Waning !!! 🔞🔞.
.
.
.
.Taehyung menutup matanya sejenak, menarik nafas panjang dan menghembuskan nya pelan-pelan melewati mulut. Dia mencoba mengumpulkan sisa waras yang dirasa sudah habis di lucuti dan kini berserakan di lantai kamar Apartemen nya karena ulah si manis Jeon yang banyak bertingkah.
Malam ini bahkan lebih banyak lagi.
Seperti malaikat polos tanpa noda yang kerahkan ribuan rayuan penuh dosa pada si lurus Taehyung yang selalu mati-matian berada dibatasan nya sendiri.Diam-diam berjanji dalam hati untuk tidak membiarkan anak itu mabuk di kemudian hari sendirian. Karena mungkin hal itu akan merepot orang lain atau justru Taehyung sendiri. Tidak bisa membayangkan bagaimana simanis ini harus bergelayut manja pada pundak yang lain selain dirinya. Kemudian di peluk, kemudian di kecup, kemudian tersenyum begitu manis nan polos tapi tetap mengandung godaan, lalu kemudian-kemudian lain nya yang langsung memenuhi otak Taehyung dengan cara yang sama sekali tidak dia sukai.
Tidak, selebihnya bukan rasa cemburu besar yang Taehyung nomer satukan. Bukan itu poin nya. Bukan pula bermaksud mengelak, tapi rasa khawatir nya memang jauh lebih besar dari rasa cemburu itu sendiri.
Langkah demi langkah Taehyung ambil untuk semakin mendekat pada Jeongguk ketika tangan itu melambai riang seakan tanpa beban apapun. Wajah nya sedikit di miringkan, lalu seulas senyum tipis layaknya seringai terpatri apik di wajah itu seakan menambahkan poin plus pada acara menggoda Taehyung malam ini.
Atau memang bukan menggoda tapi Taehyung yang sudah tergoda.
Jeongguk tidak tahu apapun dan anak itu hanya mengikuti naluri nya saja, mungkin? Taehyung akui si manis memang usil dan nakal, tapi masih di tahap normal itupun hanya pada Taehyung seorang.
Sipat ramah dan usilnya murni miliknya sendiri tanpa di buat-buat. Walau harus Taehyung akui memang di pertemuan pertama, mata bulat hitam cemerlang itu akan menatap sinis seakan tidak ada minat.
Kemudian tahu-tahu Taehyung sudah berada di depan Jeongguk, berdiri persis di antara kaki telanjang nya yang terbuka. Posisi nya terlihat pas ketika yang lebih muda tengadahkan muka, suguhkan pahat ayu yang seakan mencemooh hina pada Taehyung yang sedang berjuang di tengah badai nafsu nya sendiri.
"Taehyung..."
"Ya?"
"Aku mau ciuman lagi."
Si tampan terkekeh, "kamu suka sekali ya kepada hal itu sampai meminta nya terus menerus."
Jeongguk mengangguk tanpa ragu, "suka soalnya bibirmu manis banget."
Taehyung mengusap wajahnya kasar lantaran prustasi. Dia menengadahkan wajah dan menatap langit-langit kamar Apartemen itu secara gamang. Oh astaga, Jeongguk di keadaan mabuk benar-benar tanpa rem. Kemudian dia merasa kemeja nya di tarik pelan, membuat matanya kembali melihat figur Jeongguk,"apa?"
"Ciuman lagi... ayo Taehyung..."
"Astaga cantik.. kamu benar-benar mau hal itu?"
"Iya lah emangnya kenapa sih? Kamu tinggal kasih apa susahnya Tae.. katanya tadi janji mau di lanjut di kamar.."
Rengekan bernada kesal itu keluar begitu saja."Tapi aku tidak yakin kita hanya akan berciuman setelah nya nanti."
Keluh Taehyung. Tahu benar batasan pada dirinya malam ini benar-benar sudah menipis apalagi ini dengan orang yang benar-benar dia cintai.Bukan Taehyung mau menjadi lelaki hidung belang yang cabul, sumpah mati bahkan dia tidak pernah membayangkan Jeongguk aneh-aneh sedikit pun selain senyuman manis pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN (Taekook) END ✅
Storie d'amoreKarena Kim Taehyung berjanji untuk kembali, Jeongguk tahu keputusan nya prihal menunggu adalah yang terbaik.