45. Aku Tak Sabar Untuk Mematahkan Kedua Sayapmu, Murasaki

985 147 26
                                    

"Nanamiiiin~ Gojo-sensei telah di segel..."

[Y/N] mendengar teriakan Yuji diatas menara, yang ia harapkan hanyalah sebatas kelakar. Tapi tak mungkin Yuji bercanda soal hal ini kan?

Bagai tersambar petir, badan [Y/N] kaku, ia mematung di tempatnya untuk beberapa detik "Bagaimana bisa Satoru sampai... Apa pihak musuh terlalu kuat? Apa yang membuat Satoru sampai lengah?.." Begitu banyak hal kini terlintas  dalam pikirannya

Terlalu tenggelam dalam pikirannya sendiri membuat [Y/N] tak menyadari serangan yang saat ini datang menuju kearahnya. Panda dengan sigap menangkis serangan yang ditujukan pada [Y/N] "Fokus [Y/N]! Ini bukan saatnya melamun" ucapnya, membawa [Y/N] kembali pada kesadaran penuhnya

"Maaf, Panda! Terimakasih" ucap [Y/N] yang kembali masuk kedalam pertarungan.

Kusakabe kemudian ikut bersiaga di samping [Y/N] dan Panda. Ketiganya kini saling melindungi punggung satu sama lain sambil merencanakan langkah selanjutnya.

"[Y/N]!" Kusakabe berseru "Hubungi asisten diluar selubung untuk mengabari soal Gojo-san. Setelah itu bergabunglah dengan tim lain untuk mengurus selubung ini. Aku dan Panda akan membereskan area ini. Cepat!" Ucapnya

[Y/N] mengangguk mengerti "Baik!" ucapnya, sebelum berlari menuju area luar selubung "Fokus [Y/N], fokus, kau tak boleh kehilangan fokusmu lagi" ucapnya pada dirinya sendiri

Tak berselang lama setelah ia bertekad untuk tetap fokus, hatinya kembali dipenuhi keresahan "Kalau tau akan begini, aku seharusnya menurut dan memberimu satu kecupan kecil sebelum kau pergi kan, Satoru?" ucapnya dalam hati

Ia kemudian menggelengkan kepalanya, berusaha membuang pikiran pikiran negatifnya "Tidak. Satoru hanya tersegel dan bukannya pergi untuk selamanya. Jadi kami cukup merebutnya kembali dan melepasnya dari segel kan?" Ucap [Y/N] meyakinkan hatinya

Saat [Y/N] berhasil keluar dari selubung. Ia mendapati asisten yang tak sadarkan diri di posnya. Ia kemudian berlari menuju asisten yang tak sadarkan diri itu dan mendapati banyak luka tusukan disana sini disekujur tubuh si asisten "Apa apaan?" ucap [Y/N]

[Y/N] kemudian mengambil smartphone milik asisten yang tak sadarkan diri, dan membuat pesan pemberitahuan disana untuk asisten asisten yang lain

Ia kemudian membopong asisten yang tergeletak itu dan membawanya pada tim medis yang berjaga di titik di luar selubung

[Y/N] kemudian melanjutkan perjalanannya untuk memeriksa keadaan Ijichi yang berjaga di pos nya, namun yang ia temukan adalah Ijichi yang telah tergeletak, di depannya berdiri seorang pengguna kutukan dengan rambut panjang berwarna pirang yang membawa pedang, dia pasti pelaku nya.

Dan ada seorang lagi yang bersama mereka berdua saat itu, 'teman' lamanya yang sama sekali tak pernah ia rindukan

"Uraume" panggil [Y/N]

Uraume mendengus pada [Y/N] "Murasaki..", ia kemudian memberikan perintah pada si pengguna kutukan berambut pirang "Pergilah, tuntaskan pekerjaanmu. Orang ini biar aku yang urus" ucapnya

"Baiklah" ucap si rambut pirang sambil berlalu pergi

Saat itu [Y/N] berniat untuk berlari ke arah Ijichi dan membawanya pergi, namun Uraume memotong jalannya dan menyerangnya secara tiba tiba "Kau pikir kemana kau akan pergi, Murasaki?" Ucapnya

"Maaf, tapi aku tidak merindukanmu, Uraume. Sungguh" jawab [Y/N] sambil menangkis serangan dari Uraume

[Y/N] kemudian memancing Uraume masuk kedalam selubung agar Ijichi tak terkena serangan lainnya "Ijichi, maaf! bertahanlah sebentar lagi! Seseorang pasti mencoba untuk mengabari para asisten juga.." ucap [Y/N] dalam hati

The Wishpering Wisteria || Gojo SatoruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang