tiga

347 27 0
                                    

Sesampainya di pasar malam,raut wajah aza nampak sangat bahagia, apalagi di temani dengan pria yang dia sayangi.

"Abang ayo kesana,ish Abang mah liat handphone aja atuh."ujar aza menarik lengan azlan.

"Bentar za ada pesan masuk,bentar ya."

"Ih abang,lama udh deh handphon aja tuh urusin."kesalnya kemudian melangkah namun dengan cepat Azlan tahan.

"Sabar dulu za, bentar balas chat masuk dulu."

Aza menurut saja menunggu abangnya untuk membalas pesan masuk dari Handphon milikinya.

"Udh ayo."

"Siapa emng?"

"Pak jaya tadi ngabarin abang tentang pembangunan di pesantren."jawab Azlan.

Aza mengangukkan kepalanya paham.

Azlan terus menemani aza yang entah mau beli apa dirinya hanya jalan namun belum tertarik untuk membeli  makanan.

Azlan melihat arjolinya kemudian langsung menyahut."za kamu mau beli apa? Dari tadi hanya muter muter,nanti keburu malam."ujar azlan.

"Bentar bang kita keliling keliling dulu,aza bingung juga mau beli apa soalnya banyak banget makananya."

"Beli saja semua jika bingung."

"Ga gitu juga atuh Abang."

Banyak perempuan yang sesekali melirik azlan.

"Wis lah ganteng banget cuy."

"Bismillah jodoh."

"Jodoh matamu ingusan! Pakaian Lo aja kaya manusia kurang modal! Cowok kaya gitu tipe nya yang ga murahan, ibarat nya begini ya,cowok di kasih permen yang terbuka atau tertutup ya jawabannya ya tertutup lebih higienis dari pada yang terbuka udh banyak lalat nya."

"Tai Lo! Ya ga masalah dong nyari tipe yang kaya gitu."

"Ya Lo ga masalah dia nya yang punya masalah ngadepin Lo yang kaya cabe cabean."

"Pada genit banget sih sama abang, nauzubillah deh punya ipar genit gitu,ga ridho."

Azlan yang mendengar itu terkekeh."lucu banget adek Abang ini."

"Udh sekarang mau beli apa hm?"

"Emm...beli apa ya."

Tidak di sengaja netra mata aza Melihat gadis yang tangah berjualan.

"Mbak itu."gumam aza.

"Kenapa za?"

"Ayo bang."ujar aza menarik azlan.

"Assalamualaikum mbak."Salam aza dan di ikuti azlan.

"Walaikumsalam,mbak yang kemarin kan?"tanya Ayla.

"Hhe iya,kita kan belum kenalan, boleh kenalan ga?"tanya aza kemudian mengulurkan tangannya.

Ayla yang melihat itu tersenyum kemudian menerima uluran tangan aza.

"Ayla."

"Ayla? Bagus namanya,nama aku azalia,mbak boleh panggil aku aza."

"Iya mbak."

"Panggil nya aza aja supaya makin akrab hhe."

"iya."

"Oh ya ini Abang aku namanya Abang azlan."

Ayla yang mendengar itu tersenyum kecil kemudian menyatukan tangannya di depan dada begitu pun sebaliknya.

"Kripik kamu enak banget,aku suka."ujar aza.

ATTHALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang