Delapanbelas

146 24 7
                                    

Halo halo!!! Ada yang nunggu aku update ga? Jujur akhir akhir ini
Sibuk sekali,mohon pengertiannya
Dan otak ku tiba tiba Blang waktu
Mau nulis hhu🤒🤒

Temen temen semua boleh minta tolong? Vote dulu yu sebelum baca
Jujur cape banget kalo nulis vote nya selalu turun😣

Kalo ada yang mau di tanyakan
Tentang cerita ku boleh DM aja nama IG ku yang ada di deskripsi ya,kalo tanya di kolom komentar
Aku ga bisa jawab karena wattpad ku eror ga bisa bales komen

Update ku se effort kalian vote👏💃

Kalo boleh sih mau Hiatus,tapi takut di teror😔

****

Sesampainya mereka di ndalem, Azlan mengetuk pintu yang terbuka lebar.

Tok tok tok

"Assalamualaikum."salam Azlan di ikuti kedua gadis di belakangnya.

"Walaikumsalam Gus, silahkan masuk."

"Ngih pak kyai."

Azlan melirik kedua gadis di belakangnya untuk masuk.

"Silahkan duduk."

Setelah di persilahkan untuk duduk, mereka bertiga langsung duduk di sofa yang kosong.

Sebut saja kyai Dahlan,kyai Dahlan melirik Ayla yang diam wajah nya nampak bingung.

"Nduk,boleh saya lihat poto kamu waktu kecil dengan ibu mu?"tanya kyai Dahlan.

Aza menyenggol ayla yang terdiam. Ayla tersentak kaget."eh...iya."

"Ini Maksudnya apa ya Allah."batin Ayla.

Ayla mengambil foto yang ada di tasnya."ini pak."

Ayla langsung menyerahkan sebuah poto berukuran kecil,di sana ada ibu dan Ayla yang tersenyum lebar di foto itu.

Kyai dahlan terdiam membeku matanya langsung berkaca-kaca ketika kembali melirik Ayla yang menunduk.

"Ayla."lirih kyai Dahlan.

"Nduk, sekarang ibu dimana?"tanya kyai Dahlan dengan suara bergetar.

"Mama...mama udh ga ada karena tolong Ayla yang hampir ketabrak mobil."lirih Ayla.

Air mata yang tadinya hanya ada di pelupuk akhirnya keluar tanpa di perintah,kyai dahlan dengan cepat menghapus air matanya.

"Untuk memastikan,boleh jika kita tes DNA?"

Ayla terdiam."jadi ini..."batin Ayla.

Ayla tidak bisa melanjutkan kata katanya,dengan berat hati Ayla menganggukkan kepala.

Tanpa mereka sadari sudah ada gadis yang berdiri di dekat pintu, wajahnya memanas."apa apaan ini kalo bener dia anak om Dahlan,gue ga bisa menjadi satu satu nya anak perempuan yang om Dahlan sayang,gue emang cuma ponakan tapi gue ga mau kasih sayang om Dahlan berkurang karena ada anaknya,gue yang di besarkan dari kecil,dengan gampangannya dia masuk ke hidup om dahlan,gue harus hancurkan semuanya!"batin Dena.

Gadis yang berdiri di ambang pintu langsung masuk tanpa mengucapakan salam menghiraukan semua orang yang berada di sana.

"Dena."panggil kyai Dahlan.

"Dena cape,mau istirahat."ucapannya tanpa menoleh, membuat kyai Dahlan menggeleng Kan ada apa dengan ponakan satunya ini.

"Baiklah kita ke rumah sakit sekarang."putus kyai Dahlan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATTHALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang