delapan

287 28 2
                                    

Sekarang pesantren Al barokah sangat ramai,ini adalah acara yang di tunggu tunggu,hari ini adalah acara pelepasan untuk Santri yang sudah lulus,dan akan memasuki jenjang yang lebih tinggi.

Dan seperti Aryan,yang akan lanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.meskipun sudah lulus dia akan tetap di pesantren dan akan melanjutkan sekolah dan pesantren di sana.

Dan tidak sedikit santri yang sudah lulus tidak melanjutkan pesantren,dan mereka memilih pendidikan di luar pesantren.

"Selamat adek Abang."ujar azlan.

"Terimakasih bang."

"Selamat yan, belajarnya lebih rajin lagi."

"Iya mba,makasih."

"Sama sama."

Beberapa jam berlalu dengan cepat,acara acara mulai selesi tidak sedikit santri yang berlalu lalang.

Banyak berbagai macam makanan yang tersedia di sana.

"Aryan seneng banget, tinggal ngitung beberapa tahun lagi,Aryan bakal kuliah."ujarnya dengan menikmati makanan di sana.

"Ya Allah yan baru juga kamu lulus,udh mikir kuliah aja."ujar Fauzan.

"Hhe,ga papa dong bang."

Mereka yang berada di sana menggelengkan kepalanya.

"Bang, mba zara ga ke sini?"

"Mba zara kayanya ke sini nya agak sore yan,soalnya sekarang masih sibuk, apalagi mba zara baru melahirkan."jawab Fauzan.

"Iya juga sih,tapi ga papa deh,Aryan ngerti,Mba zara juga kan sekarang udh berkeluarga,pasti sibuk banget."

Fauzan mengangukkan kepalanya sambil tersenyum hangat.

"Kalian sini."panggil Azlan kepada ke empat anak.

Mereka berempat Mendekati azlan."kenapa om?"

Azlan tersenyum tipis."sini makan."

Ke empat anak yang di maksud itu adalah anak jalanan yang Azlan temui dan mengajak mereka untuk makan.

Azlan memutuskan untuk mengajak ke empat anak itu untuk belajar di pesantren miliknya, azlan pria yang tidak tega melihat anak sekecil mereka harus hidup di jalan,dan tanpa pikir panjang Azlan membawa anak anak itu untuk belajar dan tinggal di pesantren.

"Em..engak deh om,kita ga enak,yang lain di sana masa kita di sini."

"Tidak papa,kalian duduk sini makan."

"Hay adek manis nama kalian siapa?"tanya aza.

"Nama aku,bela,yang ini Mila,terus ini Andin,dan yang ini Caca."

"Benar benar mengemaskan."batin Aryan.

"Kalo boleh tahu kalian kelas berapa?"tanya Aryan.

"Kita kelas 5 kak."

Aryan mengangukkan kepalanya kemudian mengajak mereka duduk.

                                ****
Agus baru saja pulang dari rumah dengan wajah merah menahan emosi yang akan meledak kapan saja.

Brak!

Agus membuka pintu rumah dengan kasar, sampai Ayla yang berada di ruang keluarga sangat terkejut.

"Pah? Papah kenapa?"

"Diam kamu! Uang saya habis gara gara kalah! SIAL!"

"Pah Ayla selalu bilang sama papah berhenti buat judi dan korupsi,itu semua bakal ngerugin papah dan bos papah sendiri. Ayla ga mau papah di penjara gara gara seperti itu,lebih baik papah taubat,dan ganti rugi,semua itu ga akan bertahan lama pah,akan ada masanya apa yang papah perbuat akan ketahuan juga."papar Ayla.

ATTHALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang