XI

276 33 0
                                    

Ketika pesawat yang di tumpangi Taehyung benar-benar sudah terlihat lepas landas, Jeongguk dan Ibu bergegas pulang. Pemuda Jeon mampir sebentar sekedar berkunjung, sekalian juga menghibur Ibu yang jelas sekali terlihat kehilangan.

Tapi sekali lagi, ini demi kebaikan mereka semua.

Bahkan, komunikasi pun Taehyung minta tidak terlalu sering. Mungkin hanya satu kali dalam sebulan dan itu di hari minggu saja.

Jeongguk menyanggupi tanpa menyela, yakin akan semua keputusan yang sama-sama mereka setujui.

Jika ada yang bertanya sakit apa sebenarnya Kim Taehyung itu, maka jawaban nya adalah sakit yang mungkin bagi sebagian orang terdengar sangat sepele. Dianggap biasa saja dan bukan hal berat yang mengancam nyawa.

Padahal, dibalik seorang Kim Taehyung yang terlihat sempurna di mata semua orang, pemuda itu hanyalah makhluk rapuh yang sudah tenggelam di kubangan gelap kekacauan mental nya sendiri.

Senyum tipis dan tatap kelam nya menyimpan ribuan misteri, bahkan untuk Jeongguk sekalipun.

Pekerjaan dan kesibukan yang dia miliki selama ini hanya alibi, pengalihan isu dari segala ketidakwarasan yang dia alami. Di setel bak robot penghasil uang, nyatanya, Kim Taehyung hanya tubuh dengan jiwa yang sepenuh nya kosong.

Luntang lantung mencari ketenangan yang sama sekali tidak pernah dia temukan.

Trauma masa lalu, membenci diri sendiri, trauma bullyan, penghakiman tanpa kesalahan, pengkhianatan, brokent home dan juga rasa sakit pada dirinya yang akhirnya timbul karena semua penyakit mental di atas.

Bahkan Jeongguk tahu, Taehyung punya beberapa luka bekas sayatan di pergelangan tangan nya yang tidak pernah memudar.

Seakan meneriakan pada dunia, betapa terseok nya Taehyung untuk tetap berusaha hidup di tengah berserakan nya kaca pecahan takdir nya sendiri.

Maka, ketika Jeongguk perlahan mulai hadir di hidup Taehyung, pria itu seakan menemukan matahari lain selain Ibu yang menyinari nya di kegelapan mencekam kehidupan nya.

Perlahan menarik Taehyung dan membuatnya merasa jika bukan lah masalah besar jika dia mungkin mulai mencoba berdamai dengan diri nya sendiri walau itu adalah hal paling sulit di hidup nya.

Walau begitu, permintaan Jeongguk yang mengharuskan dia ingin sembuh karena keinginan Taehyung dan bukan karena ada nya Jeongguk terlepas dari seberapa berharga pun pria itu di hidupnya, membuat Taehyung perlahan sadar, jika tidak ada salah nya dia mencoba.

Membangun apa pun yang mungkin sudah hancur berantakan di bawahnya.

Sekalipun tidak nampak seperti semula, setidak nya pecahan tersebut tidak akan lagi melukai nya di kemudian hari.

Maka, kepergian Taehyung hari ini membuat sisi hati Jeongguk menghangat. Di luar kenyataan bahwa dia tetap merasa sakit ketika melihat punggung itu tidak lagi akan sanggup dia jadikan sandaran untuk beberapa waktu ke depan, Jeongguk tetap lah merasa bahagia.

Tercinta nya mau mencoba berdamai dengan diri sendiri.

Karena sesempurna dan seharmonis apapun hubungan mereka nantinya, Jeongguk akan lebih merasa senang jika Taehyung tidak lagi membenci dirinya sendiri.

Ini bukan tentang bagaimana dia tidak bisa menerima kekurangan pria itu. Tidak sesederhana itu, karena sejatinya, jauh dari semua itu pun Jeongguk tetap seutuhnya mau dengan Taehyung apapun keadaan nya.

Dia tidak akan memaksa, tidak akan kecewa jika pun nanti pria itu kembali masih dengan kekacauan yang sama. Tidak apa-apa, itu bukan lah masalah besar bagi Jeongguk.

AGAIN (Taekook) END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang