"Sial, masuk ke tubuh anak berandal? yang benar aja!"
Karin, seorang gadis yang terus dikembalikan pada masa lalu, seakan akan tuhan sengaja mengirimnya kesana untuk mengubah takdir yang sudah terjadi.
rate/genre : 15+/romance, family, fantasy, time...
Tubuh ku masih belum bergerak, ditambah lagi pikiran ku masih memproses situasi.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi saat ini?
Dan tiba tiba saja, lampu di seluruh ruangan mati, semua nya padam, yang seketika membuatku semakin panik, kemudian aku pun mengangkat kedua tanganku, berusaha untuk mencari pegangan sambil berjalan.
Tunggu, apa ini yang ku pegang? kenapa—
"10 detik dari sekarang!"
Suara itu datang dari sebuah earphone yang terpasang di telingaku, dan membuatku tertahan di posisi ku saat ini. Tak lama lampu pun menyala kembali, dan disaat itu juga kedua netra ku langsung bertabrakan dengan seorang wanita yang ada di depanku, dengan posisi tangan ku yang ada di semangka kembar miliknya.
H-hei.. ini bukan disengaja, lalu dengan cepat aku langsung menarik tanganku kembali. "Saya gak—"
"DASAR MESUM!" teriaknya lalu mendorongku sekuat tenaganya, karena tidak siap menerima serangan dadakan, pantatku langsung mencium lantai dengan tidak elit nya.
Aku mulai memperhatikan pakaian ku saat sakit mulai kurasakan di setiap inci tubuhku.
Oh apalagi ini? pakaian paling sederhana yang bisa dipakai ke pernikahan itu bukankah gaun pendek, atau mungkin Jeans, tapi kenapa sekarang aku memakai Jas Pria?!
"Heh, bangun lo bocah" belum selesai aku dengan kebingungan ku, aku pun dipaksa untuk melihat ke arah Pria yang wajahnya persis orang pedo itu.
Aku pun mau tak mau menuruti nya dan bangkit berdiri, tapi tiba tiba tubuhku kembali terlempar sampai menabrak meja tamu yang ada disana.
BRUKK
Sial! Pria tadi melayangkan tinjuan nya kepada ku.
Oh tuhan, kenapa jadi seperti ini?!
"Anda banci hah?! berani kok sama perempuan, malu dong sama anak istri!" teriak ku tak terima, demi apapun, tubuhku sekarang sakit semua.
"Eh?"
Aku langsung menutup mulutku.
Tidak, bukan karena ucapanku, tapi karena.. SUARA KU!
"Oh, lo perempuan?" tawa Pria itu menggelegar keras di ruangan ini, tapi aku sama sekali tidak peduli, pikiran ku masih terpaku pada keadaan ku saat ini, aku benar benar bingung, dan juga kenapa suara ku menjadi seperti laki laki? ya tuhan sebenarnya apa yang sedang terjadi padaku.
Pokoknya, Aku butuh Cermin sekarang!
Tanpa memperdulikan tatapan orang orang disana, aku langsung bangkit dan pergi meninggalkan tempat itu dengan langkah cepat, terserah, aku hanya butuh cermin untuk saat ini.
Cermin ayolah, dimana engkau..
"Kenan!"
Suara siapa lagi itu, ah terserah. "Itu dia" aku berucap pelan, karena jujur saja, naik satu oktaf saja, suara ku sudah seperti toa rasanya.
Semakin kupercepat langkahku menuju cermin itu, tapi tiba tiba saja ada sepasang tangan yang menarik pergelangan tangan Kanan dan Kiri ku bersamaan, "T-tunggu! kalian siapa, lepasin ga!?" tapi sayang kedua laki laki itu tidak bergeming sama sekali dan malah membawa–menyeret–ku pergi dari tempat ini.
"Bajingan! aku ga mau jadi kupu kupu malam!!" teriak ku pada mereka sambil terus memberontak, tapi rasanya teriakan ku seperti angin lalu saja karena mereka tidak merespon apapun dan malah melemparkan tubuhku ke dalam mobil, dan setelahnya kami pergi meninggalkan area parkiran. "Kalian tuli?" tuding ku dengan kesal.
"Ken, sekarang gua gak bisa bantu apapun, kalo ketua ngehukum lo, kita semua ga ikut campur, camkan itu" ucap seorang laki-laki yang berada di samping kiri ku.
Hah, dia ngomong apa sih?!
"Lo tumben banget ceroboh gini, padahal tinggal bunuh aja tadi" keluhan itu datang dari laki laki yang ada di samping kanan ku.
"B-bunuh? Aku cuma lagi cari cermin tau!" sentakku, ck mereka ini benar benar membuatku semakin kebingungan.
Setelahnya kudengar ketiga nya menghela napas, lah? aku salah apa, aku hanya berkata jujur, astaga, apakah aku benar benar akan menjadi kupu kupu malam? apa gunanya aku meloncat ke jurang kalau ujungnya tetap akan hidup di neraka seperti ini. Mereka pasti akan menjualku lagi, dengan lemas aku pun menyandarkan tubuh ku, lalu mata ku tak sengaja menangkap kaca kecil yang berada di atas.
Dengan antusias, aku pun langsung mengangkat tubuhku dan melihat lebih jelas rupa ku dari cermin kecil itu.
Sejenak, aku terdiam.
Ternyata, dia tampan ya.
"Duduk, atau gua turunin lo sekarang" perintah bernada sinis itu datang dari seorang laki-laki yang mengemudikan mobil ini.
Aku lantas mendelik sebal ke arah pengemudi itu, "Coba aja" tantang ku tanpa pikir panjang.
Langsung saja aku merasakan tarikan super kencang dari arah belakang, dan pelakunya siapa lagi kalau bukan kedua laki-laki yang berada di samping kiri dan kanan ku tadi.
"Kalian ga akan merkosa aku kan?" was was ku sambil memeluk tubuhku dengan tangan menyilang.
"LO AJA SINI YANG GUA BUNUH NYET!" Teriakan prustasi itu datang dari laki laki di sebelah kiri ku sambil memegang kerah Jas ku, lalu mengoyangkan tubuhku seperti orang yang punya dendam pribadi.
"Bangsat, kesurupan apa si lo Ken?" tanya Si Pengemudi itu sambil memukul stir nya, astaga aku jadi takut kita mengalami kecelakaan mendadak.
Berbeda dengan laki laki sebelah kanan ku yang terdiam dengan wajah terkekan nya.
Tuhan, kumohon tolong aku, otakku sepertinya bermasalah sampai berhalusinasi sejauh ini.
–TBC–
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kenan Alvarendra
vote dan komentar akan saya hargai, terima kasih ^^