14. Ning Ning and two died sisters.

805 99 2
                                    

Telat up. [Smile] :D

Go 2k readers and 300 votes!!

Menurut kalian cerita ini lebih ke sad atau lebih ke horror? Hmzz??

By the way kalo aku telat up spam aja guys, aku sering lupa kalau punya akun wattpad T-T.

Jangan lupa vote chapter ini, baca doang ngga follow, siapa yah? Kamu kah?

Okay, back to the story

– Astara >3

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________

Ning Ning memasangkan kepalanya diatas pemakaman sang bunda yang luas dengan bunga di sekitarnya.

Air hujan mulai turun satu per satu dan air hujan itu mengenai Ning Ning tentunya. Ning Ning basah namun ia tetap larut pada kesedihan hari itu.

Ning Ning mulai menangis di samping makam sang ibunda yang terletak di sebelah pemakaman tante Ning Ning atau saudara sang ibunda.

"Ning Ning ga pernah benci sama ayah, karena Ning Ning tau kalau ayah cuman di jodoh kan saat mama pacaran sama ayah," Ucap Ning Ning dengan mata berkaca kaca namun tersenyum.

"In fact, Ayah sama Ning Ning sekarang udah akur banget loh bun! Kita sering cerita di ruang tamu membahas cantiknya bunda pas masih hidup," Lanjut Ning Ning.

"Sama Ayah cerita kalau perusahaan nya nanti bakal di kasih ke Ning Ning, kata Ayah Ning Ning berhak bahagia," Ning Ning menatap pemakaman yang terletak di sebelah makan ibunya.

"Bunda tunggu di sini ya, Ning Ning mau nyiram makam tante Giselle dengan bunga." Ucap Ning Ning meninggalkan makam ibunya lalu duduk di sebelah pemakaman Giselle.

Ibunda Ning Ning memiliki jarak umur yang cukup jauh dengan Giselle, adiknya. Mereka memiliki jarak sekitar 11 tahun, itu yang membuat Giselle meninggal saat masih muda.

Ibunda Ning Ning yang bernama Yeri meninggal dalam kecelakaan mobil beberapa bulan setelah ia resmi menjadi istri sah Ayah nya Winter dan Ning Ning.

Saat itu Yeri sedang berbelanja di mall paling besar di negri, lalu ia memutuskan untuk pulang dengan taksi, namun taksi itu menabrak pohon lalu jatuh ke jurang yang membuat Yeri tewas di tempat.

Tahun itu sangat berat untuk Giselle, karena di tahun 2002 itulah sahabatnya meninggal, dan saudari nya juga meninggal.

"Amen." Ning Ning selesai berdoa di pemakan Giselle dan Yeri.

Air hujan mulai menderas, Ning Ning segera memilih taksi untuk di tumpangi melewati aplikasi. Selagi menunggu, Ning Ning mulai memperhatikan sekitar.

Ning Ning melihat ada pohon besar, beberapa burung yang berkeliaran dan banyak lagi. Namun Ning Ning menjumpai sesuatu,

Wanita cantik yang sedang duduk di makan Giselle, mukanya pucat dan rambutnya rapih seperti baju hitam pekat miliknya.

Perlahan, Wanita itu mulai tersenyum sambil melihat Ning Ning. Ning Ning berjalan mundur namun yang membuatnya lebih kaget, Wanita itu mengambang dan semakin mendekati Ning Ning.

"Jangan! Jauh jauh!" Mata Ning Ning mulai kembali berkaca kaca, selain takut serangga, ia juga takut hantu.

"Shtt." Ucap Wanita itu sambil tersenyum dengan tatapan kosong.

"Ini tante Giselle. Stay calm."



🪐🪐🪐



Alya menatap foto dalam bingkai yang berisi foto dirinya yang masih bayi. Pipinya terlihat tebal dan imut serta matanya yang bersinar.

Alya membersihkan bingkai foto itu dengan perlahan lalu duduk di kursi rumahnya sambil menatap taman milik keluarga Alya tersebut.

"Kok aku masih bisa?" Ucap Alya kepada dirinya sendiri yang sedang merenung itu.

"Kok aku masih bisa liat hantu?" Lanjut Alya.

Dalam foto tersebut, tersimpan arti kelam. Itu adalah foto terakhir Alya sebelum ia di berikan kepada dukun untuk di obati.

Sejak kecil, Alya selalu takut dengan manusia karena Alya sering mengakui bahwa ia sering bertemu dengan manusia dengan bentuk mengerikan, ibunya yang mengerti bahwa itu bukan manusia pun mulai mecoba menggunakan ilmu hitam untuk menghentikan ini.

Setelah kejadian tersebut, Alya menjadi anak yang ceria karena ia kembali bisa melihat secara normal, namun, akhir akhir ini ia merasa tidak aman.

Ia bisa melihat Karina.

Beberapa kali saat Alya ingin pergi ke pantai untuk menikmati indahnya laut pada malam hari, di sanalah ia bertemu dengan Karina, dan Winter.

Alya masih bingung kenapa Karina bisa dekat dengan Winter, namun memilih untuk tidak terlanjur kepo.

Yang Alya bingungkan dan ingin mengungkapnya adalah kenapa ia bisa melihat Karina, apakah ia ada hubungan bersama Karina? Apa lagi ini?

Alya mulai berjalan menuju perpustakaan rumahnya yang terletak di lantai 4 rumahnya, mengambil buku dengan judul,

'1001 rahasia SETAN'

Bab 87 hal 90, 'Apa arti mata merah dalam dunia setan, dan apa dampaknya'

'Itu hanya terjadi pada beberapa Setan, lebih tepatnya Setan yang memiliki dendam yang berlebih. Mata merah itu terjadi saat mereka marah dan sedih, jika kau menatap mata mereka, habislah hidupmu. Mata itu bisa memanipu kamu, membuat stress kamu hingga menjadi petunjuk agar kamu bunuh diri.'

Brukk!!

Alya mulai membaca seluruh halaman tersebut, di paragraf akhir Alya hampir saja mau berhenti membaca buku tersebut karena ia rasa ada hantu di sekitarnya yang sedang menatapnya.

Bagaimana tidak? Beberapa buku jatuh begitu saja di depan mata Alya, Alya ketakutan sekarang.

Namun, ia kembali membaca bukunya setelah tidak sengaja membaca sesuatu,

'Apa arti orang orang yang tidak terkalahkan dengan mata merah setan?'

Alya dengan perasaan takutnya mulai membaca halaman tersebut dengan bergetar karena ia penasaran.

"Shit." Ucap Alya setelah selesai membaca paragraf tersebut.

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________

Happy monday, buat yang benci hari senin.

780+ words aku gapapa kok serius :]

Btw kalian udah makan? Nanti aku up lagi kalau ngga ngantuk hehe. Aku baru aja mau makan nihh

Jangan lupa vote, kalo boleh follow dong brodii.

Bye guys,

– Astara >3

❤❤❤

Chill Kill - WinrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang