Seseorang pernah bilang, jika setiap pertemuan itu adalah bukan sebuah kebetulan. Selalu ada hal lebih yang terselip diantara jutaan takdir yang datang dan pergi. Entah sekedar singgah atau menetap, bahkan lenyap menghilang dan musnah sekalipun. Semua nya sudah di atur semesta sedemikian teliti dan rinci. Saling berjalur dan terhubung satu sama lain. Tidak akan ada yang keliru, Tidak ada yang salah, bahkan ketika kedua insan yang seharus nya tetap berada di batasan mereka, sama-sama saling jatuh cinta.
"Sore ini bisa ketemu nggak?"
Pagi itu, Jeongguk bertanya kepada pemuda yang menyandang gelar teman sekamar nya ketika mereka sedang sama-sama duduk berhadapan di depan meja makan dengan satu-satu piring berisi sarapan.
"Kenapa? Ingin pergi kemana?"
"Belum tahu, kamu kan belum pasti punya waktu."
"Aku usahakan tapi tidak berjanji."
Jeongguk mengangguk, meraih satu gelas air putih dan menegak nya rakus. Dia selesai lebih dulu mengisi perut nya untuk energi pagi ini. Kemudian dia bersiap, melangkah meninggalkan meja makan setelah mencuci piring di wastafel dan menghilang di balik pintu kamar.
Tidak lama dia kembali dengan satu tas ransel di pundak dan berjalan mendekat pada si pemuda lain yang baru saja selesai dengan sarapan nya. Kini tengah berdiri di depan wastafel mencuci piring.
"Jam berapa nanti pulang?"
Jeongguk mengisi gelas yang sudah kosong milik si teman sekamar; Kim Taehyung namanya.
"Sekitar jam dua kayaknya, aku nggak punya lagi kelas sesudah itu."
Mata bulat Jeongguk melihat Taehyung yang meminum habis segelas air putih itu dan menyimpan gelas nya lagi di atas meja.
"Mau menunggu di mana?"
"emang nya kamu bakalan bisa?"
Taehyung tidak menjawab dan Jeongguk enggan bertanya lagi.
Dia kemudian berjalan pada tempat rak sepatu di dekat pintu dan berjongkok untuk memasangkan sepatu ke kaki nya.
"Aku akan jemput jika bisa pulang lebih awal."
Ucap Taehyung kemudian.Jeongguk yang sudah selesai dengan mengikat tali sepatu nya lantas berdiri, meraih dasi Taehyung dari genggaman pria itu dan memasangkan nya dengan teliti dan rapi.
Sudah menjadi kebiasaan.
"Aku tahu jadwal mu sibuk banget di kantor, nggak usah maksain kalo emang nggak bisa."
"Ya."
"Sudah selesai!"
Ucap Jeongguk sembari menepuk dua kali pundak Taehyung dan melempar senyum tipis pada pemuda itu.Taehyung hadiahkan satu kecupan di pipi nya yang bulat, memerah samar dan itu terlihat berlipat kali lebih indah di pandangan.
Kemudian Jeongguk melihat Taehyung yang meraih tas kantor dari atas sofa lantas mereka sama-sama pergi dengan tujuan berbeda.
Setelah memastikan pintu Apartemen terkunci, kedua nya beriringan berjalan di kolidor menuju loby. Dimana Jeongguk yang melesat dengan moge nya dan Taehyung yang pergi dengan mobil hitam mewah miliknya.
Pagi hari seperti biasa di tiga tahun terakhir. Pemandangan terlalu familiar dari dua pemuda yang sama-sama punya kegiatan rutin di sela-sela mereka menyisihkan waktu untuk berdua.
Entah apa namanya tapi mereka selalu bisa memprioritaskan satu sama lain.
Pun, tentang hubungan rumit dan tidak biasa mereka di mana di awali dengan seorang mahasiswa tingkat akhir bernama Jeongguk dan pemimpin salah satu perusahaan bernama Taehyung.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIN (Taekook) END ✅
RomanceKarena Kim Taehyung berjanji untuk kembali, Jeongguk tahu keputusan nya prihal menunggu adalah yang terbaik.