The Wishpering Wisteria || Gojo Satoru

1. Pria Berkacamata Hitam

JUNI 2018
Di suatu tempat dalam kawasan SMA Jujustu Kaisen Prefektur Tokyo

Gojo Satoru nampak berdebat panjang dengan para tetua mengenai keputusan eksekusi yang akan dijatuhkan pada Itadori Yuji. Setelah beberapa lama waktu berlalu, penundaan eksekusi menjadi keputusan dalam perdebatan panjang itu.

"Seharusnya ada kekuatan lain yang bangkit bersamaan dengan bangkit nya Sukuna dalam tubuh Itadori"

"Kekuatan lain?" ucap Gojo Satoru

"Sukuna di segel dengan sebagian jiwa dan seluruh kekuatan seorang shaman. Itu artinya, saat segel nya terbuka sebagian jiwa dan kekuatan itu akan kembali pada pemilik nya, pada reinkarnasi nya pada zaman ini"

"Temukan dia. Kita akan membutuhkannya untuk menghadapi Sukuna"

"Tapi dalam sebuah legenda disebutkan, kalau segel shaman itu tak seberapa kuat. Segel nya menjadi sangat kuat saat ia menukar jiwanya"

"Dia harus menguasai teknik itu sebelum Sukuna bangkit. Dia akan menjadi jaminan saat rencanamu gagal, Gojo Satoru"

Mimik wajah Gojo Satoru berubah menjadi lebih dingin, tak suka dengan kehendak para tetua yang seenaknya meminta seseorang untuk mengorbankan jiwanya begitu saja.

"Mata keenam milikmu mungkin dapat menemukannya dengan mudah"

Gojo Satoru menyeringai saat mendengar kalimat itu.

"Aku tak mau. Cari saja sendiri" ucap Gojo Satoru, melangkah pergi dari ruang pertemuan sambil melambaikan tangannya.

"Gojo Satoru!"

"Selalu saja tidak sopan tck"

"Kirim orang lain untuk mencarinya"

Setelah berada di luar ruang pertemuan, Gojo Satoru melepas kacamata hitam miliknya, ia menggantinya dengan penutup mata berwarna hitam pekat sambil terus melangkah pergi.

"Pada tetua itu tak pernah berubah. Selalu saja menganggap mudah pengorbanan orang lain. Memang nya mereka siapa? Seenaknya menyuruh orang lain menukarkan jiwa nya seperti itu" ia menghela nafas panjang di sela sela gerutuannya "Tak ada yang boleh merebut kehidupan seseorang begitu saja" ucapnya kesal.

***

Kompleks Pusat Perkantoran
Distrik Minato, Tokyo

"Sial, sebenarnya apa yang terjadi padaku? Kenapa belakangan ini aku selalu melihat mereka ada di mana mana? Mereka ini apa sih? Alien? Hantu? Kenapa juga mereka harus menempel pada beberapa rekan kerjaku? Aku jadi tak bisa berkonsentrasi saat mengikuti rapat sialan ini" gerutu [Y/N] dalam lamunannya.

Dalam lamunannya yang nampak panjang, matanya terfokus pada mahluk aneh yang saat ini sedang meliuk di pundak pimpinan rapatnya.

"Ketua tim! Hei!" seorang rekan kerja [Y/N] berbisik di telinganya, menyadarkannya dari lamunan yang panjang.

[Y/N] segera bangkit dari duduknya "Ya! Saya sudah menemukan lokasi syuting yang cocok!" ucapnya kencang.

Semua orang nampak memperhatikannya, menatapnya dengan tatapan yang lucu.

"Aku tak menanyakan hal itu padamu" ucap pimpinan rapat saat itu.

"Ya? Lalu.. apa pertanyaan anda tadi?" ucap [Y/N] bingung sambil sedikit tersenyum canggung.

Rekan [Y/N] nampak memijit kening nya sendiri, pusing karena ketua tim nya beberapa hari ini terlihat sangat aneh.

"Aku dalam masalah besar" ucap [Y/N] saat melangkahkan kaki nya keluar dari ruangan rapat.