10. Pemandangan

31 18 4
                                    

Hai, everyone!
Gimana ceritanya nih?
Makasih ya, mau baca ceritanya sampai sini
Oh ya, ada cerita lain loh
Mampir di profil yuk!
Komen ya, menarik atau tidak.
Bye-bye....
Selamat menghayal✨

*:..。o○ ○o。..:*

Saat ini mereka berempat, Steven, Leaby, Lim, dan Winnie tengah berada di kantin Academy. Seperti kemarin jadwal mereka masih sama yaitu materi tentang Traower bedanya kali ini isinya lebih banyak tentang kekuatan mereka. Setiap Traower tidak dibedakan kekuatannya jadi satu kelas diacak, terdiri dari sektor kurang lebih 20 kelas yang satu kelas isinya 40 orang.

Tujuannya diacak adalah agar mereka tidak membandingkan satu sama lain. Selalu bersama dalam menghadapi masalah dan bahaya. Tapi tetap saja ada orang yang mengejek Traower yang lain. Dengan sikap mereka ada yang membuat geng yang berisi satu kekuatan atau kekuatannya hanya satu jenis dan ada juga yang mix.

Perilaku bullying tentu ada, itu merupakan sikap manusia yang sepertinya susah dihilangkan. Tetapi, jika ketahuan melakukan bullying mereka akan dihukum dan korban akan lebih dijaga. Untung saja bullying sudah menipis karena pelakunya sudah banyak yang jera karena hukuman yang mereka dapat.

"Kalian tahu apa tujuan Nona Freya kemarin?" tanya Winnie dengan menambahkan embel-embel 'Nona', karena mereka berada di keramaian tidak mungkin jika membiarkan Freya hanya dengan nama padahal dia Ewour di Academy.

"Tidak. Tentu aku juga bingung. Kenapa aku juga ikut? Padahal banyak yang lebih baik." ucap Lim.

"Seperti yang dibilang. Dia memilih kita karena kesan pertama saat melihat diri kita. Pasti positif, jadi ikuti saja alurnya." sahut Steven.

"Tapi, jika kita dimanfaatkan untuk yang buruk gimana?" tanya Winnie.

"Melawan." jawab Leaby singkat. Steven, Winnie, dan Lim menatap Leaby seakan memberi penjelasan.

"Apakah kalian hanya diam jika dimanfaatkan? Tentu pasti tidakkan? Hanya melawan cara satu-satunya."

"Kita akan aman jika selalu bersama. Jangan sampai ada yang menghasut atau menusuk dari belakang." lanjut Leaby.

"Benar, lebih baik kita ikuti saja seperti yang ku bilang. Kita mendapatkan untungnya karena dilatih. Jadi, kita bisa melawan dengan kekuatan kita." jelas Steven. Lim menatapnya tidak percaya dengan sikap Steven. Dan Steven sadar dengan tatapan Lim.

"Apa? Ada yang salah?"

"Tidak, tapi.. Apakah Leaby sudah mencairkanmu?! Kau berbeda sembilan puluh derajat!" pekik Lim. Steven menghembuskan napasnya. Memang sepertinya hal yang dilakukan Steven selalu salah dimata Lim.

"Benar juga, kau yang awalnya sangat-sangat beku menjadi hanya beku." sahut Winnie. Mereka berdua hanya mendapatkan tatapan tajam dari Steven. Leaby hanya terkekeh melihat nyali Lim dan Winnie menciut saat ditatap Steven.

'Dasar, beraninya cuma ngomong.' batin Leaby.

"Sudah-sudah. Cepat dimakan sebentar lagi masuk." ucap Leaby.

Mereka berempat melanjutkan makanan mereka dan langsung menuju ke kelas. Untung saja mereka satu kelas makanya mereka selalu bersama.

*:..。o○ ○o。..:*

"Win, habis ini aku ingin pergi sebentar."

"Kemana?"

"Hanya mencari angin."

"Kau gila apa?! Kalau tersesat bagaimana?"

"Tenang, aku bisa kok. Banyak juga Etewour disini. Pasti bisa ditanyain."

ETERNAL POWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang