Sepuluh

336 28 0
                                    

Aza memasuki rumahnya dengan langkah gontai, kepalanya seakan berat memikirkan sidang yang akan di laksanakan 2 Minggu lagi.

"Assalamualaikum."salam aza Ketika masuk ke dalam rumah.

Tidak ada balasan karena azlan masih berada di pesantren.

Aza memutuskan untuk ke dapur untuk membuat makanan,karena perutnya terus saja berbunyi.

Ketika hendak ke dapur pergerakannya terhenti ketika ada Sambungan telepon masuk.

"Abang."gumam aza.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

"Itu muka kamu kenapa za? Kusut banget kaya baju belum di setrika."canda azlan yang melihat wajah aza yang terpampang di handphonenya.

"Ish si Abang! Masa wajah aza di samain sama baju yang belum di setrika sih, ngeselin banget."

Azlan yang mendengar itu tertawa renyah, membuat aza mendengus kesal.

"Abang ketawa lagi,aza aduin sama baba lewat doa."ancamannya.

Azlan yang mendengar ucapan aza terkekeh kecil."aduin aja tidak masalah."ujarnya menaikan sebelah alisnya.

"Abang ngeselin! Udh aza maatiin handphone nya."

"Eh.. jangan dong,jangan ngambek,kenapa hm? Coba cerita sama Abang, kenapa wajah kamu di tekuk begitu?"

"Tadi kata dosen sidang aza 2 Minggu lagi."

"Lalu?"

"Ya aza kepikiran ajah, nanti takut gagal."lirih aza.

"Za,ga boleh berfikir seperti itu,Abang tahu kamu itu pintar,dan kamu harus  ikhtiar dan berdoa supaya sidang kamu di lancarkan."

"Jika kita berusaha dan berdoa InsyaAllah, Allah akan mempermudah,banyak banyak berdoa,selalu berfikir positif, InsyaAllah kamu bisa."

"Aamiin,nanti pas aza sidang temenin ya bang."

"Tentu,nanti kamu kasih tahu saja tanggal sidang nya."

                               ***

Selesai menghubungi aza,azlan kemudian meletakkan kembali handphonenya di saku jubahnya.

Jika di kantor azlan selalu memakai jas dan celana hitam panjang,beda lagi jika sudah di pesantren, jujur azlan lebih nyaman memakai jubah atau sarung ketimbang pakai celana,ya..mungkin lebih simpel dan nyaman.

Sekarang azlan tengah duduk di kursi yang sudah di sediakan, sambil mengontrol pembangunan lapangan indoor.

"Assalamualaikum Gus."salam laki laki yang lebih tua dari azlan.

"Walaikumsalam pak jaya,kenapa pak?"

"Begini Gus karena pembangunan lapangan indoor sudah mencapai 70% jadi apa kita lanjut dengan pembangunan asrama putri dan putra Gus?"

Fauzan dan azlan sepakat untuk membangun lebih banyak asrama putri dan putra.

"Nanti kita bicarakan lagi pak,sama bang Fauzan juga,lebih baik kita fokus ke satu pembangunan"

Jaya yang mendengar itu mengangukkan kepalanya."baik Gus."

"Yaudah pak,saya permisi, sebentar lagi waktu sholat dhuhur tiba,lebih baik sekarang bapak tunda dulu pekerjaan nya.kita Sholat dulu."

"Wassalamu'alaikum."

"Walaikumsalam."

Azlan melangkah dengan langkah lebar untuk pergi ke masjid karena sebentar lagi akan memasuki waktu dhuhur,dari lapangan indoor untuk pergi ke masjid membutuhkan waktu beberapa menit.

ATTHALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang