tujuhbelas

197 26 3
                                    

Agus yang melihat kehadiran Ayla bukan panik malah tersenyum sinis."berikan uang untuk saya sebesar 200jt saya akan kasih tahu ayah kamu,jika tidak ada kamu boleh pergi dari rumah saya!"

"200jt? Ayla uang dari mana pah?"

"Ck! Kalo begitu pergi dari rumah saya! Saya tidak Sudi kalo kamu tinggal di sini kembali,bukankah kamu sudah tinggal di pesantren hah?! Tunggu, apa jangan jangan kamu di usir karena kamu pembawa sial! Iya kan?! Sudah saya duga."

Ayla menghela nafas dan menggeleng kecil, kemudian pamit dari sana.

"Pergi sana,cari sendiri ayah kamu?!"

Ayla kembali berjalan dengan dada yang sesak karena menahan tangis.Sekarang yang Ayla pikiran dirinya akan kemana? Tidak ada yang dia kenal sekalipun.

Ayla berjalan di bawah hujan yang begitu deras,dan hari yang semakin gelap.

Di jalan yang begitu remang remang Ayla melihat sebuah gubuk kecil.

"Ada gubuk,aku meneduh di sana dulu deh."

Ayla melangkah ke arah gubuk tersebut,untuk beristirahat sejenak,entah sampai kapan karena hari yang mulai gelap dengan kondisi hujan yang begitu deras.

"Mama Ayla kangen,mama pasti bahagia ya di sana,sampai ga pernah datang lagi ke mimpi Ayla,Ayla pengen ikut mama,Ayla ga kuat hidup sendiri di sini mah,Ayla ga punya siapa siapa lagi di sini,Ayla ga tahu ayah ada di mana, karena papa ga kasih tahu di mana ayah aku."

Ayla teduduk lemas dengan kedua mata yang menatap langit gelap,dengan sekali kali petir yang menyambar.

"Ayla kangen mama."lirihnya kemudian memejamkan mata.

****

"Kenapa kalian pencari Ayla di sini! Tidak ada lagi dia di sini,cari di tempat lain, karena saya sudah mengusir anak ga berduna itu!"

Azlan dan aza menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Agus.

Setelah mengetahui fakta jika Ayla tidak mencuri barang temannya azlan memutuskan untuk menyusul Ayla dan meminta maaf untuk kesalahpahaman itu.

"Kok om tega sih usir anak om sendiri dia--"

"Dia bukan anak saya! Paham kalian!"

"Maksud anda?"tanya azlan.

"Dia hanya anak tiri saya! Saya tidak hak untuk mengurus anak ga berduna itu."

"Siapa ayah dia?"

"Gampang buat saya kasih tahu siapa ayah nya,tapi kamu harus kasih saya uang 200jt."

"Baiklah."

Azlan menuliskan nominal uang, kemudian menyerahkan cek dengan nominal uang  yang di minta oleh agus."cek 200jt, sekarang anda beritahu saya siapa ayah kandung Ayla."

****

Ayla membuka matanya dengan tangan yang memegang kepala,kepala Ayla begitu pusing,mungkin karena terlalu lama di bawah guyuran hujan,yang membuat kepala Ayla berat.

"Astaghfirullah kepala ku berat banget."

"Eh Neng kenapa?"tanya ibu ibu yang baru saja lewat.

"Ga papah bu, cuma pusing aja."

"Mau ibu anterin ke rumah sakit neng?"

"Oh ga perlu ibu,saya ga papah bener."

"Yaudah kalo gitu ibu duluan ya."

"Iya Bu."

Ayla kembali berjalan,tidak mungkin dia akan tinggal di sana,dengan kondisi gubuk yang sudah hampir roboh.

Azlan dan aza terus mencari keberadaan ayla.

"Bang,itu Ayla kan?"ucap aza dengan menepuk pundak azlan.

Azlan memicingkan matanya untuk melihat apakah itu benar benar ayla yang berjalan di tepi jalan.

"Iya."

Azlan menepikan mobilnya dan menghampiri Ayla.

"Ayla."panggil aza.

Ayla yang merasa terpanggil membalikan badannya untuk melihat siapa kah yang memanggil namanya.

"Aza."

Aza tersenyum kecil."kemarin aku sama abang ke rumah kamu, ternyata kamu anak tirinya ya?",

Ayla mengangguk kan kepalanya.

"Aku sama abang tahu siapa ayah kamu."

"Kok bisa kamu kasih uang sama papah? Maaf aku bikin susah kalian seharusnya ga perlu kasih uang itu ke papah aku bisa cari ayah aku sendiri."

"Dan sekali lagi maaf,kalo aku punya uang aku ganti."

"Tidak perlu, seharusnya saya yang meminta maaf,karena tidak percaya kepadamu."

"Kita antar kamu untuk bertemu dengan ayahmu."lanjutnya.

"Ayo ay--"ucap nya terhenti ketika aza memegang tangan Ayla,tangan nya begitu hangat.

"Kamu sakit ya?"tanya aza baru saja menyadari wajah Ayla yang begitu pucat.

"Engga Ko aku cuma pusing aja."

"Kita ke rumah sakit aja,supaya kamu bisa di obatin dulu."

"Ga perlu aku ga papa,lagian sakit itu makanan aku setiap hari,jadi ga perlu berlebihan."

Aza yang mendengar penuturan Ayla langsung melirik azlan.

"Eh...yaudah kita temuin ayah kamu yu,kalo ada apa apa bilang aja sama kita ya."

"Iya."

Hanya 30 menit untuk Sampai di tempat tujuan, mereka turun dari mobil untuk ke pos penjaga.

"punten pak kita mau ketemu dengan pemilik pesantren ini."

"Apa sudah ada janji?"

"Sudah pak,saya athallah dan saya juga kenal dengan kyai di sini, karena beliau kerabat baba saya."jelas Azlan.

"Oh Gus attha anak nya gus Riyan toh,bapak jadi pangling,sekarang sudah besar aja,saya buka gerbangnya Gus."

"Terimakasih pak."

"Ini maksudnya apa? Ayah aku tinggal di sini apa gimana?"tanya Ayla.

                           ****

                          Tangerang,24 Juli 2024

ATTHALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang