22

2.4K 115 4
                                    

Riana menjewer telinga Ron dan Sal bersamaan. Keduanya hanya mengaduh tanpa perlawanan.
Di belakang Riana ada Novy dan Nabila yang memandangi mereka dengan wajah bersalah sambil memegang tas Ron dan Sal masing-masing di tangannya. Sedangkan di muka pintu, Paul dan Neyl masih berdiri dan enggan untuk masuk.

"Mulai nakal ya kaliaann!!!"

"Ampun Mah", iba Ron. Dia juga tidak tega melihat Sal yang dijewer mamahnya walau sepertinya tidak sekencang jeweran ditelinganya.

Riana melepaskan tangannya dari dua remaja itu. Lalu memelototi keduanya.

"Sal, kenapa mau diajak bolos sama Ron?" Tanya Riana sambil memeluk gadis itu. Tadi ia terbawa emosi pada putranya.

Riana awalnya berniat menjemput Sal sepulang sekolah untuk menemaninya berbelanja. Dia juga kangen anak itu karena sudah lama tidak bertemu. Saat parkir di depan sekolah, dia tidak sengaja melihat Nabila yang sedang memegang ransel milik Ron keluar dari gerbang.

Riana sangat yakin itu tas milik anaknya karena tas itu dibelinya saat mereka jalan-jalan ke Jepang. Ia pun buru-buru keluar dari mobil dan mencegat Nabila yang berboncengan dengan Paul.

Kedua bocah itu akhirnya mengaku setelah diintrogasi Riana habis-habisan. Kebetulan lagi, Novy dan Neyl datang dengan membawa tas Sal dan tanpa dosa mengajak Nabila langsung ke apart Sal. Alhasil, keempat remaja itu digelandang Riana menuju kediaman Sal.

"Sal kok yang ngajak Ron bolos, Tante", bela Sal dengan wajah memelas.

Riana menghela nafas berat. Dia tidak bisa benar-benar marah pada keduanya.

"Oke, kali ini kalian selamat, kalo begini sekali lagiii, jangan harap kalian masih tinggal di bumi!" Ancam Riana. Sebenarnya dia juga ingin mengintrogasi tentang apa yang dilihatnya saat dia masuk ke apart Sal. Tapi ini bukan waktu yang tepat. Nanti dia akan habis-habisan menodong putranya itu di rumah.

"Kalian, ayo masuk!" Perintah mamah Ron pada Neyl dan Paul. Keduanya pun dengan takut langsung masuk dan menutup pintu apart Sal. Kultum part 2 versi mamah Ron pun kini dimulai lagi. Kali ini jamaahnya nambah jadi enam orang.
***

"'Mamah gak suka kamu begitu Ron!"
"Harusnya kamu menjaga Sal, bukan mengajarinya yang tidak-tidak!"
"Kamu pikir gak? Kamu tadi mau cium Sal?"
"Pacaran kamu sama dia?"
"Kamu gak ngapa-ngapain anak orang kan?"
"Kenapa kalian tadi berduaan, dekat banget pula!?"
"Kamu mau mamah nikahin?"

Keduanya kini sudah berada di rumah mereka. Riana memberondong putra tunggalnya itu dengan serentetan pertanyaan tanpa henti. Ron jadi bingung mau jawab yang mana dulu.

"Kenapa diam?!"

"Mamah ngomongnya gak pake spasi, jadi Ron bingung jawab mulai mana"

"My sweetheart, mamah itu senam jantung tau gak lihat kamu pelukan kayak gitu!" Suara Riana mulai melunak.

"Maaf mah", Ron janji gak bakal ketahuan mamah lagi, batin Ron.

"Jadi? Pacaran sama Sal?"

Ron mengangguk. Tiba-tiba mamahnya bertepuk tangan. Lah?

"Mau nikah pakai adat apa Ron?" Tanya mamahnya tersenyum senang. Ron melongo, lah ini kenapa? Beneran mamahnya apa bukan sih?

"Mah, Ron masih kelas 11, belum mau nikah juga"

Riana menatap Ron dalam-dalam. "Makanya, kalo gak mau nikah muda, jangan macam-macam tingkahnya!" Ulti Riana.
***

PENGABDI PRENJON

Paul: gila Ron, nyokap lo. Gue berasa diceramahin mamah dedeh tau! 😅

Ron: lo masih mending, gue malah diceramahin part selanjutnya ini😌

Sal: semangat Ron wkwk

Ron: tolongin aku Sal, pwissss🥰

Neyl: najiss Ron, sok imut lo!

Novy: jujur aja kalian tadi mau ngapain, hayooo???

Nabila: gue lihat, tapi gue diam

Paul: bisikin dong sayang

Syarla: ada apaan nih? Gue ketinggalan cerita kayaknya

Novy: lah hilang orangnya, woy Ron, Sal!

Sal terkikik membaca isi grup chat mereka. Dia memilih tidak menanggapi pertanyaan Novy. Nanti jadi huru hara.

Sal dan Ron resmi jadian hari ini. Tapi teman-temannya belum ada yang tau. Mereka gak niat backstreet. Tapi belum waktunya aja. Sekarang masih masanya eufhoria hubungan Paul dan Nabila. Biarlah mereka nanti-nanti saja.
***

Duta Gengsi Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang