IV

552 50 0
                                    


Pertemuan Taehyung dan Jeongguk sebenarnya sederhana, hanya sebuah kebetulan yang seperti di ikutin campur tangan semesta dengan sempurna.

Malam itu hujan cukup deras, Taehyung menepikan mobil nya di sebuah restoran yang buka 24 jam untuk memesan kopi. Dia baru saja pulang dari kantor dan kantuk langsung menyerang ketika dia masih mengemudi. Perkiraan perjalanan menuju kediaman nya masih panjang membuat Taehyung akhirnya singgah sebentar. Dia tidak ingin mengambil resiko berbahaya jika nekat pulang dengan kelopak mata nya yang hampir bersatu.

Dia memilih tempat di sisi jendela ketika seorang pemuda berpakaian pelayan mendekat dengan senyum yang lebar, tidak tahu itu adalah formalitas belaka atau memang senyuman asli, lalu dua gigi kelinci nya menyembul dan mata nya bulat hitam sedikit berkaca-kaca. Kemudian, suaranya mengalun, lembut di pendengaran Taehyung kala bertanya ingin memesan apa.

Taehyung tidak tahu kenapa keesokan malam nya dia kembali memijak kan kaki di sana dan kenapa dia juga hanya ingin pemuda itu yang melayani. Mata nya sempat mencari ketika yang datang justru pelayan lain nya. Taehyung tidak tahu, hanya saja, ketika malam berikutnya mata tajam itu melihat jika sang pemuda sedang merengkuh seorang gadis dan sama-sama tertawa lebar atas entah obrolan apa, dia memutuskan untuk mencari restoran lain di malam berikutnya demi secangkir kopi yang selalu dia candui.

Kemudian waktu berlalu begitu cepat dan Taehyung mulai lupa jika dia memang pernah bertemu dengan pemuda itu.

Sibuk nya bertambah dan agenda kegiatan di setiap hari Taehyung selalu menumpuk menggunung seakan tiada habinya.

Dia hanya akan pergi kerja di pagi hari, pulang di malam hari, melakukan tidur karena benar-benar lelah kemudian keesokan paginya pergi lagi bekerja.

Terus seperti itu sampai hidup nya seperti robot perusahaan penghasil uang. Tidak pernah ada warna apapun selain hitam di hidup nya.

Namun, seakan benang merah semesta sudah terikat kuat diantara jari mereka, di suatu malam, ketika Taehyung benar-benar lelah dengan real life, dia mencoba iseng berseluncur di aflikasi pacar online yang tengah viral di media. Sempat mendengar dari beberapa orang kantor tentang cara menghilang kan sedikit penat walau Taehyung sudah yakin itu tidak akan mempan padanya.

Hanya iseng, benar sekali. Karena jujur saja Taehyung juga tidak mau terikat hubungan dengan siapapun. Baginya cinta itu hanya omong kosong belaka dan memiliki pasangan resmi di dalam kehidupan itu hanya akan menambah beban fikiran mu secara perlahan.

Poin itu tertanam apik di fikiran Taehyung sejak dia melihat sendiri bagaimana sang Ibu yang di khianati dan di terlantarkan sang Ayah dengan pergi bersama keluarga yang baru. Meninggalkan dirinya yang harus tersandung-sandung dengan segala kemelut emosi yang dia telan sendiri. 

Tidak ada cinta yang tulus di mata orang yang sudah lebih dulu di rusak fikiran nya di dalam rumah oleh hancurnya pernikahan orang tua seperti Taehyung.

Maka dia hanya sedang benar-benar iseng ketika memilih satu kontak secara acak dan dia meminta jasa kontak itu untuk menemani nya sekedar mengobrol hingga pagi.

Mereka memulai dengan chattan sederhana dan bertanya prihal satu sama lain namun masih di batasan yang normal. Kemudian, entah bagaimana Taehyung justru di serang kantuk nya sendiri berakhir pergi tidur dengan ruang chattan milik nya dan kontak itu yang masih terbuka, menampilkan puluhan chat balasan kontak itu yang meminta maaf beberapa kali karena takut jika Taehyung tersinggung.
Karena dia baru saja bicara jika Taehyung begitu terlihat tampan di foto yang di pasang di profile nya dan si pemilik kontak itu sangat merasa beruntung karena bisa mengenal makhluk seindah Taehyung.

Lantaran balasan dari Taehyung tak kunjung datang, membuat si pemilik kontak itu beropini jika Taehyung mungkin marah atas tindak berlebihan nya dan sangat tidak sopan di perkenalan pertama.

Tanpa dia duga, keesokan harinya Taehyung kembali menghubungi, meminta maaf karena dia di tinggal tidur dan itu sungguh bukan karena sengaja.

Lalu, niat meminta jasa hanya beberapa jam untuk menemani ngobrol hingga larut malam itu berlanjut tanpa di sadari. Kedua nya jadi sering bertukar pesan bahkan sesekali menelpon. Di mana kemudian Taehyung tahu jika orang itu bukan lah pekerja asli seperti apa yang ada di aflikasi, dia hanya orang iseng juga yang kebetulan baru saja berhenti dari restoran tempat nya bekerja. Sedang mencari pekerjaan lain demi menyambung kebutuhan hidup karena dirinya hanya yatim piatu yang memilih keluar dari panti asuhan tempat nya tumbuh.

Begitulah seterus nya sampai Taehyung tidak sadar jika ponsel nya tidak lagi sepi, hidup nya menemukan warna lain dan dia punya teman pertama selain Ibu nya untuk berbicara. selalu ada ocehan berisik dari orang di sebrang sana kepadanya di sela padatnya jadwal kantor.

Dan akhirnya mereka bertemu, pertama kali di sebuah tempat yang orang itu tentukan.

Taehyung tidak menyangka, sedikitpun tidak pernah terlintas di otak nya jika orang itu ternyata adalah pemuda yang sempat mencuri atensi nya dulu.
Sayang nya pemuda itu mungkin tidak terlalu ingat terbukti dari tidak ada obrolan apapun yang membahas pertemuan mereka sebelum yang ini.

Memangnya apa yang harus di ingat, fikir Taehyung. Toh waktu itu juga mereka hanya sebatas pengunjung dan pelayan. Tidak ada urusan lain nya selain hanya Taehyung yang pernah terpikat senyum manis dan binar cemerlang mata nya saja.

Semua nya terus mengalir hingga akhirnya mereka memutuskan tinggal bersama di satu Apartemen yang Taehyung beli. Tidak ada alasan apapun, Taehyung hanya merasa dia bisa lebih cepat sampai ke kantor dan Jeongguk juga lebih dekat ke kampusnya.

Ya, pemuda itu masihlah seorang mahasiswa dengan segudang kebutuhan yang harus di penuhi sendiri dengan kerja kerasnya. Jadilah Taehyung meminta Jeongguk bekerja padanya, hanya mungkin sebagai alibi. Sebab entah pekerjaan apa yang hanya mengharuskan Jeongguk membuat sarapan pagi untuk nya saja dan mengurus segala keperluan Taehyung di Apartemen mereka.

Jeongguk tentu saja tidak menolak, dia menyanggupi tanpa banyak bertanya.

Dan begitulah semua nya terus mengalir hingga tahun ketiga.

Menjalani hari demi hari dengan perlahan ketika kebiasaan masing-masing mulai terlihat, ketika kesukaan masing-masing mulai di ketahui dan juga ketika perasaan masing-masing mulai di sadari.

Walau begitu, tidak pernah ada kata cinta. Tidak pernah ada kata-kata romantis pun hal lain nya dari Taehyung maupun Jeongguk.

Kedua nya tanpa bicara seakan sepakat diam, cukup tau jika masing-masing memiliki hati yang harus di jaga tanpa ribut berkata-kata.

Sama-sama menyukai dalam privasi dan membutuhkan satu sama lain. Bagi Jeongguk sendiri, dia nyaman menjalani hubungan yang mengalir apa adanya tanpa banyak drama. Bukan tidak pernah menginginkan ikatan atau kepastian, namun Jeongguk merasa, dengan cinta nya terbalas pun sudah lebih dari cukup.

Mata Taehyung sudah lebih dari jelas memperlihatkan seperti apa perasaan pria itu pun sebaliknya.

Karena bukan kah hal yang paling tidak bisa di bohongi di dunia ini adalah pandangan mata?

Pun Taehyung, pemuda itu sendiri adalah type manusia yang butuh ratusan hari untuk memilah seseorang yang sekira nya pantas menghabiskan sisa waktu umur bersama nya nanti. Jatuh cinta adalah hal sulit untuk Taehyung, dia tidak mau kecewa walau itu sekalipun.

Bukan pemilih, tapi Taehyung merasa jika kesakitan yang berasal dari rumah nya saja sudah lebih dari cukup, dia tidak ingin mendapat luka dan kesakitan lain nya yang mungkin akan membuat nya semakin hancur lebur dan berserakan.

Seumur hidup itu adalah lama, Taehyung tidak mau bersama orang yang salah nantinya.

Maka, tidak ada kata yang pas selaun kedua manusia ini sama-sama rumit, namun juga sama-sama saling mengerti dan pahami satu sama lain.

Sekilas, mereka seperti terjebak dalam hubungan tanpa status yang menjengkelkan. Di mana kedua nya tahu jika saling jatuh cinta tapi enggan mengakui satu sama lain.
Merasa cemburu ketika tahu ada yang menyukai dan juga tidak rela jika salah satu nya berpaling.

Padahal, inilah kesepakatan mereka, kesepakatan tanpa kata yang pastinya sulit di tangkap logika.

.
.
.





AGAIN (Taekook) END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang