DWTLY #25: Double Date

167 24 7
                                    

Sejak kemarin bertemu ibu serta mengadakan rapat dadakan bersama ayah, mereka mendapat keputusan yang sudah tidak dapat diganggu gugat oleh Aleon dan Jinan bahwa kedua pemuda itu akan tinggal satu atap di apartemen pemberian ayah mulai dari sejak ibu mengucapkan putusan itu

Yang bisa Aleon dan Jinan lakukan kemarin hanya menuruti, lagipula mereka paham perasaan nyonya Alfonso sebagai ibu terhadap anaknya, ibu mana yang tidak kecewa ketika sang anak tidak bisa mementingkan perasaan orang lain, tidak bisa membedakan mana kepentingan diri sendiri atau bersama? Sepertinya tidak ada, kalaupun ada, sosok ibu itu tidak mengerti arti ibu

Keduanya juga disuruh untuk pergi ke rumah sakit saat itu juga untuk check up kandungan calon menantunya, sang ibu harus melihat sendiri kalau Jinan dan Aleon benar-benar ada di rumah sakit sehingga menyuruh sang anak untuk melakukan panggilan video setelah mengambil antrean

Dan lagi-lagi, Jinan hanya bisa menuruti, ya lagipula Aleon memang harus check up

Sebenarnya beberapa hari lalu ia juga mengajak Aleon check up tapi anak itu selalu menolak, katanya, ia tidak punya keluhan sampai harus bertemu dokter. Jinan juga paham kalau Aleon sebenarnya masih takut untuk pergi ke rumah sakit lagi sejak terakhir saat memastikan apakah Aleon benar hamil atau tidak, apalagi yang berkaitan dengan bayi membuat Aleon memiliki rasa takut tersendiri yang ia tidak mengerti juga

Semua berjalan dengan baik, sekiranya itulah yang dikatakan dokter, kondisi janin baik dan tergolong sehat meski masih ada yang kurang, justru kondisi sang ibu yang sedikit kurang, Aleon pun dianjurkan untuk tidak banyak beraktivitas terlebih yang berat juga perbanyak makanan bergizi karena berat badan ibu yang masih kurang

Pulang dari rumah sakit, Aleon langsung menghubungi Jaenan dan mengeluhkan betapa rumit harinya itu, tentu bagian check up ia lewati, selama beberapa jam kedua teman dekat itu saling bertukar cerita, diakhiri ketika suara Jevano menginterupsi, Jaenan bilang akan menyampaikan ajakannya lewat pesan saja dan setelah itu mematikan sambungan telepon mereka

Sambil menunggu pesan, Aleon memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu, apalagi Jinan sudah memanggil kesekian kalinya karena Aleon sengaja tidak menyahut

Di tengah makan, Aleon kembali terfokus karena pesan Jaenan masuk ke notifikasinya, ia sedikit membelalakkan matanya lalu kembali tenang dan berucap pada Jinan, "Jaenan minta double date" Jinan tadinya mau menolak tapi tidak bisa karena Aleon bilang Jaenan tidak menerima penolakan dalam bentuk apapun, ya sudah pasrah saja

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Difficult Way To Loving You | JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang