Dengan berat aku membuka kedua mataku, membuat rasa sakit langsung saja menyebar ke seluruh tubuhku ketika aku mulai mengambil alih kesadaran, "T-tolong.." mohonku berharap ada orang yang datang menolongku disini.
Gudang. Aku rasa aku berada di tempat itu, karena terdapat banyak kursi dan meja kayu yang berdebu di sekitarku.
Bahkan disaat aku sekarat, mereka tidak membawaku ke UKS sama sekali, dan malah membiarkanku mati perlahan di tempat ini? demi apapun, lukaku masih belum di obati sama sekali, pisau guru itu masih menancap di bahu kiriku.
Ya tuhan, apakah ini akhir dari hidupku lagi?
Miris, aku tak tahan, aku mulai terisak di ruangan itu, harapanku sirna, bahkan sekedar meminta tuhan untuk menyelamatkan ku lagi rasanya sudah tidak berguna, aku tetap kembali berada di ujung mautku.
"Jangan lemah"
Suara itu membuat isakan ku berhenti, dengan tenaga yang tersisa aku pun memaksa tubuhku untuk duduk.
Tidak ada siapapun disini, jadi siapa yang tadi berbicara?
"Bahkan setan aja masih usil disaat gue sekarat gini?" mirisku lagi sambil tertawa hambar, kutelusuri seisi gudang, tidak terlihat satu pintu pun di pandangan ku, membuatku semakin yakin kalau hari ini adalah kematianku.
"Karin"
"Sial.. " aku terisak semakin keras saat suara itu datang lagi. apakah hantu memang seusil ini? Aku hampir mati tahu! tidak bisa kah dia perhatian sedikit saja?
"Cermin, dibalik kursi"
Aku langsung menoleh kesegala arah, dan akhirnya menemukan cahaya silau yang dipantulkan oleh kaca tersembunyi itu dibalik kursi yang terbalik itu.
"Gua Kenan"
Tubuhku belum bisa bergerak sama sekali, pikiran ku rasanya hilang entah kemana saat menyaksikan pantulan diriku yang tidak seiras di dalam cermin itu.
"Sekolah ini bukan sekolah biasa, jangan pernah buat kesalahan, dan jangan putus asa kaya gitu" tawa nya mengalun pelan.
Mungkin satu yang hinggap dipikiran ku, nama dia Kenan, dan dia adalah manusia aneh, tiba tiba datang dan membuatku bingung setengah mati.
Disitu mata ku menyipit tak suka, lihat, dia masih bisa tertawa disaat aku sekarat seperti Ini?
"Orang bakal nolong lo nanti, habis itu lo keluar dari sini, dan masuk ke sekolah khusus abdi negara, ini cuma saran, tapi gua yakin lo setuju kan? ini buat masa depan lo, sama gua" lanjutnya.
"Lo dimana sebenarnya?" tanya ku dengan suara pelan, lebih ke mendesis karena aku masih merasa ragu kalau aku tidak sedang berhalusinasi karena ajal ku sudah dekat.
Senyum tipisnya tergambar, lalu jari telunjuknya menunjuk padaku, setelah itu dia pun menghilang, dan bayangan di cermin itu kembali menjadi bayangan asli ku.
Aku menghela napas pelan, sebenarnya banyak sekali yang ingin aku tanyakan, tapi untuk mengucapkan sepatah kata saja aku merasa seperti nyawaku akan di cabut dalam satu tarikan.
Jujur aku tidak berani menarik pisau yang kini masih hinggap di pundakku, bagaimana jika aku langsung kehilangan semua darahku saat pisau ini ditarik? bagaimana jika–
"Bawa dia"
Kepala ku langsung mendongak saat mendengar suara lagi, dan kulihat di depan ku sudah ada tiga orang Pria yang kemudian menuntunku untuk berdiri, lalu membawaku ke UKS.
KENAPA TIDAK DARI TADI?!
DASAR SEKOLAH ANJING!
"Kenan, kamu dikeluarkan"
Aku yang sedang diobati melirik dengan ekor mataku pada orang yang berbicara itu, rupanya guru yang mengantarku tadi pagi, namun saat itu aku tidak menunjukan ekspresi apapun.
Tidak ada enaknya sekolah disini, perduli setan, lagipula daripada di beri nama Dream School, lebih pantas jika diberi nama Sekolah Mati Rasa, karena semua orang disini tidak memiliki perasaan.
Tetapi dari semua kejadian hari ini, aku lebih memikirkan sosok Kenan yang berbicara padaku tadi, apakah aku hanya berhalusinasi, atau kah dia memang benar benar Kenan?
-TBC-
vote dan komentar akan saya hargai, terima kasih ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Until The End | HEERINA [✔]
Fanfiction"Sial, masuk ke tubuh anak berandal? yang benar aja!" Karin, seorang gadis yang terus dikembalikan pada masa lalu, seakan akan tuhan sengaja mengirimnya kesana untuk mengubah takdir yang sudah terjadi. rate/genre : 15+/romance, family, fantasy, time...