Bagian 17 - Mario dan Kebimbangannya

1.5K 296 16
                                    

HALLO! AKHIRNYA, AKU BALIK LAGI DENGAN NAHLA DAN MARIO NIH
Kuy tinggalkan vote dan komentarnya ya~

HALLO! AKHIRNYA, AKU BALIK LAGI DENGAN NAHLA DAN MARIO NIHKuy tinggalkan vote dan komentarnya ya~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nahla ternyata tertidur selama perjalanan pulang. Bangun-bangun dia sudah berada di apartemen Mario. Nahla memijat pelan pelipisnya, kepalanya masih sedikit pusing. Tapi, dia harus segera pulang, Nahla sudah bertekad untuk menjauh dari Mario.

"Mau kemana?" Mario bertanya saat Nahla keluar dari kamar dengan membawa tas dan jaketnya. Nahla menemukan barang-barangnya di sofa kamar.

"Pulang ke apart gue sendiri," sahut Nahla memandang Mario yang sepertinya sedang memasak sesuatu.

Mario memandang Nahla dengan sorot mata yang sulit sekali untuk Nahla mengerti. Pria tampan itu seperti kecewa dengan keputusan Nahla. Namun, Nahla tidak ingin banyak berpikir.

"Makan dulu, baru pulang," kata Mario.

Nahla tidak membantah, perutnya juga terasa lapar. Kembali ke apartemen tentu masalah baru Nahla akan timbul, dia harus memesan makanan karena di apartemennya tidak ada apapun yang bisa menjadi makanan Nahla. Mario melihat Nahla yang menarik kursi dan duduk menunggu Mario selesai memasak.

Nasi putih yang sepertinya sengaja dimasak dengan air yang kebanyakan dan semangkuk sop tahu putih. Nahla memandang Mario ingin protes, namun dia memilih untuk bungkam. Apa lagi Mario sepertinya sudah berusaha sangat keras membuat makanan tersebut untuk orang sakit seperti Nahla.

"Ini obat kamu. Kalau sudah makan nanti aku antar," ujar Mario memberikan dua bungkus obat yang diberikan rumah sakit.

Nahla makan dalam diam, di hadapan Nahla ada Mario yang sedang mengerjakan sesuatu di tabletnya. Tidak ada pembicaraan, hanya suara dentingan sendok Nahla yang terdengar. Canggung, itu yang Nahla rasakan.

Mario berdiri dari duduknya, Nahla hanya memperhatikan gerak-gerik Mario. Dia mungkin sudah mendeklarasikan untuk melepas Mario, tapi perasaannya masih sama. Matanya selalu memandang Mario penuh kagum dan damba.

Mario kembali dengan membawa segelas air hangat untuk Nahla. Dia meletakkan air tersebut di dekat piring Nahla. Keduanya saling pandang, Nahla memandang Mario yang berdiri tidak jauh darinya.

"Thanks," ucap Nahla yang langsung menyelesaikan makannya. Nahla memakan obatnya sambil ditatap intens oleh Mario.

Sesuai janji Mario, dia mengantarkan Nahla pulang. Tidak ada percakapan apapun, keduanya seperti orang asing. Pikiran keduanya berkecamuk, saling mencari jawaban atas hubungan keduanya.

Mario, dia jelas cemas dengan Nahla. Dia tidak dapat memungkiri bahwa dirinya tertarik pada Nahla. Begitu pula dengan Nahla, dia belum bisa melepas Mario sepenuhnya. Ada bagian dari dirinya yang ingin terus mencoba meperjuangkan hati Mario.

🩷🩷🩷

"Mas Benji nggak ngasih lo libur? Ngapain lo masuk? Parah nih!" Saras langsung emosi saat melihat Nahla masuk kerja.

The Flirting ListTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang