اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Jalan lupa sholawat🥀
***Azlan bersiap siap untuk ke pesantren karena ada sedikit masalah,Azlan akan membantu Fauzan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Abang mau kemana?"tanya aza.
"Mau ke pesantren kata bang Fauzan ada sedikit masalah."
"Aza ikut ya."
"Ikut? Memang kamu ga sibuk?"
"Lumayan enggak sih soalnya kan aza udh punya tangan kanan yang bantu aza urus perusahaan."
"Yaudah,kalo mau ikut siap siap sana."
"Siap bos."ucap aza dengan tangan hormat.
Azlan tersenyum kecil dengan sedikit menggelengkan kepala.
Setelah bersiap siap aza menemui Azlan yang tengah menunggu di teras rumahnya.
"Yu bang."
"Ayo."
Perjalanan lebih lancar dari sebelum sebelumnya,yang ketika di perjalanan pasti akan macet,namun kali ini beda.
Sesampainya di ndalem azlan kemudian masuk ke dalam bersama dengan aza.
"Assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
"Alhamdulillah kamu udh sampai, sebenernya masalah nya bukan di pesantren,tapi di luar dan masih menyangkut pesantren kita."jelas Fauzan.
"Emang masalah apa bang?"tanya aza.
"Ada yang menyalahgunakan nama pesantren kita, pesantren kita di tuduh semua santri berbuat zina,dan ada juga yang mengklaim pesantren kita adalah pesantren yang tidak benar,maka dari itu Abang minta tolong sama Azlan untuk bantu menyelesaikan masalah ini."
"Astaghfirullah halazim,kenapa ada yang berbuat kaya gitu."ucap aza tidak habis pikir.
"Abang ga tahu, masalah ini mungkin tidak akan selesai 2 atau 3 hari,tapi kamu ga keberatan kan untuk meninggalkan perusahaan kamu sementara waktu,tapi jika ada yang sangat penting kamu boleh balik lagi ke perusahaan kamu."
"In syaa Allah bang,jika ada sedikit masalah saya bisa menyuruh orang kepercayaan saya."
"Kalo aza ga sibuk sibuk banget nanti tolong temenin mbak dela ya,soalnya kurang enak badan katanya."
"Abang tenang aja selagi aza ga sibuk aza bakal temenin mbak dela di sini."
"Terimakasih za, Azlan kita pergi sekarang, aza dela saya dan azlan pamit,jaga diri kalian baik baik,kalo ada apa apa kabarin kita."
"Assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
Setelah Azlan dan Fauzan sudah masuk mobil dela mengajak aza untuk masuk.
"Mbak emang ga bosen kalo misalkan bang Fauzan pergi."
"Lumayan bosen za,tapi gimana lagi kan kalo Abang kamu itu memang tugas nya kan banyak,jadi mbak juga harus mengerti dengan pekerjaan mas Fauzan."
"Iya sih mbak."
Tidak sengaja mata aza melirik dapur,dan ada seseorang yang sangat dia kenali.
"Ayla."lirih aza.
Dela Melihat arah mata aza tertuju."kamu kenal? Itu santri baru yang nasib nya Sangat mengawatirkan,Azlan yang kasih tahu,jadi dia bawa ayla untuk belajar dan tinggal di sini,dan bantu bantu mbak juga piket di ndalem,soalnya mbak repot urus anak mbak."jelas dela.
"Aza tahu mbak, aza ke sana dulu ya mbak."
"Iya."
Aza berdiri dari duduk nya dan berjalan ke dapur untuk memastikan itu bener bener Ayla yang dia kenal.
"Ayla."panggil aza.
"Aza,eh Ning."
Aza tersenyum tersenyum kecil."panggil aza,aja aku lebih suka di panggil nama,dari pada Ning hhe."
"Santri di sini juga?"
"Engga,aku udh bilang sih tapi mereka tetap aja, kamu panggil aku aza jangan ning,oke."
"Tapi ga sopan dong."
"Santai aja,kaya sama siapa aja."
Aza melirik santriwati yang menunduk saja dari tadi ketika aza berada di sana.
"Kamu kenapa? Nunduk terus?"
"Ga papa Ning."
"Kamu ga perlu sungkan,kita sama sama manusia,kamu anggap aku seperti saudara kamu sendiri,supaya kita sama sama akrab,aku lebih suka sama orang yang friendly dari pada yang pendiam,karena aku ngangap semua santri di sini teman aku sendiri."
"Iya Ning."
"Yaudah aku mau balik lagi ya,mau bersih bersih dulu,bye asalamualaikum."
"Walaikumsalam."
****
Karena hari ini hari weekend seluruh santri tidak terlalu sibuk ada sedikit waktu luang untuk keluarga mereka yang menjenguk,namun tidak sedikit juga yang keluarga nya sangat jauh mereka hanya bisa meminjam handphone untuk saling mengabarkan keadaan mereka.
Namun tidak dengan Alya dia hanya terdiam diri melihat semua orang yang sibuk dengan keluarganya,ada rasa sedikit iri di dalam lubuk hati,siapa yang tidak iri dengan keluarga yang sangat menyayangi anaknya.
Aza yang tengah berjalan jalan dengan melewati asrama Khodijah melihat Ayla yang terdiam diri dengan kaki yang di ayunkan menatap santri santri yang berlalu lalang dengan keluarga mereka.
"Ayla."panggil aza.
"Eh aza."
"Kenapa kamu ada di sini?"
"Ga papa."
"Aku tahu kok perasaan kamu,ketika semua orang bahagian dengan orangtuanya kita cuma bisa melihat kebagian orang lain."
Ayla tersenyum dengan menatap aza.
"Mungkin kebahagiaan kamu belum di dapat sekarang la,tapi mungkin nanti jika Allah sudah menakdirkan pria di hidup kamu,pasti kamu akan merasa kan kebahagiaan itu ada."ujar aza menatap ayla dengan senyum manis.
"Allah tahu kamu itu kuat,dan sangat hebat,jadi kamu harus sabar jika kebahagiaan belum kamu dapatkan sekarang mungkin nanti,karena Allah ga kan kasih ujian di luar batas kemampuan hambanya,kamu harus tetap semangat,ada Allah yang akan terus menanami kamu, Allah sangat sayang sama kamu maka dari itu Allah timpakan ujian kepada kamu,kasih sayang Allah itu beda, Allah mau kamu nangis di dalam sujud kamu."
"Jadi kamu harus tetap sabar, semangat."
"Makasih za."
Aza tersenyum kecil kemudian merentangkan tangannya supaya Ayla memeluknya.
Mereka berdua larut dalam pelukan itu dengan air mata keduanya menetes tanpa henti.
"Sabar itu ga batasnya, pokonya kita harus tetap sabar,dan selalu berprasangka baik kepada Allah."ucap aza.
****
Ikut sedih🥀
Tangerang,10 Mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTHALLAH
Random[SEQUEL OF CINTA SEORANG GUS] atthallah azlan Khairullah Al Azhar putra pertama dari pasangan riyan dan Aulia,pria yang taat pada agama nya Tidak pernah berinteraksi dengan wanita kecuali masalah yang penting,dia kerap kali di panggil dengan julukan...