Seharian ini mereka menghabiskan waktu dengan saling bertukar cerita.
Berbagi pengalaman satu sama lain yang sesekali di selingi pelukan hangat atau kecupan manis di pipi Jeongguk dari yang lebih tua. Entah kenapa dia suka sekali ketika mata bulat Jeongguk terlihat serius menyimak cerita Taehyung atau terlihat antusias saat mengisahkan ceritanya sendiri. Taehyung tahu, mata berlensa hitam legam itu membuatnya jatuh berkali-kali. Ini hanya baru matanya saja dan Taehyung sudah sepayah itu. Bahkan separuh masih tidak percaya dan mengira mungkin ini mimpi paling indahnya karena di pertemukan dengan sosok seperti Jeon Jeongguk.Lalu bagian terburuknya jika ini adalah mimpi, Taehyung ingin dia tidak bangun lagi.
Kemudian Jeongguk memasak di siang hari. Hasil perdebatan sengit membuang waktu di mana akhirnya Taehyung membiarkan anak itu mengacak dapurnya dan sementara dia menyerah pada argumen mereka dengan pergi ke luar sebentar untuk sesuatu urusan. Kemudian kembali pulang bersama dua kresek penuh cemilan, tentu saja yang langsung di sambut si manis dengan gelakan tawa kecil penuh sipu dan pelukan hangat yang erat. Sempat mengecup pipi Taehyung kemudian meraih kresek tersebut lalu menggiring Taehyung menuju meja makan dimana beberapa piring berisi masakan hasil karya nya tersaji menggoda.
Kemudian keduanya sama-sama menelan makan siang itu dalam diam, mungkin sesekali terdengar gurauan canda berisi pujian dari yang lebih tua dan delikan bosan dari yang lebih muda. Sebenarnya hanya alibi demi membuat salah tingkah dari akibat gemuruh di hati nya itu sedikit tersamarkan. Jeongguk masih ada di fase sedikit syok pada beberapa sikap Taehyung yang baru saja dia temui.
Bukan lah sesuatu yang buruk. tidak, bukan seperti itu poin nya. Justru ini lebih manis dan bahaya untuk kewarasan Jeongguk sendiri. Dimana dia masih saja merasa terkejut ketika Taehyung banyak melakukan skinsip yang lebih dari biasanya pria itu lakukan. Bukan tidak pernah, dulu, ketika mereka masih tinggal se Apartemen pun Taehyung memang sudah melakukan skinsip kepada nya. Tapi itu hanya sebatas pelukan atau kecupan di pipi. Mungkin mereka pernah berciuman beberapa kali, tapi Jeongguk pastikan batasan itu masih sangat kentara dan dia maupun Taehyung benar-benar menjaga nya.
Sekarang, Taehyung jadi lebih banyak melebihkan sentuhan nya seperti mengusap pinggang Jeongguk, mengecup kecil daun telinga nya, mencium ringan lehernya atau melumat bibir nya penuh kelembutan. Jeongguk menemukan perlakuan baru itu semenjak kemarin malam dari Taehyung dan dia masih sedikit syok karena nya.
Ini mungkin memang bukan masalah besar, tapi bagi si nakal Jeongguk dengan mental nol jika untuk skinsip lebih sekalipun dengan pria yang dia gilai itu, tetaplah membuat nya selalu harus membatu sesaat.
Selanjutnya waktu berganti pada sore hari ketika Jeongguk baru saja selesai mandi; masih mengenakan handuk sebatas pinggang dan melenggang berjalan begitu saja menuju lemari pakaian Taehyung. Ingat jika si manis pergi begitu saja untuk menyusul Taehyung tanpa peduli pada pakaian ganti? Maka jadilah dia mengenakan pakaian pria itu untuk nya sendiri. Ukuran tubuh mereka yang tidak terlalu jauh berbeda membuat Jeongguk bisa menemukan pakaian yang nyaman untuk dia kenakan. Kini pun masih asyik memilah tanpa perduli pada sekitar.
Sepenuhnya pula mengabaikan si pemilik kamar yang tergugu diam di atas ranjang tepat di depan laptop yang menyala; berisi sesuatu entah apa yang sedang pria itu kerjakan.
Mata nya membola kecil melihat tingkah yang lebih muda."Gguk..."
Panggil nya pelan."Ya?"
"Kamu.. sedang apa?"
"Nyari baju yang pas buat di pake kan baru selesai mandi ini kan aku nggak bawa baju ganti kalo kamu lupa."
Jeongguk mungkin tidak menyadari atau memang benar-benar tidak peduli bahkan ketika Taehyung berdiri dan berjalan ke arahnya secara pelan-pelan.
Anak itu masih sibuk memilah pakaian dengan satu tangan nya yang memegang handuk di pinggang.
![](https://img.wattpad.com/cover/351188422-288-k347919.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN (Taekook) END ✅
RomanceKarena Kim Taehyung berjanji untuk kembali, Jeongguk tahu keputusan nya prihal menunggu adalah yang terbaik.