9. Tawaran

36 19 5
                                    

Hii!
Ada yang udah sampe sini belum?
Kalau sudah comment dong!
Gimana nih ceritanya? Menarik ga sih?
Oh ya, baca juga cerita yang lain ya
Untuk cerita yang lain dijamin kalian terpikat!!

Selamat menghayal!!

*:..。o○ ○o。..:*

"Le, bangun."

"Mau sampai kapan kau tidur!"

"WOY, BANGUN! JANGAN SAMPAI AKU MENYIRAMMU YA?!"

Winnie lelah pagi ini, bagaimana tidak lelah? Dari tadi Leaby sangat susah dibangun. Padahal sudah setengah jam dia membangunkannya. Sepertinya Winnie akan melakukan cara yang lain untuk membangunkan Leaby. Winnie pun berjalan kearah meja dan mengambil gelas yang ada di meja. Lalu dia pergi ke kamar mandi, saat keluar dari kamar mandi Winnie membawa gelas tadi dengan berisi air yang penuh. Tentu kalian pasti tahu apa yang dilakukan Winnie.

'Baiklah putri tidur, janganlah marah jika aku melakukan ini!' batin Winnie dengan senyum smirknya.

Winnie bermain-main dulu dengan air yang dia bawa. Dia memercikkan air ke wajah Leaby. Winnie sudah melakukan hal itu berkali-kali, tapi hasilnya Leaby dengan santainya malah mengubah posisi tidurnya yang semula terlentang menjadi miring. Winnie sudah lelah dengan Leaby. Tanpa berpikir panjang dia pun menyiram semua air yang ada digelas pada wajah Leaby.

BYUR

Leaby terlonjak bangun dengan napas yang terengah-engah. Dia terkejut bahwa wajah dan badannya yang bagian atas saat ini sudah basah. Dia pun melirik kearah samping dan terlihat Winnie tersenyum lebar tanpa merasa bersalah.

"Kenapa kau menyiramku?!" kesal Leaby karena dirinya basah.

"Heh, kau yang membuatku melakukan ini ya!!"

"Kau tahu ini jam berapa?!" Leaby melirik kearah jam yang berada di dinding dan terlihat jarum pendek menunjukkan arah enak dan jarum panjang kearah 10.

"Jam... enam lebih... APA? KENAPA GA BANGUNIN AKU DARI TADI?!!" pekik Leaby dengan berlari ke kamar mandi. Terlihat wajah Winnie yang lelah dengan Leaby.

Winnie hanya berdiri di balkon dan menunggu Leaby bersiap-siap. Sekitar lima menit, Leaby sudah rapi dengan penampilannya. Dia keluar dengan buru-buru dan mencari Id-Card miliknya. Karena tergesa-gesa, Leaby malah menjatuhkannya ke lantai dan berkali-kali Leaby mengambilnya selalu jatuh.

"Oh, ayolah!! Dasar katu sialan!" kesal Leaby. Winnie menghampiri Leaby yang terlihat kesal.

"Makanya jangan ngebo! Aku sudah bangunin selama tiga puluh menit, tapi kaunya malah diam! Aku juga sudah memercikkan air di wajahmu, malah kau hanya berubah posisi. Makanya aku menyirammu!" omel Winnie dan mengambil Id-Card milik Leaby dengan mudah dan memberikannya pada Leany. "Nih! Sudah ayo, mau jam tujuh nih!"

NING NONG

"Kalian masih di dalam?!"

NING NONG

"Sebentar!!"

Leaby dan Winnie keluar. Terlihat Lim dan Steven berada di depan pintu. Steven melirik kearah Leaby yang terlihat dengan wajah murungnya.

"Tumben kalian lama, ada apa?" tanya Lim.

Winnie melirik kearah Leaby, "Nih, belum bangun. Ayok berangkat jam tujuh nih!"

Mereka berempat berlari menuju lift karena waktu sudah menunjukkan pukul tujuh. Sudah pasti mereka akan terlambat. Tentu Winnie selalu mengoceh pada Leaby yang bangun kesiangan dan sang empu hanya diam menghiraukan ocehan Winnie. Pikir Leaby anggap saja burung sedang berkicau.

ETERNAL POWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang