2

2.3K 92 0
                                    

Sal kewalahan mengikuti langkah-langkah panjang Ron saat menyusuri koridor menuju kantor TU. Gadis itu mengenakan rok panjang. Agak kesulitan mengejar cowok itu.

"Ron!!", panggilnya.
"Ronyyyyyy!!!!", teriaknya sambil berhenti. Nafasnya terengah.

Cowok itu menoleh sekilas. Menatap Sal tanpa ekspresi. Tapi dia berhenti. Memberi waktu untuk Salma menghampirinya.

"Kalo lo sibuk, udah tinggalin aja gue", ujar Sal dengan nada tidak sabar. Dia sebenarnya merasa tidak enak hati jika harus merepotkan Ron. Apalagi dilihatnya cowok itu seperti ogah-ogahan membantunya.

Ron cuma mengendikkan bahu, lalu menunjuk sebuah ruangan bertulisan Tata Usaha di atasnya. Salma mengikuti arah tangan Ron.
"Thank, sorry ngerepotin lo", ujar Sal.

"Nah itu lo tau", ujar Ron sambil berlalu meninggalkan Sal yang melongo mendengar jawabannya.
***

Sal kerepotan membawa nampan yang berisi nasi goreng dan es jeruk. Kantin sedang penuh-penuhnya. Meja terisi semuanya. Bahkan yang sedang antri juga masih banyak.

Sehabis dari TU tadi, Sal buru-buru menuju kantin. Perutnya sudah keroncongan, belum sempat sarapan pagi tadi. Benar dugaannya. Akibat terlambat, kantin sudah berubah jadi lautan manusia.

"Sal"

Sal menoleh ke arah suara. Ada Nabila, teman sebangkunya melambaikan tangan. Ada beberapa teman yang lain juga di meja itu. Sal belum sempat berkenalan. Dan juga ada Ron.

"Sini aja gabung", ucap Nabila lagi.

Sal mendekat.
"Gak papa? Kalian udah pas loh ini, nanti desak-desakan", ucapnya tak enak hati.
"Udah gak papa, duduk aja", Nabila menunjuk ke arah kursi panjang di seberang tempatnya duduk.

Tanpa pikir panjang, Sal pun duduk di tempat yang dimaksud Nabila, dan meletakkan nampannya di atas meja. Tanpa sengaja ia tersentuh punggung tangan Ron, yang langsung ditarik oleh pemiliknya. Sal juga menormalkan ekspresi terkejutnya. Ternyata dia duduk di samping Ron.

"Kenalin lagi, gue Nabila, panggil Bila aja", ucap Nabila demgan senyum manis. Mereka sebenarnya sudah berkenalan karena mereka teman sebangku.

"Gue Novy, dari sekarang kita temenan ya", ucap seorang gadis cantik berambut panjang dengan logat bataknya.

"Hai, gue Syarla, ini Diman, cowok gue", katanya sambil senyum-senyum malu. Cowok yang ada disampingnya pun mendadak salting, mengangguk sopan kepada Sal.

"Gue Neyl, calon rocker masa depan", kata laki-laki di samping Diman.

"Nah kalo gue Paul, ayangnya Ron", ucap cowok berparas bule itu sambil tertawa. Yang lain juga tertawa. Kecuali Ron.

"Apa sih, Ul", sengit Ron. Lalu melanjutkan makannya dengan diam.

"Salam kenal ya semuanya.." sahut Sal sambil tersenyum. Ia masih kikuk dengan teman-teman barunya. Namun ia berusaha membaur.

"Eh Ron, lu belum kenalan", kata Paul menyenggol lengan kiri Ron.

"Kan udah tadi lo kenalin", sahutnya sedikit tidak santai.

"Iya udah gak papa, udah kenal kok", lerai Sal pada dua sahabat karib itu. Ia hanya ingin makan dengan tenang karena bel masuk akan berbunyi 10 menit lagi. Malas berurusan dengan cowok freezer.
***

Duta Gengsi Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang