Hari kembali berganti, dan pagi ini aku terbangun disebuah kamar hotel yang kusewa kemarin malam, setelah apa yang aku perbuat, tidak mungkin aku kembali ke rumah ku yang mana itu juga milik Pak Hasan, hubungan nya dengan Pak Aris tentu tidak akan membuatku selamat.
Saat aku berencana menghubungi Ryo kemarin, handphone ku rupanya tertinggal dalam tas yang kutinggalkan dimobilnya, membuatku sulit untuk meminta bantuan, tapi untung saja aku membawa dompetku.
Setelah membersihkan diri dan berpakaian, aku pun keluar dari kamar hotel itu, dan saat sampai di lobi, secara tidak sengaja aku berpasasan dengannya.
Menyadari situasinya, aku pun sontak langsung menaruh kunci kamarku para resepsionis dan berjalan melewatinya.
"Mereka nyariin lo"
Langkahku seketika berhenti, tunggu, apa dia bicara padaku?
Kini dia sudah ada di sampingku, tapi aku terus menundukan kepalaku, sial, sepertinya aku benar benar menghancurkan segala rencanaku. "Lo mau tetep disini?" dia kembali berbicara.
"Aku ga kenal kamu, tolong jangan sok kenal" aku mengatakan itu dengan nada bicara bak orang sombong, bahkan aku langsung melangkahkan kakiku lagi untuk menjauhinya. "Dia ngapain disini sih?" pekikku tertahan.
"Gua dari pagi nungguin lo, apa sopan maen pergi gitu aja?" Kenan memegang salah satu bahuku, membuat tubuhku kembali berbalik arah. "Ikut sama gua, Nafa nyariin lo" lanjutnya.
Tatapan ku masih terpaku padanya, seakan masih belum percaya kalau aku benar benar bisa berbicara lagi dengannya.
"Karin"
"Y-ya?" tersadar, aku membalas.
"Ayo pergi" Kenan kemudian berjalan menuju salah satu mobil, dan membuka pintu depan nya, lalu kepalanya kembali menoleh ke arahku yang masih terdiam bak orang dungu.
Menyadari tatapan nya yang menyuruhku untuk masuk kesana, aku pun segera berjalan mendekatinya, dan masuk kedalam mobil itu.
Kenan menutup pintunya, lalu dia naik melalui pintu yang satunya. "Lo salah satu anggota dari organisasi Hasan?" dia bertanya tepat saat mobilnya melaju.
"Ah itu—iya" jawabku seadanya, dia bertanya berarti dia sudah tau, percuma juga aku berbohong.
Setelah mendengar jawabanku, Kenan hanya menganggukkan kepalanya kecil, di sepanjang perjalanan kami tidak berbicara satu sama lain, sebenarnya aku ingin sedikit mengobrol dengan nya, tapi kalimat ku tertahan diujung lidah, membuatku kembali mengurungkan nya.
Ditengah keributan dalam pikiranku, satu hal yang membuatku masih bertanya-tanya, sebenarnya dimana Katarina? mau merajuk sampai kapan dia ini.
"Kamu kaya anak kecil" cibirku tanpa sadar.
"Apa?"
Tubuhku sedikit terperanjat saat mendengar suara bass itu, yang tidak lain adalah Kenan, aku pun menoleh sekilas padanya, lalu menjawab, "Bukan apa-apa" dalihku.
Dia tak menjawab lagi, membuatku diam diam kembali melirik padanya, sungguh, aku berbohong jika aku mengatakan aku tidak merindukan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until The End | HEERINA [✔]
Fiksi Penggemar"Sial, masuk ke tubuh anak berandal? yang benar aja!" Karin, seorang gadis yang terus dikembalikan pada masa lalu, seakan akan tuhan sengaja mengirimnya kesana untuk mengubah takdir yang sudah terjadi. rate/genre : 15+/romance, family, fantasy, time...