🏀41

293 28 0
                                    

"So..about the girl that you hugged...(Jadi, gadis yang baru saja kamu peluk itu..)"

"My girlfriend"

Jack dan Andrew mengangguk paham. "Thats why you reject our captain cheerleader request..hahahahah (itu alasannya kamu menolak permintaan dari kapten cheerleader kita hahahahah)" ucap Jack.

Mahessa mengangguk. Selama dia tinggal di Amerika, dirinya sempat mendapatkan confess dari kapten cheerleader dari kampusnya, namun Mahessa menolak karena ada buah hati yang harus tetap dijaga.

Awalnya Mahessa sempat merasa hubungannya dengan Karina sudah terlihat merenggang karena perbedaan waktu yang sangat signifikan dan mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Namun, takdir kembali menemukan mereka di pertandingan ini, hubungan Mahessa dan Karina kembali seperti biasanya.

Suara pluit pun berbunyi, menandakan kelompok Mahessa dan juga musuhnya untuk masuk ke dalam lapangan. Semua penonton kembali bersorak meriah karena pertandingannya akan segera dimulai.

Karina yang berada di posisi paling depan merasa gugup karena sudah lama ia tidak melihat Mahessa main basket dan kedua, dia duduk di paling depan jadi ia takut jika bola basketnya terkena dirinya.

"Menangkan pertandingan ini, Mahessa"

PRRRRRRIIITTTT!!!

Bola pun dilempar ke atas oleh wasit, dan kelompok musuh mengambil bolanya lebih dulu. Sangat berbeda dengan negaranya, tenaga dan kekuatan para pemain basket disini lebih kuat dibandingkan di Kwangya. Karina melihat perbedaannya yang jauh.

Namun, ia melihat Mahessa mampu merebut bolanya. Sepertinya pemuda itu sudah terbiasa dengan orang-orang basket disini. Dan seperti biasa, Mahessa menunjukkan skill basketnya yang luar biasa dan mampu memberikan angka untuk kedua timnya.

"Tidak menyangka, Mahessa sudah setara dengan pemain internasional" ujar sang ayah. Karina terkekeh, "begitulah, orang gila dengan basket sejak kecil" jawabnya.

"Ayah suka dengan cowokmu, jadikan dia menantu secepatnya ya" ujar ayah sambil tertawa pelan. "Ayah!"

Sepertinya ayah dan ibu sudah menjadi satu kelompok untuk menginginkan Mahessa menjadi menantunya suatu saat.

.

.


PRRRITTT PRRRITTT PRITTTTTT

Pertandingan dimenangkan oleh kelompok Lakers Junior. Semua pendukung bersorak sorai atas kemenangan kelompok Mahessa, dan sekarang kelompok Mahessa sedang bersalaman dengan kelompok musuhnya.

Semua penonton memberikan tepuk tangan yang meriah. Jurnalis dan fotografer tidak berhenti mewawancarai pemain basket. Tentunya, Mahessa menjadi tokoh utama di mereka. Karina melihatnya dan ia terkekeh, ia tidak menyangka Mahessa perlahan akan menjadi terkenal.

"Karina, ayah dan ibu akan menunggumu di hotel. Have fun with Mahessa" ujar ayah sambil mengkecup pelan dahi anaknya. Karina mengangguk paham dan ia melambaikan tangan ke orang tuanya.

Gadis itu menunggu Mahessa selesai di wawancara. Sudah lama ia tidak melihat wajah paras tampan pemuda itu dan sekali-sekali Mahessa juga melirik ke arahnya sambil berbicara.

"You just hugged a girl before you start your game..may we know who is this girl to you? (Sebelumnya kamu memeluk seorang gadis sebelum pertandingan mulai, bisakah beritakan kepada kami, siapa gadis itu?)"

Mahessa terkekeh pelan, lalu pemuda itu melirik ke Karina, memastikan bahwa pemuda itu memperbolehkan dirinya untuk memperkenalkan sang gadis. Karina mengangguk pelan sambil tersenyum, toh dirinya juga tidak ingin dibuat penasaran terus oleh fandom Mahessa.

Basketball • HEERINA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang