5. Kuharap, Itu Bukan Sebuah Kebohongan

2.1K 265 77
                                    

Rumah Sakit
Prefektur Fukushima

[Y/N] membuka matanya di sebuah ruangan rawat inap sebuah rumah sakit. Ia dapat mendengar dengan jelas suara telivisi yang sedang menyala.

'kejadian mengenaskan baru saja terjadi di sebuah desa di pinggiran Fukushima. Puluhan warga desa dikabarkan menjadi target serangan hewan liar.. Kepolisian distrik Fukushima memutusk---'

Seseorang tiba tiba mematikan televisinya, itu Gojo Satoru.

Kepala [Y/N] tiba tiba berdenyut nyeri, ia sedikit mengerang kesakitan sambil memijit kepalanya dengan satu tangannya. Kejadian hari sebelumnya kembali terputar dengan jelas di ingatannya.

Bau anyir darah yang menusuk, potongan tubuh para warga, dan kedua orang tuanya yang juga jadi korban dalam peristiwa itu

"Aku turut berduka atas apa yang menimpamu.." ucap Gojo, ia kini duduk di kursi tunggu disamping ranjang rawat [Y/N]

[Y/N] menatap Gojo dengan tatapan yang sayu, matanya berkaca kaca, mulutnya sudah membentuk garis lengkung yang sempurna, siap untuk meluapkan semua rasa sedihnya.

Ia kemudian menangis terisak dengan menutup seluruh wajahnya.

Ia kemudian menangis terisak dengan menutup seluruh wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gojo-san.. Mungkin itu semua gara gara aku" ucapnya di tengah tengah isakannya.

"Apa maksudmu?"

"Para kutukan itu berbicara seolah mencemoohku. Mereka bilang aku penghianat"

"Apa para kutukan itu berbicara dengan baik?"

"Tidak. Suara dan kosakata nya terdengar aneh"

"Para kutukan itu berkumpul karena ada seseorang yang dengan sengaja menaruh satu jari Sukuna di kebun bunga milik keluargamu.. Mungkin mereka berbicara seperti itu karena ingatan yang melekat pada jari itu. [Y/N], ini bukan salahmu.."

Gojo kemudian berdiri, mengahmpiri [Y/N] yang tengah terisak kemudian menepuk nepuk punggung [Y/N] dengan lembut, sesekali tangannya akan mengusap belakang kepala [Y/N], mencoba membuat nya tenang

"Gojo-san.. Apa yang harus kulakukan sekarang?"

"Jadilah kuat, [Y/N].. Kau punya potensi yang hebat. Kau berhasil mengusir sepuluh kutukan seorang diri. Kau punya dasar yang kuat, walaupun sebenarnya malam itu kau menggunakan nya dengan tidak hati hati dan tidak terampil"

"Apa kau harus mengkritik teknik ku saat ini?" Ucap [Y/N] sambil melirik Gojo dengan kedua matanya yang memerah

"Maaf.. Aku akan keluar sebentar, ada yang mau kau makan?"

***


"Sudah siap, [Y/N]?" ucap Gojo

[Y/N] saat ini sedang berdiri di hadapan pusara kedua orang tuanya, memberikan penghormatan terakhir, serta meminta restu untuk karirnya yang baru. Ya. Seorang penyihir jujutsu.

The Wishpering Wisteria || Gojo SatoruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang