Warning: Adegan dewasa dan juga kata-kata kasar. Harap bijak dalam memilih bacaan~
Nahla mati-matian menyelesaikan konsep untuk proyek Dual Electronic. Nahla berhasil selesai lebih awal, dia sudah bersiap untuk pergi liburan. Hari ini, Nahla mendatangi kantor Mario. Sayang sekali Mario tidak bisa ikut, sampai H-1 Mario tidak mau menjawab chat Nahla.
Dragon Club menjadi tujuan Nahla untuk mencari Mario. Dia tetap tidak menyerah untuk menggoda Mario. Belum Mario bertekuk lutut padanya, maka belum puas Nahla. Penolakan yang diberikan Mario juga terus menantang Nahla.
"Kak!" Nahla menghampiri Mario yang sedang mengobrol dengan beberapa orang. Sepertinya teman-teman Mario, Nahla tidak begitu mengenal mereka.
Mario melepaskan gandengan tangan Nahla padanya. Bukannya menjauh, Nahla sekali lagi menggandeng Mario. Dia sengaja menempelkan dadanya pada lengan Mario, membuat Mario menoleh pada Nahla. Yang ditoleh hanya tersenyum penuh maksud.
"Have fun Mar! Kita ke sana dulu," pamit teman-teman Mario, kini sisa Mario dan Nahla saja.
Mata Mario memindai penampilan Nahla, mini dress berbahan silk berwarna baby pink dengan tali sphagetti yang membuat Nahla menjadi pusat perhatian. Kulit putih Nahla yang bersinar di bawah lampu club membuat mata-mata keranjang pria tidak bisa berkedip. Dada dan bokong Nahla yang padat terbentuk sempurna dengan mini dress tersebut.
"Nahla, jangan uji kesabaran saya," peringat Mario.
Nahla memandang Mario dengan tatapan menggoda. "Nggak perlu ditahan Kak. Lepasin aja," ucap Nahla yang dengan sengaja memainkan jarinya di dada Mario yang tertutup kemeja cokelat tua. Dua kancing bagian atas kemeja Mario sudah terbuka, lengannya digulung hingga siku, membuat Mario sangat menggoda di mata Nahla.
Mario menarik Nahla keluar dari Dragon Club, berjalan menuju lift. Mario membawa Nahla menuju lantai tiga Dragon Club, kamar penthouse untuk VVIP Dragon Club. Nahla yang lebih awal mencium Mario di lift, tentunya tidak akan ditolak oleh Mario.
Pergulatan lidah yang panas itu berlangsung tidak lama. Saat lift terbuka, Mario melepaskan ciuman mereka. Nahla dan Mario berjalan menuju salah satu kamar, sepertinya sudah dipesan oleh Mario.
"Kak ... pelan-pelan dong," protes Nahla dengan suara manja.
Saat pintu penthouse dibuka Mario dengan kartu aksesnya, dia langsung memburu bibir Nahla. Mario mendorong Nahla ke arah dinding, tangannya tentu tidak tinggal diam. Mario sibuk meraba setiap jengkal tubuh Nahla, meremas bagian dada Nahla yang sudah menggodanya sejak malam lembur di Optimum minggu lalu.
"Kak!" Nahla meracau saat Mario menciumi bagian atas dadanya, membuat tanda di atas sana.
"Say my name, Nahla!" perintah Mario yang kini membawa Nahla menuju sofa yang ada di dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flirting List
ChickLitNahla punya pesona yang membuat banyak pria menjatuhkan hati mereka untuk Nahla. Karena hal ini, Nahlah dikenal sebagai ahli flirting. Nahla bertemu dengan Mario yang masih terjebak dengan masa lalunya. Nahla dan Mario yang sama-sama menyimpan luka...