bonus chapter 2

308 32 5
                                    

Keesokan harinya, Jeongguk yang terbangun lebih dulu. Mengerjapkan mata berulang kali lalu menyadari jika Taehyung masih berbaring di samping nya sambil memeluk hangat. Jeongguk sempat tersipu tapi dia berusaha terlihat biasa saja. Sekarang bukan waktu yang pas untuk menjadi salting jungkir balik. Dia harus dulu bisa mengontrol sikap memalukan miliknya akibat dari perlakuan Taehyung tersebut. Si manis lalu merenggangkan tubuh sampai terdengar seperti suara-suara tulang yang saling di tarik. Sempat mengucek matanya sebentar dan memeriksa bibir nya dari sisi ke sisi menggunakan jari menjaga untuk jika mungkin saja ada hal menjijikan ketika dia tertidur yang keluar dari mulutnya.

Lalu tanpa sadar dia menarik senyum tipis, tidurnya menjadi lelap sekali dan Jeongguk seperti baru pertama kali merasakan lagi sensasi seperti ini. nyaris lupa bagaimana rasanya dan kapan terakhir dia bisa merasakan malam yang begitu tenang seperti kemarin. Tidak ada rasa cemas dan takut seperti biasanya.

Gerasak gerusuk dari gerak nya yang sudah di buat sepelan mungkin ternyata masih mampu membuat Taehyung juga ikut terjaga. Jeongguk ingat jika pria itu memang akan selalu mudah terjaga oleh pergerakan sekecil apapun di sekeliling nya. Mungkin sudah terbiasa seperti itu sejak kecil atau tidak tahu bagaimana. Yang pasti akan sangat berbeda dengan Jeongguk sendiri yang ketika sudah nyenyak tidur maka akan sulit bangun.

Mata tajam itu perlahan terbuka; menampilkan sepasang netra berhazel caramel yang tidak akan pernah gagal memberi efek menghanyutkan kepada Jeongguk. Kemudian satu kecupan lembut di labuhkan pada pipi si manis yang separuhnya di sinari mentari pagi dari celah gorden yang dibiarkan sedikit terbuka.

Lalu mata Taehyung melirik naik dari arah sisi Jeongguk; melihat pada jam berbentuk bulat yang di gantung di dinding menunjukan sudah pukul setengah tujuh.

"Pagi Sunshine..." bisik Taehyung.

Terdengar deep dan lembut nyaris seperti semilir angin yang mampu membuat bulu halus Jeongguk meremang. Tenggorokan si tampan masih terasa serak karena efek bangun tidur dan lalu belum dibasahi segelas air putih seperti kebiasaan nya.

Jeongguk merespon dengan mendelik. Mata bulat nya menjeling cepat dan rona merah itu mewarnai pipinya lagi. Sontak Taehyung terkekeh, namun Jeongguk malah berdecak keras dan berbalik memunggungi Taehyung dengan mulut bersungut-sungut. Malu sekali dan juga salah tingkah ketika malah mendengar Taehyung justru tertawa pelan dari arah belakang punggung nya dan semakin mengeratkan pelukan yang memang belum terlepas dari pinggang si manis sejak tadi.

"Jika ada yang mengucapkan selamat pagi itu di jawab.." bisik nya lagi.

Kali ini lebih terdengar dekat karena lelaki itu berbisik di telinga Jeongguk.

Si manis berdecak lagi, "Iya pagi juga." Ketus nya. Menjawab separuh tidak ikhlas.

"Masa seperti itu jawaban nya."

"Terus gimana?"

"Masa harus di ajari"

"Iya gimana?"

"Begini.. selamat pagi juga Taehyung.." ucap pria itu sambil mengecup daun telinga Jeongguk pelan.

"Pake cium telinga juga?"

"Iya.."

"Kalo kayak gitu Nggak usah!"

Taehyung terkekeh lagi, mungkin sudah hitungan ke tiga atau lebih di waktu sepagi ini dan itu karena Jeongguk, "Biasanya kalo soal belajar kamu selalu suka."

"Belajar yang kayak gimana dulu dong konteksnya itu yang normal lah masa yang kayak gini, nggak ah." Protes si manis.

"Sama-sama belajar padahal."

"Dimana letak sama sih kamu ada-ada aja."

"Ya sama."

"Dimana?"

AGAIN (Taekook) END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang