5. Confession

1.1K 133 0
                                    

Aaaaaa 48 di kategori ghost! Aishiteru guys ❤

I love you guys! Makasi vote nya ❤ jangan lupa vote cerita ini aja, semakin rajin vote semakin rajin up!

Jadi keinget up nya kep1er WKWKWK

Jangan lupa baca cerita aku yang ryeji :(

Okay, back to the story

– Astara >3

______________________________________

"Sumpah gue paling benci ginian." Celetuk Fara sambil berdiri di lapangan yang sangat panas itu.

Semua teman teman mereka sudah kembali ke kelas, namun ketiga perempuan kelas 1 SMA ini tidak.

"Salah sendiri ngajakin girls night di hari kamis teh, jadinya ketiduran kan. " Ucap Alya, dan mereka hanya berdiam setelah itu.

Di sisi lain, Winter terlihat murung setelah kejadian kemarin. Ia masih ngilu berpegangan tangan dengan orang lain, dan mukanya menjadi pucat.

Alya sendiri tidak ingin membahas cerita itu lagi, takut Winter masih trauma, seperti Alya itu sendiri.

Flashback

"Hah.."

"Eungh.. Winter dimana?"

Celetuk Alya ke dirinya sendiri. Alya melihat ke sisi samping kasur, tidak ada Winter dis situ. Alya pun keluar kamar, karena kebetulan dirinya haus.

Ia berjalan menuju tangga dan mulai turun melewati anak tangga rumah Winter. Di bawah anak tangga itu, ada  ruangan keluarga dengan TV yang besar, TV nya mati.

Alya yang masih mengantuk itu tidak memperhatikan TV nya, lagian ngapain. Tapi Alya di kejutkan dengan sesuatu, ia melihat gadis cantik dengan potongan rambut Wolfcut.

Gadis itu berjalan dan mulai menghidupkan TV ruang keluarga tersebut, Alya tidak pernah tau jika Winter mempunyai saudara?

Alya mengamati gadis itu sebentar sebelum turun ke lantai satu sepenuhnya, tepat sebelum ia ingin menginjakan kaki untuk lanjut berjalan, gadis itu melihat nya.

Ada yang aneh dari gadis tersebut, gadis itu tersenyum kepada Alya, paras nya cantik, cantik sekali.

TV itu mulai menunjukan cahaya merah, gadis cantik itu mulai mengangkat kakinya, Alya langsung melihat kaki nya dan ia terkejut, sekaligus ketakutan.

Gadis itu melayang.

Dengan ketakutan, Alya mulai perlahan menaiki anak tangga itu kembali, menuju kamar Winter dengan mata berkaca kaca.

Dan ia baru sadar satu hal, Winter masih di bawah sana.

Flashback off

"Eh kemaren hantunya mirip si Karina apa cuman gue doang yang ngira?" Celetuk Fara tanpa rasa dosa sedikitpun, membuat Alya langsung melempar topinya ke muka Fara.

Hari ini sudah sangat apes, mereka ber tiga lupa membawa dasi, mereka harus tetap berdiri di lapangan ini sampai istirahat.

Winter sendiri masih trauma, Namun Fara malah memperburuk keadaan.

"Sumpah ya! Mulut lo itu rem dikit kenapa si-"

"Memang Karina." Ucap Winter sambil tetap murung menatap lapangan dengan tatapan kosong.

Ia mulai memutarkan kepalanya dan Alya hanya menatap ketakutan, Fara sendiri terlihat santai sambil memainkan kukunya.

"Aku boleh cerita?" Celetuk Winter.

"Iya boleh. Winter mau cerita apa?" Ucap Alya tetap terseyum dan Fara hanya memutarkan matanya seperti tidak peduli, padahal ia kepo abis.

"Aku indigo."

🪐🪐🪐

Winter menaruh tubuhnya ke kasur rumahnya dan ia terlihat bahagia, bahkan ia tetap tersenyum karena kejadian tadi.

Winter baru saja pulang dari Mall bersama teman temanya, Alya, Fara, Travis dan Yujin.

Mereka photoshoot bersama, dan bermain di pasar malam sampai jam 21.00 malam.

Winter pulang pada hampir jam 22.00, setelah ia mandi dan kembali ke kamarnya, ia tak merasa ada kejadian aneh sama sekali, saha satu faktor mengapa ia tetap berbahagia.

Ia mulai membuka laptopnya, niat ingin menonton film spiderman hingga jam 00.00, berdoa agar tidak ada Karina.

"Kamu kemana aja? I miss you." Celetuk Karina di samping Winter secara tiba tiba, membuat Winter menampar Karina secara tiba tiba.

Winter yang kaget sekaligus takut itu langsung menjauhkan dirinya dari sang Karina.

"STOP! GUWE LAGI SENENG, STOP! Siksa atau nakutinya besok aja please lagi mau marathon spiderman!"

Celetuk Winter sambil memegang kursi sangking takutnya ia kepada Karina, ya memang Winter tau Karina dari kecil namun hantu ini berbeda.

Karian menatap Winter dengan sinis, namun ia tidak marah. Jika Karina marah, matanya akan berubah menjadi merah.

Karina mendekat kepada Winter lalu memajukan tubuhnya dan wajah mereka bertemu, hidung mereka saling menyentuh.

Hidung Karina dingin, mata Winter mulai berkaca kaca.

"Aku suka kamu, tau?" Celetuk Karina sebelum tertawa dan senyum lebar, anehnya kakinya tidak tembus pandang, seperti Karina ini hanya orang asli.

Winter masih berdiam diri, ia tak berani bergerak, ia menatap Karina dengan seksama, dan Karina membuka percakapan mereka lagi.

"Tau kenapa kamu bisa liat aku?"

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________

Hampir 700 words, pegall. Maaf up nya pagi pagi soalnya aku gabut kalo jamkos.

Maaf ya personality nya Karina jadi baik gini, dia tetap jahat kok aslinya. Tunggu chapter yang akan datang.

Kalian suka Karina jadi baik apa jadi jahat? Komen dong. :')

Oh ya, jangan lupa vote!! Semakin banyak vote semakin rajin up~

Bye guys!

– Astara >3

❤❤❤

Chill Kill - WinrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang