24. End, of your life.

798 95 22
                                    

Hai.. Long time no see

Aku kangen kalian tau, nggaa tau kalo kalian nya kangen balik apa ngga :)

Yaudah deh, sorry ya telat up hampir 4 minggu :( JANGAN JANGAN LEBIH.. k

karena aku itu sibuk banget, sebenernya aku itu umji

kaget ngga?

SERIUS LAH YAAA WKWKWKWK

jadi guys aku itu minta maaaaafff banget sama kalian karena aku telat up I'm sour sorry duh jadi merasa bersalah

Sebagai gantinya aku bakal.. Bakal.. Bakal menyala abangkuh 🔥

WKWKWK BACK TO THE STORY

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


______________________________________

"Bangsat terus ini gimana.. Anjing.." Tangan Ning Ning gemetaran melihat suatu alat panjang namun kecil yang ia pegang melalu jari jemarinya. Alat itu sampai terjatuh karena tangan nya yang gemetaran bagaikan alat untuk memasang baut.

Satu per satu tangisan air mata membasahi pipi gadis penuh ego itu. Di mulai dari hanya beberapa tetes menjadi seperti air terjun yang kecil. Ning Ning jatuh ke lantai kamar mandi dengan perasaan campur aduk.

Ia menatap alat itu lalu melemparkan nya sembarang arah. Tangisan tanpa suara miliknya mulai terasa memberat, ia merengek tak karuan seperti orang gila di kamar mandi, air mata tersebut mulai jatuh ke lantai, rambut Ning Ning semakin tidak teratur karena ia mengacak kepalanya sendiri.

"TUHAN! BISA GA SI KASI GUE KEBAHAGIAAN DIKIT AJA?" Ning Ning membenturkan kepalanya ke dinding kamar mandi yang dingin, suatu cairan merah yang cair keluar dari batang hidung tersebut, ia kembali mengambil alat tersebut, mencoba mematahkan nya menjadi dua,

Tapi tetap, testpack itu sangat kokoh.

Ning Ning merasakan suatu bayangan di sekelilingnya, ia tidak menaruh harapan bahwa itu seorang manusia, namun ia melihat ke arah belakang dengan mata sembab miliknya, lalu emosi serta tangis miliknya semakin menjadi jadi.

"Lo.. Diem di situ anak jalang." Ning Ning mengambil pisau kecil yang entah mengapa terletak di toilet itu secara tiba-tiba,

"Jangan lari bangsat." Ning Ning mengejar Winter dengan cepat, Winter lari tak karuan sambil berteriak seperti akan mati saat itu juga,

"Ga bakal gue cepuin beneran kak, jangan main main sama alat tajem gue ga suka! Gue ga suka kak, jangan main main gini!" Ucap Winter dengan nafas tersengal sambil berlari cepat, kakinya yang terbalut beberapa plaster karena di bully tadi siang itu membuat kakinya susah bergerak dengan cepat, tangan nya sakit mengakibatkan ia berlari tanpa arah di karenakan ia tidak bisa memegang apapun.

"Setelah jadi pembawa sial keluarga, pembunuh temen lo sendiri.. Lo.. Masih mau ngancurin hidup gua? MASIH MAU?"

"Engga kak, sumpah engga, Winter ga- Awh!" Winter jatuh di tangga miliknya, ia terguling jatuh lalu ia bisa merasakan ada Ning Ning yang menarik tangan nya lalu memojokan dirinya di dinding,

Chill Kill - WinrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang