Ada yang kangen ga? Hihi sibuk banget nih ga bisa update cepet, mikirin alurnya aja sampai pusing dan jadi sakit hhu😔
****
Setelah sampai di pesantren ayla dan jaya kemudian ke ndalem terlebih dahulu menemui Fauzan dan istrinya.
"Assalamualaikum."salam jaya dan Ayla ketika sampai di depan ndalem.
"Pak ini ga papa?"tanya Ayla.
"Tidak papa dek."
"Walaikumsalam,mari masuk."ucap dela.
Ayla duduk di tempat yang sudah di sediakan di ndalem.
"Ini Ayla? Yang mau belajar di sini?"tanya Fauzan.
"I-yah, boleh ga kalo saya belajar di sini sambil jualan di kantin sekolah? Buat biaya saya belajar di sini,tapi mungkin ga akan semua tapi saya usahakan Gus."
Fauzan mengangukkan kepalanya."kamu tidak perlu pikirkan masalah biaya,tapi jika itu keinginan kamu silahkan, tapi kamu harus membagi waktu untuk belajar dan piket di pesantren ini,bisa?"
"Bisa Gus."
"Intan."panggil Fauzan kepada santriwati yang piket di ndalem membantu dela.
"Nggih Gus."
"Kamu antar temanmu ke asrama."
"Oh iya,ayla kamu mau piket di ndalem bantu dela dan intan di sini?"
"Boleh Gus."
"Ayo teh."ajak intan.
"Permisi, assalamualaikum."
"Walaikumsalam."
Di sepanjang jalan menuju asrama Khodijah banyak santriwati yang melirik Ayla,bertanya tanya siapakah yang bersama intan.
Dan di sepanjang jalan pula intan terus mengoceh mengajak ayla ngobrol.
"Eteh, tinggal di mana?"
"Di Jakarta."
"Berarti orang kaya ya teh?"
Ayla tersenyum kecil."ga semua kok, termasuk aku,aku emng tinggal di Jakarta tapi aku bukan orang berada."
Intan mengagukan kepalanya."kok ga di anterin orang tua Eteh sih?"
Ayla bungkam, mulutnya sangat kaku untuk berbicara,dan dia hanya tersenyum kecil saja.
"Eh..maaf ya teh,Eteh ga papa?"tanya intan sedikit hawatir karena raut wajah Ayla berubah.
"Ga papa."
Tanpa mereka sadari ayla dan intan sudah sampai di kamar yang di tempati 20 santriwati.
"Ini tempat kita teh."
Santriwati yang sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing masing di hentika dengan kehadiran dua gadis.
"Temen temen kenalin ini teh Ayla, santri baru di sini."
Mereka menyapa Ayla dengan sebuah senyuman manis.
"Semoga betah ya."
"Iya mbak,semoga kita semua bisa berteman baik."
"pasti."
****
Azlan dan sekertaris nya keluar dari perusahaan nya menuju mobil untuk meeting di luar dengan klien,namun Azlan hentikan langkahnya ketika ada seorang gadis berdiri di depan perusahaan nya dengan membawa CV di tangan."Permisi,apa ada keperluan?"tanya azlan.
"Em..maaf bapak pemimpin di perusahaan ini?"
"Betul."
"Apa di sini,masih membutuhkan karyawan pak."
"Ada tapi--"
"Pak saya mohon bantu saya,orang tua saya sedang sakit dan butuh uang banyak untuk operasi,bapak tenang aja saya pernah kuliah jurusan akuntansi pak."
Azlan mengangukan kepalanya."baiklah,kamu silahkan masuk dan berikan CV kamu kepada HRD."
"Terimakasih pak."antusias nya hendak memegang tangan Azlan,dan dengan cepat azlan Mundur tiga langkah.
"Maaf pak."
"Hm,tapi jangan pernah kamu ulangi hal itu,bukan hanya kepada saya tapi kepada yang bukan halal untuk mu."
"Permisi."
Azlan menghela nafas berat dengan kepala yang sedikit di gelengankan,mood nya langsung berubah ketika ada perempuan yang lancang hendak menyentuh tangannya.
Selesai meeting Azlan berdiri dan menjabat tangannya dengan klien dan pamit dari sana.
"Azlan."panggil seseorang dari belakang.
Azlan membalikan badannya ketika ada seseorang memanggil nya.
"Wih bro sibuk banget ya Lo sekarang."ucap pria dengan menepuk pundak Azlan.
"Lumayan."
"Dim,kamu duluan saja ke mobil."
"Baik pak."
"Bos muda keren sih."
Azlan tersenyum kecil."kapan kamu pulang dari Inggris."
"Udh 2 bulan ya lalu,duduk dulu lah bro,lo sekarang sibuk banget,sampai ga ada waktu buat nongkrong sama kita."
"Lain kali,saya ga ada waktu buat nongkrong lagi,saya sibuk ngurus perusahaan,dan bantu bang Fauzan urus pesantren kakek."
Rafa mengangukkan kepalanya."gue Turut berduka cita,gue ga bisa nemuin umma Lo,dan baru ngucapin sekarang,yang sabar gue tahu yang namanya kehilangan itu emng sakit."
"Terimakasih."
"Lo ga ada niatan buat nyari jodoh,kalo ga ada gue cariin deh,yang sholehot."
"Sholehot?"
"Sholehah dan hot."
Azlan menghela nafas berat."saya balik lagi ke perusahaan,masih banyak kerjaan,nanti jika ada waktu kita ngobrol lagi."
"Eh bentar bentar,Lo ga mau gue cariin?"
"Tidak perlu, permisi asalamualaikum."
"Walaikumsalam."
"Azlan azlan,kalo ngebahas jodoh pasti ngehindar,gue cariin deh biar ga ngejomblang terus,pasti bucin terus sih Azlan."
Azlan kemudian masuk ke mobilnya dengan wajah yang semakin masam.
"Ada apa pak?"tanya Dimas.
"Tidak ada apa apa,kalo boleh saya tanya kamu sudah menikah?"
"Aduh pak,jodoh aja belum ketemu gimana mau nikah pak."
"Bapak kenapa tanya seperti itu,bapak mau nikah ya?"goda Dimas.
"Tidak,saya hanya bertanya."
"Oh kirain pengen nikah,pak azalan kan cucu kyai pasti bakal bakal Gampang sih ketemu sama jodoh."
"Kata siapa? Memang jika kakek saya kyai akan gampang ketemu jodoh."
"Kata saya pak,ya ga tahu sih tapi feliing aja sih wkwk"
Entah sudah berapa kali Azlan menghela nafas berat,sudah cukup tidak akan membahas lagi.
****
Udh ya😔 dikit dulu oke,lagi pusing soalnya.
Nanti up lagi kalo kalian antusias baca cerita ku,tapi jangan lupa vote juga dong,udh bela belain nih😡
Tangerang,6 Mei 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTHALLAH
Random[SEQUEL OF CINTA SEORANG GUS] atthallah azlan Khairullah Al Azhar putra pertama dari pasangan riyan dan Aulia,pria yang taat pada agama nya Tidak pernah berinteraksi dengan wanita kecuali masalah yang penting,dia kerap kali di panggil dengan julukan...