Wang yibo dan xiao zhan pernah menjadi sepasang kekasih. Hubungan mereka baik-baik saja, sebelum adanya pertengkaran hebat karena kesalah pahaman dan berujung hubungan keduanya berakhir.
Wang yibo tak sengaja bertemu dengan seorang gadis yang ternya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
..... . . . .
Memanah pandangan pada basahnya pepohonan di luar ruangan, xiao zhan mempertahankan posisi duduknya yg masih nyaman memeluk kedua kakinya di tepian jendela kaca besar di sudut kamar.
Suara rintik hujan yg begitu tenang seperti memalu hatinya yg kekeringan. Entah apa yg mengganggu perasaannya saat ini. Xiao zhan benar-benar merasa hampa.
Kehampaan yg dia rasakan saat ini benar-benar membuat dirinya merasa jenuh. Ingin sekali dirinya pergi menembus dinginnya hujan dan berlari dari tempat pengap itu sejauh mungkin. Lagi pula, tempat ini sejak awal bukan miliknya. Ini adalah milik wang yibo.
Entah berapa hari yg telah xiao zhan lewatkan di tempat sepi ini, xiao zhan bahkan lupa menghitungnya. Yg jelas, cukup untuk membuat kejenuhan memakan seluruh harinya.
Jemari xiao zhan mengusap jendela basah berembun di hadapannya, menggambar abstrak dengan jemari kecilnya. Mencoba mengalihkan rasa bosannya di kamar itu.
Jujur, xiao zhan ingin sekali pergi dari tempat yg saat ini dia tinggali, tapi hati kecilnya masih tak ingin beranjak dari tempat itu hanya karena dia takut merindukan wang yibo.
Haha, lucu bukan?
Baiklah, kalian boleh tertawa. Tapi jangan menghina perasaan xiao zhan.
Dirinya bukanlah laki-laki bodoh, dia tahu bahwa laki-laki wang itu telah meninggalkannya dan memilih hidup dengan wanita lain yg bahkan lebih buruknya adalah kakak kandungnya.
Keadaan yg di alaminya beberapa hari ini membuat semua kenangan yg dia tutup rapat di dalam hati berguncang karena pernyataan telak wang yibo bahwa pria itu masih mencintainya.
Hal yg sudah lama di kubur, perlahan bangkit kembali seperti tunas baru yg bercabang menembus hati. Terasa sakit dan sesak, tapi tak bisa zhan tolak bahwa sedikit rasa rindu itu perlahan kembali tumbuh.
Apakah zhan egois saat ini? Jika di telisik lagi, laki-laki yg memberinya cermin di hadapannya bukan lagi miliknya tapi semua di luar kuasa dirinya.
Seluruh pengakuan wang yibo padanya bagaikan kail yg menemui ikan, jiwa xioa zhan kembali di tarik dari kuburan yg bahkan xiao zhan gali untuknya sendiri.