bisa diam! Saya tidak pernah menganggap kamu sebagai anak saya! Kamu itu anak pembawa sial di hidup saya,apa kamu tidak ingat apa yang kamu lakukan,kamu membuat ibu kamu meninggal ayla,MENINGAL! Saya muak sama kamu!"

"Pah Ayla minta maaf,Ayla mohon pah jangan benci Ayla,cuma papa yang sekarang Ayla punya."

"Berisik! Lebih baik kamu itu mati! Hidup pun kamu tidak berguna! Hanya membawa sial saja, kamu itu tidak saya harapakan di hidup saya Alya!"

Agus kemudian menepis tangan Ayla dan pergi dari sana,ayla menundukkan kepalanya tanpa sadar air mata turun.

"Mah,Ayla minta maaf,kalo dulu mama tidak menolong ayla,mama pasti ga akan pergi tinggalin Ayla, sekarang Ayla di benci papa,hidup Ayla udh ga di anggap lagi."lirih Ayla

Ayla memutuskan untuk keluar rumah menatap bulan dan bintang yang menjadi tempat favorit.

Jika kalian pikir Ayla terlahir dari keluarga berada jawaban itu salah,karena Ayla terlahir dari keluarga yang sederhana, rumahnya sangat kecil hanya bisa di tempati 3 orang aja,namun Ayla tidak pernah mengeluh dengan apa yang dia alami selama ini,sudah mempunyai tempat tinggal dan makan saja dia sudah sangat bersyukur,karena di luar sana masih banyak orang yang tidak mempunyai tempat tinggal dan makan saja sangat susah.

ATTHALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang