13 | Kecewa

99 21 0
                                    

Lagi dan lagi, Kenan tidak bisa menghubungi Zea sama sekali, bukan hanya satu, dua hari, melainkan sudah satu minggu Ia tidak menerima kabar dari Zea.

Ia sudah mendatangi Apartemen nya, tapi tetap saja Ia tidak menemukan Zea disana, bahkan di tempat kerja nya juga tidak ada, beberapa teman nya disana juga mengatakan kalau Zea sedang cuti.

Kenan mulai memijat kepala nya yang mulai sakit karena Ia kurang tidur akhir akhir ini.

Bertanya pada Nafa pun Ia tidak mendapat informasi apapun, bahkan Kakak nya saja tidak tau, apalagi dirinya.

Tok tok tok

"Masuk" Kenan menjawab dari dalam.
Pintu kamar nya pun dibuka dari luar, dan muncul lah Cakra dari sana, yang kemudian duduk di sofa kamar nya. "Galau mulu lo, alay" itulah kalimat pertama yang di lontarkan olehnya.

Langsung saja Kenan menatapnya nyalang, Ia sudah pusing malah ejek seperti itu, tidak ada guna nya sekali mempunyai teman, pikirnya. "Ck, ganggu aja lo, pergi sana" decaknya kesal.

Tapi Cakra tak mengidahkan ucapan nya sama sekali, "Besok Nafa sama Jericho nikah, pacar lo juga pasti balik, yakali enggak" tentu Ia tau apa alasan dari kegalauan Kenan.

"Tetep aja, kepikiran" jawab Kenan pelan. "Gimana sama 3 rumah sisanya?" disini Ia membahas tentang Rumah nya yang Ia jual, bukan tanpa alasan, demi masa depan nya Ia harus memulai dari awal, dan memanfaatkan harta dari Ayah nya dengan baik.

"Tinggal yang di Blok 6, mau dibeli sama si Jeri yang itu, udah kejual semua"

"Jericho?"

"Lo kenal Jeri lain?" dengus Cakra.

Kenan hanya membalas ucapan nya dengan deheman, lalu Ia turun dari kasurnya dan berpindah tempat ke meja kerja nya, "Lo ke bali lagi abis nikahan Jericho?" tanya Kenan lagi.

"Ya iyalah, gua kan mau kuliah disana, juga sekalian nemenin Ibu"

Fyi, Kenan dan teman teman nya masih tinggal bersama di rumah yang mereka sewa ini, kecuali Cakra dan Rie yang kembali ke keluarga mereka, dan tak lama lagi Jericho dan Nafa akan meninggalkan rumah ini juga.

"Ken, kemungkinan tahun depan pak Hasan bebas" ditengah keheningan, Cakra memberi taunya kabar itu.

Mereka memang berhasil bebas dari tuduhan, tapi tidak dengan ketua organisasi mereka dan beberapa anak buah yang lain nya.

Kenan lalu menoleh padanya, "Apa kita harus ganti identitas lagi? secara permanen?" saran nya, ah Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nanti kalau Hasan benar benar mengincar mereka sampai mati.

"Hahh entahlah, untungnya dari awal kita ikut saran Leo buat pake identitas baru waktu jadi kurir" ungkap nya bersyukur, kalau tidak pasti mereka sedang ada di penjara sekarang.

Kedua nya terdiam, terlihat tenang diluar, tapi lain dengan pikiran mereka.

Banyak yang mereka khawatirkan, terutama tentang keselamatan mereka nanti.

——

Pernikahan Jericho dan Nafa diadakan secara sederhana, mereka juga hanya mengundang kerabat dan teman terdekat saja.

Tak sekali dua kali Kenan menoleh ke arah pintu masuk, berharap orang yang dia tunggu datang.

"Sebenernya kamu dimana?" Gumam nya nyaris tak terdengar, Kenan kemudian berjalan menjauh dari keramaian, lalu mengubungi Zea lagi untuk kesekian kali nya.

Ketika mendengar telepon itu menerima jawaban, Kenan langsung menegakkan tubuhnya, "Sayang?" panggilnya. "Kamu—"

"Kalo masih mau ketemu cewe lo, datang ke Fiaga Club sekarang, waktu lo 10 menit Ken"

Until The End | HEERINA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang