Bagian 9 - Mantan Pacar

1.4K 305 22
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentarnya guys~

Saras menatap Nahla sambil menghela napas panjang, menggeleng kepala pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saras menatap Nahla sambil menghela napas panjang, menggeleng kepala pelan. Tidak lagi ada hal yang bisa menggambarkan betapa anehnya kelakuan Nahla. Kemarin, Nahla masih mengusik Saras untuk segera menyelesaikan konsep Dual Electronic karena ingin pergi liburan. Di hari harusnya Nahla libur, perempuan gila itu muncul dengan muka full senyum di kantor.

"Nahla kemasukan setan apa lagi sih, Ras?" Rino menggeret kursinya mendekati meja Saras.

"Nggak tahu juga gue Mas. Keknya di kantor ada penunggunya deh, buktinya si Nahla jadi begitu setelah lembur terus," sahut Saras.

Nahla menoleh ke arah meja Saras. Ada dua anak manusia yang sedang memperhatikannya dengan tatapan aneh. Senyum Nahla semakin cerah, kini Nahla mendekat pada Saras dan Rino. Tidak ada yang perduli dengan kelakuan tiga sekawan itu, semuanya sudah menjadi pemandangan biasa.

"Coba kasih tahu gue, lo lihat dimana aja?" tanya Rino yang membuat Nahla terkekeh pelan. Nahla paham maksud Rino.

"Berhantu sih memang kayaknya ini kantor. Berapa waktu lalu gue denger ada suara desahan gitu malam-malam," kelakar Nahla yang menatap Saras dan Rino bergantian.

"Bubar deh! Apa ngerumpi di mari!" Saras langsung mengusir Rino dan Nahla dari mejanya.

Nahla tertawa puas melihat wajah Saras yang bersemu merah. "Ati-ati aja lo Ras. Takutnya si hantu ngejar," komentar Nahla berbisik. Membuat Saras mendelik pada Nahla. "Baidewai, gue jadian sama Mario," lanjut Nahla.

"Pantes muka lo mesem-mesem. Nggak jadi liburan tapi dapatnya Pak Mario," timpal Saras yang kini ikut tertawa bersama Nahla. Walaupun di dalam hati Saras, dia sudah memikirkan bagaimana cara ngambek dengan Benji.

Nahla tidak bisa menyembunyikan bagaimana perasaannya yang membucah. Dia senang karena berhasil pacaran dengan Mario. Rasanya Nahla ingin berteriak begini; gue punya pacar namanya Mario Yosep woy! Kemudian membungkuk di hadapan banyak orang, menunjukkan betapa dia bangga dengan dirinya yang bisa menarik Mario.

"La! Lo kan lagi senggang, ayo ikut gue!" Saras menepuk bahu Nahla.

"Kemana?" Nahla menyusul Saras yang sudah berjalan lebih dahulu, dia kemudian berbalik lagi dan mengambil tas serta gardigannya.

"Ketemu Viona, artis yang selalu lo agung-agungkan aura seksinya," ucap Saras yang tentunya membuat Nahla semangat. Terakhir Nahla tidak bisa kerjasama dengan Viona karena Mario, sekarang dia diajak Saras bertemu model cantik itu.

"Gue yang nyetir deh!" Nahla berseru semangat, dia mengambil kunci mobil di tangan Saras dan berlalu lebih cepat.

🩷🩷🩷

Viona mengajak Saras dan Nahla bertemu di sebuah butik yang memang sudah terkenal untuk kalangan atas. Nahla sendiri juga langganan di butik tersebut. Dari yang mereka tahu, butik itu milik Luna, sahabat akrab Dealocha dan Viona.

The Flirting ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang