27

2.1K 197 71
                                    

Typo sorry 🍒

.
.
.

Butiran basah embun pagi mulai mengering, terik matahari mulai menghangatkan jejak dedaunan basah yg sebelumnya di balut buliran embun tipis.

Aktivitas di dalam rumah sakit masih berjalan seperti biasa, tidak ada yg berubah hanya sesekali sedikit sibuk saat datangnya beberapa pasien baru.

Hari ini juga masih sama seperti hari kemarin untuk wang yibo, dia masih setia menunggu xiao zhan yg terbaring di atas ranjang rumah sakit.

Hari ini adalah hari ke Empat, tubuh kurus itu masih setia berbaring dengan nyaman.

Wang yibo memijat keningnya yg sedikit sakit, hari ini badannya tidak terlalu nyaman, bahkan dia merasa sedikit pusing dan lelah.

Mungkin karena kurangnya istirahat, dia menghandle semua pekerjaanya di rumah sakit sejak hari itu, benar-benar tak ingin xiao zhan sendirian di sana.

Semalaman dia bekerja sepanjang malam, bahkan seluruh pekerjaannya selesai hampir pukul empat dinihari. Dan harus terbangun kembali pada pukul enam untuk menyeka tubuh xiao zhan.

Dokter bilang, metabolisme peredaran darah di pagi hari sangat bagus, hingga harus rutin menyeka tubuh xiao zhan dengan air hangat tiap jam yg di sarankan dokter.

Wang yibo duduk bersandar di sofa kamar, sesekali dia masih memijat keningnya yg terasa berdenyut.

Apakah wang yibo harus meminta resep obat untuknya sendiri? Batinnya.

Karena tak mungkin jika dia jatuh sakit, dia tak akan rela xiao zhan di urus oleh orang lain selain dirinya.

"Hah, mungkin aku harus meminta sedikit obat untuk kepala Ku" Ujar yibo seorang diri, kemudian keluar ruangan menunju ruang dokter.

Saat kakinya melangkah keluar, seseorang datang dengan rantang makanan di tangannya.

Dia sedikit ragu untuk masuk, setelah menunggu beberapa saat akhirnya wang yibo keluar ruangan. Dan dirinya berganti masuk.

Meletakkan rantang makanan di atas meja, wanita itu menatap lemah pria yg berbaring di atas brangkar.

Sedikit lebih dekat, dia mengusap lengan xiao zhan pelan, "zhan,, bangunlah,, ini a-jie"

Xuan lu menatap lemah pada tubuh xiao zhan yg setia menuntup matanya. Kemarin dia juga kembali datang menjenguk, tapi tak berani masuk karena yibo sama sekali tak meninggalkan tempat.

Dia bisa saja masuk saat yibo ada, tapi dia ingin menghindari keributan di rumah sakit.

Xuan lu melirik rantang susun yg dia bawa, dia begitu khawatir wang yibo tidak makan dengan layak di rumah sakit, hingga dia dengan berani membawa makanan untuknya.

Tapi entah pria itu akan memakannya atau tidak.

Perhatian xuan lu kembali pada xiao zhan yg lemah, kemudian mengusap kening xiao zhan lembut, hatinya tiba-tiba merasa sesak, kejadian yg terjadi beberapa waktu yg lalu masih membuat hatinya begitu sakit.

"Zhan, bagaimana mungkin kita punya takdir kusut seperti ini? A-jie begitu menyayangi mu, ayo bangun dan bicara, kita sele-"

"Apa yg kau lakukan di sini?"

Suara dingin itu membuat xuan lu berjinggat kaget. Dia tidak menyangka wang yibo akan kembali secepat ini.

Xuan lu sedikit menjauh dari xiao zhan, "yibo, dia adik ku, aku menemuinya, apa yang salah?"

Wang yibo mendekat ke arah ranjang xiao zhan dan membenarkan selimut xiao zhan dengan pelan, itu tidak luput dari perhatian xuan lu, dan kembali membuat dirinya sakit, betapa lunaknya sikap yibo pada xiao zhan.

Another SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang