Hii selamat pagi semuanyaaa
Kalian masih ngantuk ya? Atau ada yang belum bangun? HAHAHAHThank you for 200+ vote, ily guys! ❤❤
Jangan lupa vote :( vote yang awalnya 20++ per chapter sekarang jadi belasan doang :(
Btw udah makan belom? Aku belom, males.
Back to the story,
– Astara >3
______________________________________
Winter POV.
engh..
hah? hsh..
Tubuhku terasa berat, aku susah membangunkan tubuh ku sendiri, aku rasa ada sesuatu yang memukul dadaku, namun yang aku liat hanya pandangan hitam.
Aku tidak suka gelap, aku takut disini.
"Minji!" Aku berteriak sekencang mungkin di ruangan hitam tanpa batas ini, suara ku yang bergetar membuktikan bahwa tempat ini besar.
Dadaku semakin sakit, rasanya sesak. Aku rasa selurug badan ku kesemutan, aku mencoba berdiri dari tidurku namun aku jatuh.
Tubuhku semakin terasa berat, dadaku semakin sesak dan tubuhku mulai terasa seperti di tusuk ribuan jarum.
Tidak ada Minji disini, orang yang menemani hari hariku selama di rumah sakit, aku terus memanggil namanya di kegelapan namun tidak ada jawaban.
Beberapa menit setelah rasa sakit, aku mendengar suara orang membahas diriku dengan lantang. Apakah aku masih koma, atau sudah mati? Karena orang orang bilang orang koma bisa mendengarkan omongan orang di selitar kita.
"Mati kau anjing! Jangan siuman tolol! Mati nya mandiri dong!"
"Gue ga peduli tangan gue bakal jadi kotor, tapi asalkan lo tau, gue lakuin ini buat ayah!"
"Yes! Darah! Darah keluar dari mulut lo, berdarah lah lebih deras, Winter!"
Kak Ning Ning? Apakah ini benar kak Ning Ning? Yang mencoba membunuhku?
Aku tidak tau ia sejahat ini?
Darah mulai keluar dari hidung, telinga dan mulutku. Aku memperhatikan selurug tubuhku yang mulai melemas, beberapa detik kemudian aku kembali terjatuh.
Di detik detik ini, aku rasa kalau aku siap untuk mati, bahkan keadaan lu yang koma saja masih di kelilingi rasa sakit.
"Ack? Ah! Awh.."
"Miris, kakak sendiri loh. Seharusnya gue jadiin lo sebagai yang menderita disini, bukan Winter."
Aku mendengar suara orang lain, suaranya lembut namun berserak, aku tau persis suara ini siapa.
Kak Karina.
🪐🪐🪐
"Winter sayangnya aku! Hwaaa akhirnya kamu bangun juga! Kangen banget ih!" Ucap Alya kepada Winter sambil memeluknya dengan sangat erat.
Pandangan Winter masih buram, tanganya mencoba meraba Alya namun ia tidak bisa menggerakkan nya.
Jarinya patah.
Fara menatap geli Alya yang ia rasa terlalu berlebihan, namun Fara juga kangen Winter, jadi Fara juga memeluk mereke berdua dengan side eye.
"Akhirnya ngumpul ber tiga lagi!" Ucap Alya dengan girang.
Winter mulai membuka mulutnya dengan perlahan, Fara menyodorkan air putih kepada Winter, Winter meminumnya dan airnya sedikit tumpah ke baju Winter.
"Yang bener bego." Celetu Fara, namun mendapat tatapan sinis dari simanis Alya.
"Kalian dari jam berapa disini?" Winter tersenyum kepada mereka berdua namun Fara tetap melakukan side eye.
"Lama ege! Kata suster tadi mereka nemuin elo tanganya bergerak, jadi manggil keluarga lo. Tapi keluarga lo ga respon respon jadinya manggil kita." Celetuk Fara.
Alya menatap sinis kepada Fara lalu menoel bahunya sambil berbisik kepada Fara.
"Jangan gitu bodoh, baru bangun ntar langsung sad dianya." Ucap Alya.
Beberapa menit kemudian, Winter sudah duduk di kursi roda sambil di temani oleh Alya dan Fara. Mereka stop di tempat jual beli makanan korea, lalu makan dan bercanda disana.
Sela sela berbicara, Fara melakukan hal bodoh lagi.
"Lo tau ga tentang kak Jake?" Ucap Fara.
"Mana tau dia bodoh, gausah bikin Winter aku sad deh!" Celetuk Alya lalu menghadap ke Winter yang menatap kosong ke arah mereka.
"Aku tau." Ucap Winter.
🪐🪐🪐
"Sebenarnya sih boleh boleh aja kita ganti target ke Ning Ning." Ucap Giselle di basement rumah sakit dengan Karina yang menatap sinis Giselle.
"Tapi lo harus tau, kalo Ning Ning itu bukan anak kandung dia, itu anak selingkuhan. Sekaligus ini informasi kalo lo se penasaran itu kenapa Ning Ning benci sama Winter." Lanjut Giselle sambil membersihkan kuku nya.
"Ga peduli, lagian dia lebih sayang Ning Ning dari pada Winter. Gue mau ganti pokonya." Karina mulai menggeser bibirnya ke kanan.
"Lo masih penasaran ga si? Kenapa cuman Winter yang bisa liat elo? Kenapa ga Ning Ning coba? Ya karena emang dendam lo itu ke Winter." Lanjut Giselle.
"Sekarang Ning Ning, pokoknya gue mau Ning Ning!" Celetuk Karina dan matanya mulai memerah.
"As you wish," Ucap Giselle.
"Makasih udah menyerahkan Winter ke gue dengan sepenuh hati." Lalu Giselle pergi ke ujung basement meninggalkan Karina.
"Orang bodoh." Ucap Giselle, Karina tidak tau bahwa Giselle itulah yang mempunyai dendam ke Winter.
______________________________________
Hi guys! Gimana kabar kalian? Apakah okay? Giselle jahat banget ya :(
!! Spoiler : Alya bakal mati !!
Kalian kesel ga sih sama Fara? Kaya asal nyeplas nyeplos aja gitu,
Punya temen kaya Fara ga kalian semua? Wkwkwkw
Makasih udah baca, jangan lupa vote maniess.
– Astara >3
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Chill Kill - Winrina
Terror⚠️ Horror, Sadis, Blood & Angst - 𝐊𝐀𝐑𝐈𝐍𝐀 𝐀𝐄 as Karina - 𝐖𝐈𝐍𝐓𝐄𝐑 𝐀𝐄 as Winter. ____ "2002, Tahun dimana kau lahir, dan tahun dimana aku mati," "Bukan bukti yang kuat kenapa aku bisa liat kamu." "Udah tau?" ... Matikan ayahmu, atau ma...