limabelas

259 27 11
                                    

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد

Karena aku baik hati tidak sombong dan rajin menabung😉 jadi mau update cepet deh supaya alur nya ga lupa😔

Selalu di ingetin loh sama saya tekan bintang nya ya di bawah 🙃
👇👇👇

                           ****           

Kali ini Ayla piket sendiri tidak di temani intan karena intan masih berada di rumah neneknya.

Ketika Ayla berada di depan ndalem Ayla dan azlan berpapasan Azlan akan mengontrol santri karena Fauzan yang masih berada di luar pesantren.

Ayla menundukkan kepalanya ketika Azlan berada di depannya.

"Permisi mas,eh Gus."

"Silahkan."

"Permisi."ucapnya kemudian berjalan masuk ke dalam.

"Ya Allah jantung aku, astaghfirullah halazim."lirih Ayla.

"Assalamualaikum."salam Ayla.

"Walaikumsalam,masuk yu,kamu udh makan?"tanya dela.

"Hhe ga sempet tadi Ayla langsung ke sini ning,soalnya takut telat ke kantin."

"Ya Allah ga boleh gitu dong, sarapan itu penting,supaya badan kamu ada energi nya."

"Ga papa ning,Ayla udh biasa kok,kalo sarapan dulu takutnya telat ke kantin."

"Sarapan itu penting,gih ke dapur dulu sarapan aku udh bikin sarapan tadi buat aza sama Azlan tapi mereka belum sempet makan."

Ayla tidak menjawab,jika menolak dia tidak enak karena sudah di tawari, tapi jika sarapan di ndalem Takut ga sopan.

"Ga papa deh Ning "

"Yaudah,tapi kalo misalkan udh di ke kantin kamu beli makanan di sana."

"Iya Ning."

"Yaudah aku bantu ya."

                             ****

Selesai piket Ayla pergi ke tempat bi oom untuk mengambil kue yang mereka buat setelah itu  langsung pergi ke kantin,sangat melelahkan Ayla Tidak ada waktu untuk istirahat sebentar tapi ini semua keinginan Ayla sendiri.

"Heh cewek caper!"sentak santriwati yang tiba tiba ada di hadapan ayla.

"Caper banget sih kamu! Kita itu paling ga suka sama cewek caper!"

Mereka geram dengan Ayla yang hanya diam saja,tanpa basa basi salah satu santri itu mendorong Ayla sampai kue yang dia bawa juga ikut terjatuh.

"Kamu apa apaan sih! Semua kue aku jadi pada jatuh! Kalian boleh ga suka sama aku,tapi bisa ga,ga usah main kasar!"

Azlan yang melihat kejadian itu menghampiri mereka.

"Ada apa ini?"tanya azlan.

Semua yang berada di sana hanya diam saja,tidak ada yang membalas ucapan azlan.

"Jawab pertanyaan saya?!"

Di sini azlan sudah melihat apa yang terjadi namun azlan ingin mendengar penjelasan mereka.

"Dia Gus."

Azlan melirik Ayla."ada apa dengan dia?"

"Kenapa kalian mendorong Ayla sampai kue yang dia bawa terjatuh? Apa guru guru di sini tidak mengajarkan adab Atau kalian tidak mendengarkan nya? Saya sudah mendengar ucapan kalian,mengapa kalian berbicara jika dia caper,apa karena dia piket di ndalem,apa yang menyebabkan dia caper?"

"Maaf Gus "

"Kamu hari ini tidak perlu berjualan,dan kalian ikut saya."tegasnya kemudian berlalu pergi.

Mereka melirik Ayla dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Aku akan buat perhitungan sama kamu."batin salah satu santriwati.

                            ****
Ayla terheran heran dengan banyaknya nya santri yang berada di depan kamar Ayla dan teman temannya,bukan hanya santri saja ada beberapa ustadz dan ustadzah di sana.

"Ayla."panggil salah satu temannya.

"Iya?"

"Ini sebenarnya ada apa ya? Kok banyak orang berkumpul di sana?"

"Katanya ada salah satu santri yang kehilangan barangnya dan mereka sekarang lagi menggeledah asrama asrama di sini."

"Oh gitu,yaudah aku kesana ya."

"Iya."

Ketika Ayla sampai di depan asrama semua mata tertuju kepadanya.Salah satu santri mendekati Ayla.

"Keterlaluan banget ya kamu."sentak santriwati itu.

Ayla mengernyitkan matanya."maksudnya apa ya."

"Kamu udh curi barang aku!"

"Aku ga pernah curi barang siapapun,ini semua fitnah."

"Fitnah? Apa di pesantren ini ada berbuat fitnah? Tega banget ya kamu."

"Saya tidak pernah menyangka jika kamu melakukan hal seperti ini Ayla."batin Azlan.

"Tapi aku ga pernah melakukan itu."

"Ayla,barang alin ada di lemari kamu,maaf sebelumnya jika saya harus mengatakan ini,kamu saya keluar kan dari pesantren ini,saya tidak mau kejadian ini terulang kembali,sekali lagi saya minta maaf."

Ayla mengagukan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca."oke,saya akan keluar dari pesantren ini, terimakasih sudah mau memberikan saya ilmu di sini,namun saya katakan saya tidak pernah berbuat seperti itu,saya memang orang miskin tidak punya apa apa,tapi jangan pernah berfikir saya bisa melakukan hal jahat seperti itu."

"hanya Allah yang tahu,semua tentang saya, wakafa billahi syahida."

Azlan yang mendengar penuturan Ayla tercetak, bohong jika azlan percaya dengan ini semua nyatanya hatinya tidak percaya dengan gadis lugu di depannya jika dia berbuat seperti itu.

Ayla membereskan baju bajunya untuk di masukan kedalam tasnya."permisi."

"Ya Allah berikah hamba petunjuk,jika Ayla memang tidak bersalah."batin azlan.

Ayla menatap pagar pesantren cukup lama apa dia akan kembali kepada ayahnya dan akan di siksa lagi?

"Eteh."panggil intan yang baru turun dari taksi.

"Intan kamu udh pulang?"

"Iya,Eteh mau kemana kok bawa bawa tas?"

"Mau pergi."

"Kemana?"

"Ke Jakarta."

"Kok Eteh mau pergi sih, kenapa ga di sini aja,Eteh marah ya sama intan,terus Eteh mau pergi dari pesantren deh."

"Engga kok,ada sedikit masalah yang membuat aku pergi dari sini."

"Ada uangnya teh,kalo ga ada intan kasih ya."ucapnya dengan merogoh tasnya.

"Eh jangan ada kok,kamu tenang aja."

"Tapi--"

"Ga papa aku pamit ya asalamualaikum."

"Walaikum salam."

"Ada apa ya sebenarnya sama teh Ayla? masalah apa? bukanya teh ayla ga pernah buat masalah,aku harus cari tahu."

                              ****

                          Tangerang 9 Juni 2024

ATTHALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang