Heyoo guys, i'm come back!
Huhu mohon maaf yaa lama on karena lagi sibuk tugas kuliah. Jadinya aku mengabaikan wattpadSo, mari kita nikmati kembali kasus yang beredar di kampus ini!
Perlahan mata Askar terbuka. Beruntung kondisinya sudah pulih membuat para fans-nya merasa antusias.
"OMG! KAK ARASKAR SADAR GUYS!"
"SYUKURLAAHH"
"KYAAAA!!"
Bukannya menjaga ruangan agar kondusif, mereka justru berteriak girang demi menyambut Askar. Zaman sekarang, siapa sih yang tidak alay?
Nara sangat menyesal ikut pergi ke klinik. Seharusnya Nara tidak berempati kepada orang sok kecakepan seperti Askar. Nara hanya pasrah meskipun telinganya sudah ditusuk suara nyaring berkali-kali.
"Kayaknya cuma gue doang nih yang salah sarver." Nara menggaruk kepala.
Pandangan pertama Askar tertuju kepada Nara. Seperti biasa, adrenalin Askar hanya bangkit jika melihat sosok Nara, terlepas dari sifatnya yang barbar.
"Segitu amet ngeliatin gue. Mau gue sembelih ke atas atau ke samping?!"
"Niat amet neng. Ntar kalo gue gentayangan, baru tau rasa lo!" celetuk Askar.
"Biarin, gue masukin arwah lo ke botol pake jalur dukun!"
Askar sudah salah besar mengajak Nara berbedat. Tentu saja mulut Askar kalah telak. Hampir semua bulunya merinding joget.
"Hmm... WAHAII PENGGEMAR SETIA..HALLOO!!" Tangan Askar melambai-lambai antusias untuk menarik perhatian mahasiswa yang lain.
Sontak, suasana menjadi agak hening. Mereka langsung mendengarkan secara seksama, karena tidak ingin melewatkan satupun suara candu Askar.
Usai menghela nafas, Askar mencakupkan tangan dengan hormat. "Thanks banget udah bikin semangat gue berkobar nggih. Sekarang kalian semua boleh masuk ke kelas masing-masing. Effort kalian tetep gue hargai ceunah."
"Okee deh kalo gitu kak Askar. Gws yaa!"
"Cepet sembuh kak biar kami bisa nonton pertandingan estapet kakak lagi."
"Cemunguts kakak!"
"Makasih banyak ya guys!"
Mereka terkekeh kecil menanggapi keceriaan sifat Askar. Demi menghargai privasi Askar, satu persatu mahasiswa mulai bepergian termasuk Nara.
"Ehh Nara!! Kecuali lo. Gue butuh bantuan lo!" pekik Askar.
Langkah Nara berhenti di ambang pintu. Gadis berdarah barbar itu hanya pasrah sambil menghela nafas panjang. Nara terpaksa harus patuh daripada menyebabkan anak orang bertambah sakit. Nara berbalik menghampiri Askar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Theory 247 ||
Mystery / Thriller6 tokoh penting Universitas Antajaya Indonesia harus berkutat dengan kasus pembunuhan mahasiswa berprestasi. Bukannya bekerjasama, mereka justru terlihat saling memojokkan, sampai akhirnya satu persatu menjadi target dari pembunuh. Lantas, teori sia...