"Woi, bangun jangan lupa hari ini lu dijemput pangeran" ujar Amara sambil menggoyangkan badan Karina supaya gadis itu terbangun.
"*groans* 5 menit lagi..." ucap Karina. Amara menghela nafas, gadis itu pergi ke arah gorden kamar Karina dan membuka gorden tersebut. Cahaya matahari langsung membuat mata Karina terbuka, membuat gadis itu akhirnya terbangun.
"Gece mandi, itu sarapan udah gw buat" ujar Amara lalu meninggalkan Karina di kamar. Gadis berambut panjang itu mengambil baju sekolah dan peralatan mandinya dan masuk ke kamar mandi dengan muka bantal.
Setelah mandi, Karina langsung menuruni anak tangga dan melihat Amara sedang makan. Amara melirik ke Karina sambil memberikan senyum miringnya. "Cie yang bakal dijemput" ujar Amara, Karina memutar bola matanya malas sambil mengambil sepotong roti di atas meja.
"Sumpah semalam lu rusakin reputasi gw banget anjir" ujar Karina, Amara yang mendengar itu terkekeh. "Lagian lu lama sih, yaudah gw sabet" ujar Amara.
Ting!
Notifikasi dari handphone Karina membuat kedua gadis itu menengok. Karina langsung membuka notifikasi tersebut, jantung gadis itu langsung berdetak kencang saat melihat pesan dari pria basket itu.
Mahessa
07.30 amMahessa
Good morning
Gw udah di depan pagar asrama lu ya
Seen"Bjir dia udah di depan" ujar Karina sambil beranjak berdiri mengambil tas sekolah dan sweaternya. "Ikut deh, gw kepo dia nganterin lu pake apa" ucap Amara sambil menyiapkan barang-barangnya juga.
Tidak lama setelah itu, Karina langsung mengunci pintu kamarnya dan pergi menuruni anak tangga gedung asramanya bersama dengan Amara. Sesampainya di lantai bawah, mereka berdua melihay banyak gadis berlarian ke arah pagar.
"Anjir si Mahessa jadi center of attention" ucap Amara, Karina hanya menghela nafas. Mereka berdua menelusuri kerumunan itu sampai akhirnya mereka melihat penampakan Mahessa yang sedang duduk di motor sportnya.
"Bjir..motor sport, bad boy vibe banget weh. Gila lu milih cowok bisa gini juga" ucap Amara sambil terkekeh sambil menyenggol pundak Karina dengan sikunya.
"Please deh" ucap Karina sambil memutar bola matanya malas karena dari kemarin Amara godain dia terus sama Mahessa. Mahessa yang mendengar suara Karina langsung mengalihkan pandangannya dari handphonennya.
Wajah Karina langsung bersemu merah, ketampanan wajah Mahessa membuat gadis itu tidak kuat untuk melihat wajahnya lebih lama. "Selamat pagi, Karina". Gadis-gadis yang berkumpul terkejut saat Mahessa memanggil nama Karina.
"P-pagi.." gugup Karina. Amara hanya terkekeh pelan melihat salah tingkah sahabatnya. "Hai Hessa, sorry ya kalau menunggu agak lama, soalnya Kari—hhmph!" Ucap Amara terpotong saat Karina menutup mulutnya.
"Ahahahah gak ada apa-apa kok. Yuk kita pergi" ucap Karina. Mahessa memiringkan kepalanya karena bingung namun pria itu menghiraukannya dan mengambil helm yang ia bawa.
"Kok lu pingin jemput gw sih?" tanya Karina pelan sambil menerima helm dari Mahessa. "Biar lu gak kecapean, lu kan baru sembuh" ujar Mahessa sambil memberikan senyum manisnya.
"Yatuhan gw mati aja gimana, gakuat lihat dia" gumam Karina. "Yok naik" ucap Mahessa, diangguki oleh Karina. "Tinggi juga ya jok belakang" ucap Karina yang membuat Mahessa terkekeh.
"Pegang gw aja kalau takut" ujar Mahessa, perkataan itu membuat wajah Karina memerah, tapi tidak terlihat karena gadis itu pake helm.
"Oh ya Amara" panggil Mahessa membuat gadis bernama Amara itu mendongak kepalanya dari handphonenya. "Satya otw kesini buat jemput lu juga, tapi gw tinggalin karena kelamaan"
Amara membeku di tempat, giliran Karina yang menggodai si Amara. "Pangeran menunggumu" ucapnya pelan supaya tidak terdengar oleh Mahessa, Amara berdecih sambil memberikan jari tengah ke Karina.
Persahabatan mereka cukup unik.
﹥ˏˋ♡̩͙♡̩̩̥͙♡̩̥̩ ♡̩̥̩♡̩̩̥͙♡̩͙ˊˎ﹤
Murid-murid di SMA Kwangya yang baru datang ke sekolah menengok ke arah motor Mahessa. Siapa yang tidak kaget, ternyata sang kapten basket membawa seorang perempuan di boncengannya.
Tidak lama juga, motor Satya juga datang dari belakang Mahessa. Fyi, Mahessa berangkat lebih duluan bersama dengan Karina, tetapi entah darimana mereka bisa sampai di sekolah secara bersamaan. Penampakan 2 anak basket yang terkenal itu membuat semua orang menjadi banyak tanya.
Satpam yang suka menahan Karina dan Amara pun juga bingung, tapi bagaimana lagi? Namanya juga Cinta bukan. Karina membuka helmnya bersamaan dengan Mahessa. "Makasih ya untuk tumpangannya" ujar Karina sambil memberikan senyuman manisnya ke Mahessa.
"Your welcome, princess" Fix Karina pingin tinggal di Mars sekarang. "WOI LU KALAU NGENDARAIN MOTOR JANGAN KEK ORANG MABOK NAPA?"
"YA LU KAN MINTA BURU-BURU KARENA TAKUT TELAT YAUDAH GW KEBUT!"
Siapalagi kalau bukan Amara dan Satya yang sekarang sedang mengoceh. Karina dan Mahessa hanya menghela nafas panjang. "Gw masih mau hidup bjir" ucap Amara sambil datang ke arah Karina, yang membuat gadis itu tertawa.
"Yasudahlah ya, namanya juga motor kan emang suka nyempil-nyempil. Dahlah kita ke kelas, Mahessa, Satya, kita duluan ya!" ujar Karina ke 2 pria di belakang mereka.
"Ya! Hati-hati!" ujar Mahessa dan juga Satya sambil menempatkan motor mereka dengan teratur. "Gimana progress?" tanya Satya ke Mahessa.
Pria itu terkekeh sambil meletakkan helmnya di spionnya. "Aman, udah mulai dari kemaren malam" ucap Mahessa. Satya terkekeh "bisa juga lu, gw juga sih ke temannya. Walaupun dia suka rewel tapi gw tetep suka" ucap Satya, yang membuat Mahessa berdecih.
"Gatau deh kalau lupada udah jadian, bakal keos keknya" ujar Mahessa. "It's chaos" ucap Satya.
"Terserah gw" ujar Mahessa lalu berjalan memasuki sekolah, diikuti oleh Satya dari belakang.
﹥ˏˋ♡̩͙♡̩̩̥͙♡̩̥̩ ♡̩̥̩♡̩̩̥͙♡̩͙ˊˎ﹤
Satya jadi police grammar - author
| votes are appreciated |
KAMU SEDANG MEMBACA
Basketball • HEERINA ✔️
Fiksi Penggemar[ FIRST HEERINA FANFICTION ] [ COMPLETED ] Bola basket yang tiba-tiba membuat perjalanan cinta antara siswi anak IPS dengan ketua anak basket. "YAK! INI BOLA BASKET SIAPA?!" | warning: typo everywhere! |