Ryder masuk melihat xaviera yang masih tertidur dengan pulas, ia melepas jaket dan merebahkan dirinya di sofa karena merasa sangat lelah setelah perkelahian pada malam itu, baru saja ryder memejamkan kedua matanya ia sudah sepenuhnya pergi ke alam mimpi.
Xaviera terbangun karena mendengar suster masuk kedalam kamarnya untuk mengantarkan makanan.
"Pagi ka" ucap suster sambil menaruh nampan yang berisikan bubur, air putih dan juga beberapa buah.
"Eh, pagi makasih sus" sahut xaviera dengan kedua mata yang masih sipit.
"Sama sama" suster itu segera keluar setelah menaruh makanan dan sedikit merapihkan meja xaviera yang berantakan.
"Ka ryder ngapain ngechat?" tanya xaviera yang melihat notif dari ryder.
"Pasti malem abis ribut lagi nih, makanya tidurnya pules banget" ucap xaviera sambil melihat kearah ryder yang sedang tertidur di sofa.
Xaviera mengumpulkan nyawanya sebentar dan segera turun dari tempat tidur untuk melihat kondisi ryder, xaviera berdiri di samping ryder yang sedang tidur dan melihat sudut bibir dan tangan kiri ryder berdarah.
"Atlanta, pasti wolves abis ribut sama atlanta, apa gua nanya zylvanxa atau shiezzie aja ya? entar deh, sekarang gua mau beli kapas sama betadine dulu buat obatin luka ka ryder" ucap xaviera yang segera berjalan ke supermarket yang berada di lantai satu rumah sakit.
"Ribet juga kalo yang kerja cuma satu tangan" gumam xaviera yang berada di dalam lift.
Setalah xaviera sampai, xaviera segera mencari betadine dan juga kapas, ia sudah memutari setiap tempat di supermarket itu tetapi belum juga menemukan betadine.
"Betadine di mana si? gua udah muter tapi ga nemu nemu jir" ucap xaviera yang melanjutkan langkahnya untuk mencari betadine.
Xaviera berhenti sebentar karena merasa lelah memutari supermarket untuk mencari betadine, tetapi tidak menemukannya juga.
"Tau ah males ga ketemu" dumel xaviera yang sudah merasa kesal karena belum juga menemukan betadine.
"Kamu cari ini ra?" tanya ryder yang sudah berada di sebelah xaviera sambil membawa satu keranjang belanjaan.
"Nah ini yang dari tadi gua cari, makasih ya" jawab xaviera yang langsung mengambil betadine dari tangan ryder dan ingin melangkah pergi.
"Eh kayak kenal tangannya" ucap xaviera dalam hati yang segera membalikkan tubuhnya. ia melihat ada ryder di belakangnya yang lagi tersenyum.
"Ka ryder, ko kamu di sini juga?" tanya xaviera sedikit bingung.
"Ikutin kamu" jawab ryder sambil mengambil barang yang sedang xaviera pegang dan memasukannya kedalam keranjang belanjaan yang sedang ia bawa.
"Kamu bukannya tadi lagi tidur? ko bisa tiba tiba ada di sini? serem banget"
"Aku bangun terus ngeliat kamu ga ada di kamar aku cari keluar, terus aku liat kamu lagi jalan masuk lift yaudah aku ikutin aja"
"Kenapa ga manggil?"
"Tadinya pengen manggil, tapi aku liat kamu lagi kesel cari betadine, jadinya aku ga jadi manggil soalnya muka kamu lucu pas tadi kesel gara gara nyari betadine ga ketemu ketemu, padahal betadine ada di rak bawah kapas"
"Jahat banget si, bukannya bantuin orang lagi kesusahan malah di tontonin doang" omel xaviera sambil mendorong ryder karena kesal.
"Kayaknya kamu harus aku beliin kaca mata yang lensanya pake kaca pembesar ga si ra?" ejek ryder sambil tersenyum jahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xaviera
Ficção AdolescenteXaviera leticia madison, seorang gadis remaja yang kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya, ayahnya yang sibuk bekerja membuat gadis itu kehilangan peran seorang ayah. Namun ketika ia berada di kelas 2 SMA, ia bertemu dengan ezra ryder adi...