Jangan lupa vote dan komentarnya ya~
Mario menghampiri Nahla ke apartemen. Beberapa kali Mario menghubungi Nahla tidak ada jawaban. Mario mengetuk dan menekan bel apartemen Nahla, tidak ada jawaban. Mencoba menelepon Nahla juga tidak diangkat. Mario teringan Dragon Club, tempat Nahla dan dirinya beberapa kali bertemu. Mario menghubungi resepsionis Dragon Club.
"Nahla ada di sana?" tanya Mario saat panggilannya dijawab.
"Ada Pak," sahut Rita, resepsionis Dragon Club hari ini.
Mario langsung mematikan sambungan. Dia lekas menuju Dragon Club, lokasi apartemen Nahla dan Dragon Club tidak begitu jauh. Terlebih, waktu sudah hampir tengah malam, jalanan sudah lumayan sepi. Hanya buktuh waktu lima belas menit untuk Mario sampai di Dragon Club.
Nahla sedang berjoget dengan mengikuti hentakan musik. Mario menatap tajam sosok Nahla yang di sekelilingnya ada tiga pria. Langkah Mario lebih lebar dari biasanya, dia menghalau pria di dekat Nahla. Mari berdiri di depan Nahla yang sedang meliuk-liukkan badannya.
"Kak Mario," gumam Nahla saat dia melihat sosok Mario.
Nahla langsung menghindar saat Mario ingin membawanya pergi. Nahla mendelik pada Mario, dia protes dengan tatapan matanya. Mario akhirnya mengalah, dia berdiri di dekat Nahla yang kembali menari.
"La, kita perlu bicara," ujar Mario saat Nahla mendekat padanya. Nahla mengalungkan tangannya di leher Mario.
Bibir Nahla yang terbalut lisptik merah membuat Mario menelan salivanya. Dia sudah ingin segera menyambar bibir itu dengan bibirnya. Nahla terlalu seksi untuk dilewatkan nafsu Mario.
Nahla menggelengkan kepalanya, dia tidak ingin bicara dengan Mario. "Kalau bicara cuma mau memberikan alasan, lebih baik nggak perlu," tutur Nahla dengan nada suaranya yang meninggi. Musik semakin keras, membuat Mario sedikit menunduk agar dapat mendengar Nahla.
Mario sudah tidak bisa lagi mentoleransi pesona Nahla, dia mencium Nahla dan memeluk pinggang Nahla. Mario melepaskan ciumannya karena Nahla menggigit bibir Mario dengan keras. "Sakit la," protes Mario yang membuat Nahla mendelik.
Nahla lepas dari pelukan Mario, dia berjalan menuju meja yang sudah dipesannya sendiri. Mario kira Nahla datang bersama temannya, ternyata Nahla sendirian. Mario mengekor di belakang Nahla, dia duduk di sebelah Nahla, tangannya bersandar pada sandaran sofa, di belakang punggung Nahla.
Tidak ada pembicaraan, Nahla dan Mario sama-sama menatap ke arah depan. Banyak orang yang menari dengan bebas, saling berpelukan dan menggoda dengan sensual. Di tangan Nahla terdapat segelas wishky yang isinya tinggal sedikit.
Nahla meneguk minumannya cepat, dia kemudian menyambar tas kecilnya yang ada di atas meja. Tangan Nahla ditahan Mario saat perempuan itu berdiri. Mario menatap Nahla yang wajahnya memerah karena sedikit mabuk. Tidak parah, karena Nahla masih bisa berdiri dengan benar, dan dia masih bisa waras dengan menolak cekalan tangan Mario.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Flirting List
ChickLitNahla punya pesona yang membuat banyak pria menjatuhkan hati mereka untuk Nahla. Karena hal ini, Nahlah dikenal sebagai ahli flirting. Nahla bertemu dengan Mario yang masih terjebak dengan masa lalunya. Nahla dan Mario yang sama-sama menyimpan luka...