"[Y/N]-nee. Tadi itu, apa yang kau lakukan?" ucap Nobara membuka pembicaraan, saat keduanya makan di sebuah restoran cepat saji setelah selesai menjalankan misi
[Y/N] mengerutkan keningnya, mencoba menebak apa yang dimaksud Nobara "Yang tadi yang mana?" tanya nya
"Kutukan tadi. Kau mati matian berusaha mendekat kearah kutukan itu untuk menyentuhnya kan?. Setelah itu, kutukan itu tak lagi dapat menggunakan teknik nya secara maksimal seperti sebelumnya" jelas Nobara
"Jeli juga. Kau benar, aku melakukan sesuatu padanya. Aku membatasi penggunaan energi kutukan miliknya" ucap [Y/N] menjelaskan, sambil meminum kola dingin miliknya
"Keren. jadi itu yang kau pelajari bersama Gojo-sensei beberapa hari ini?" Tanya Nobara serius
"Hmm.. bisa dikatakan seperti itu" jawab [Y/N], setelah itu pandangan matanya terasa berkabut, telinganya sedikit berdengung. Ia yakin Nobara sedang berbicara padanya saat ini, namun ia tak bisa mendengarnya dengan jelas
"[Y/N]-nee!! hidungmu berdarah!" ucap Nobara berteriak 'Ah, sekarang suara Nobara agak terdengar..' ucap [Y/N] dalam hatinya, ia merasa cairan hangat keluar dari dalam hidungnya 'kenapa aku tiba tiba begini?'
[Y/N] mulai merasakan seluruh tubuh nya lemas tak bertenaga, gelas cola yang sebelumnya ia genggam jatuh begitu saja keatas lantai, kepalanya kini terkulai lemas diatas meja. Melihat itu, Nobara semakin panik, ia mengeluarkan smartphonenya dan melakukan panggilan telepon
Saat itu ia masih bisa mendengar sayup sayup suara teriakan Nobara "Nitta-san! Tolong... kami di.... cepat!... Siapapun..". Setelah itu, pandangannya sepenuh nya gelap
***
"Pusat energi nya terganggu, peredarannya jadi kacau, sepertinya terkena racun. Aku sudah menghentikan peredaran racunnya, namun [Y/N] masih butuh waktu untuk memulihkan dirinya sendiri dari efek racun sebelumnya" suara Shoko di ruangan observasi miliknya"Kugisaki, bisa kau ceritakan apa yang terjadi?" ucap Shoko lagi
"Kutukan yang kami hadapi berbentuk seperti cumi cumi yang menyemburkan tinta.. Kurasa kami tak terkena tinta nya sedikitpun.. [Y/N]-nee punya barrier yang kuat" ucap Nobara
"Kau yakin, Nobara?" Kini, suara Gojo ikut terdengar di telinga [Y/N]
Nobara kemudian kembali menjelaskan "Tinta nya bersifat korosif, jadi kami yakin kami tak terkena tintanya sedikitpun karena kami baik baik saja. Tak terluka sedikitpun"
"Oh" ucap Nobara, menyadari sesuatu
"Ada apa, Kugisaki?" Tanya Shoko
"[Y/N]-nee berusaha mendekati kutukan itu.. Ia menghilangkan barrier nya karena ia perlu menyentuh kutukan itu, katanya ia melakukan itu untuk mengurangi output energi dari kutukan itu. Mungkin saat itu [Y/N]-nee terkena racunnya?" ucap Nobara
"Kau boleh pergi sekarang, Nobara.. beristirahatlah" ucap Gojo
"Huwaaaa.. [Y/N]-nee jangan mati" ucap Nobara sambil menangis, ia kemudian menyempatkan waktu untuk memeluk [Y/N] sebelum keluar dari ruangan
"Dia tak akan mati, Nobara. Tenanglah" ucap Gojo, kini ia berdiri di samping [Y/N] dan mengusap ngusap surai nya yang lembut
Nobara memperhatikan gestur Gojo yang terlihat sangat tidak biasa, ia terlihat terlalu perhatian pada [Y/N]. Membuatnya berpikir dalam hati 'Apa mereka berdua biasanya memang sedekat itu ya?' sebelum akhirnya ia keluar dari ruang rawat inap [Y/N]
"Kau juga boleh pergi, Shoko" ucap Gojo
"Hei, aku dokternya. Tapi Gojo Satoru, sejak kapan?" Tanya Shoko
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wishpering Wisteria || Gojo Satoru
FanfictionMurasaki, seorang penyihir jujutsu wanita di era Heian yang berhasil menyegel Sukuna bersama dengan para shaman lainnya dengan cara menipu dan menghianati Sukuna. Sementara itu, [Y/N] yang merupakan reinkarnasi dari Murasaki kini berhadapan dengan b...