Karena sisa waktu yang tinggal sedikit lagi, Taehyung jadi dua kali lebih sibuk mengurus segala hal yang berurusan dengan kepergian nya nanti. Entah itu di kantor dimana dia yang memegang sebagai posisi pemimpin, menyerahkan segala urusan pada orang-orang terpercaya untuk mengelola, Taehyung tidak mau perusahaan yang susah payah dia bangun dari awal itu harus bermasalah ketika nanti dia pulang. atau segala sesuatu yang akan dia butuhkan juga pamit nya pada sang Ibu dan memastikan wanita itu tetap baik-baik saja. Dan yang paling utama, menyamanan Jeongguk sebagai satu-satunya pihak yang akan dia tinggalkan sementara diantara mereka nyata ada percikan rasa lain yang tidak biasa.
Oleh karena hal itu pula Taehyung jadi memenuhi otak nya dengan segala fikiran yang berat, mengakibatkan jadwal makan nya berantakan dan dia tertidur di malam hari di jam yang sangat jauh dari seharusnya.
Kemudian hal tersebut berdampak, menimbulkan rasa tidak nyaman di kepala dan tubuh nya secara terus menerus.
Siang ini, Jeongguk sedikit merengut kala Taehyung mengabarkan jika migren nya kambuh. Sakit sekali dari tadi malam tidak berhenti. Padahal, Jeongguk pun sudah memastikan jika Taehyung menelan obat nya ketika mereka selesai sarapan tadi pagi.
Kebetulan dia punya kelas sampai sore jadi tidak bisa langsung pergi ke perusahaan Taehyung. Bukan tidak mau bolos saja, tapi Jeongguk tahu Taehyung tidak akan suka dengan kelakuan nya dan itu juga benar-benar bukan hal yang baik.
Jadi mereka terus bertukar pesan di sela sibuk nya pekerjaan kantor yang semakin bertambah pun jadwal kuliah Jeongguk yang padat.
"Makan siang nanti jangan lupa minum lagi obatnya kalo kepalamu masih sakit, Tae."
"Ya, kamu juga jangan lupa makan siang."
"Aku pasti, ini lagi khawatir tapi aku nggak bisa ngapa-ngapain. Mau kesana pasti cuman di omelin sama kamu karena aku ninggalin kelas."
"Itu tau."
"Jangan drop Taehyung, cepat sembuh."
"Tidak akan ada yang drop. Aku baik-baik saja."
"Baik-baik saja yang masih ngerasa migren sampe sekarang, gitu? Fikirmu aku bocah?"
"Ya memang bocah, kan?"
"Kim Taehyung!"
"Aku akan ke dokter jika tidak ada perubahan, kesini saja jika nanti kelasmu sudah selesai."
"Nggak di suruh juga mau datang kok aku."
"Baiklah, aku lanjut kerja dulu."
"Ya."
Begitulah kedua nya kembali di sibukan dengan kegiatan, laptop Taehyung yang terus menyala dengan tulisan-tulisan menyakitkan mata yang setia. Juga dosen Jeongguk yang menjelaskan secara rinci setiap detail pelajaran tanpa terkecuali.
Kedua nya serius menjalani apa yang seharus nya mereka jalani. Membereskan satu persatu hal yang seharusnya di bereskan. Tidak ada yang kurang atau di kurangi. Karena semua nya memang harus selalu tertata rapi, berada di tempat yang seharusnya. Sebelum menjemput waktu di mana Taehyung dan Jeongguk akan sama-sama menghabiskan setiap detik nya berdua..
.Ketika sudah selesai kelas, Jeongguk menerima pesan jika Taehyung sudah lebih dulu pergi ke dokter seperti apa yang di ucapkan pria itu tadi siang. Ini berarti migren yang Taehyung alami tidak kunjung membaik, dan hal tersebut mau tidak mau membuat Jeongguk di serang rasa cemas dan khawatir.
Maka moge nya dia bawa melaju ke arah rumah sakit di mana Taehyung berada, berusaha tetap terlihat tenang dan mengontrol segala emosi agar tidak mengomel kepada Taehyung nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN (Taekook) END ✅
RomansaKarena Kim Taehyung berjanji untuk kembali, Jeongguk tahu keputusan nya prihal menunggu adalah yang terbaik.