XI

1.1K 38 29
                                    

Agra memasuki kelasnya yg masih kosong karena memang ini masih pagi, ia duduk di kursinya lalu tidur lagi.

Ia tidak memiliki kegiatan apa apa untuk dilakukan dipagi hari, dan Anggara tidak mungkin menemaninya disini.

Begitu ia bangun, bel berbunyi dan kelas pun terisi penuh dengan siswa lain. Agra meregangkan tubuh lalu duduk dengan benar.

Kelas dimulai, hingga bel istirahat berbunyi. Guru mengakhiri pembelajaran lalu pergi, Agra keluar untuk membeli makan di kantin.

Ia mendapat makanannya lalu duduk. Ia makan tanpa berbicara sama sekali, semua temannya mungkin sudah lupa dengan suaranya.

"Tuan Agra, anda dipanggil oleh Tuan besar Anggara" Agra yg sedang makan langsung tersenyum "aku ambil tas sebentar!!" Ia lalu berlari ke kelas untuk mengambil tas.

Semua orang langsung terkejut begitu mendengar suara Agra setelah 2 tahun tak terdengar.

Agra tak peduli, ia dengan cepat membereskan buku dan menggendong tasnya lalu pergi keluar lagi.

"Baik Tuan Muda, mari" Agra mengikuti sekretaris milik Anggara dengan senyum yg lebar.

"Abang dimana?" Lynx sembari memegang tablet kantor pun menjawab "Tuan Anggara berada di kantor, Tuan Muda" Agra tersenyum semakin lebar mendengar ucapan pria itu.

"Laper" bisiknya.

Lynx mengangguk, ia membuka pintu dan membiarkan Agra masuk kedalam mobil. "Agra laper~" Lynx lalu mulai mencari restoran disekitar.

"Tuan Muda ingin apa?" Agra menatap Lynx lalu berbisik "Abang lagi rapat?" Lynx menggeleng.

"Untuk tiga jam kedepan, Tuan Anggara tidak ada jadwal kecuali untuk menandatangani berkasnya" Agra mengangguk.

Lynx seperti tahu apa yg ingin dilakukan Agra, jadi ia tak menanyakan tentang apa yg mau Agra makan.

Perjalanan 30 menit itu berakhir, Agra keluar dari mobil lalu langsung berlari masuk. "Tuan muda!" Lynx menutup pintu mobil lalu mengejar Agra.

Saat Lynx masuk, ia sudah menemukan Agra yg menyeret seorang lelaki yg berteriak kesakitan.

Lynx langsung berlari ke ruangan Anggara lalu menggebrak pintunya. "Ly-" Lynx langsung menarik tangan Anggara lalu membawanya ke lantai bawah.

"Tuan muda Agra mengamuk di lantai bawah!!!" Teriak Lynx sambil terus menarik tangan Anggara.

"Lynx! Kita punya lift!!" Lynx berhenti berlari, dia baru ingat. Ia kembali menarik Anggara menaiki lift sampai di lantai bawah.

Ia langsung menghampiri Agra yg masih menjambak seorang lelaki, "Laisse-la partir, Asa!" Asa langsung menatap Anggara.

"Dih! Dia nampar anak Lo tuh" Asa melempar tubuh lelaki itu ke hadapan Anggara, Anggara melirik lelaki itu lalu berlutut di hadapannya.

"Tuan Anggara, anak kecil itu menampar saya" lelaki itu menarik tangan Anggara, mencoba mencari simpati.

Anggara menarik paksa tangannya, "anda siapa?" Asa berjalan mendekati Anggara. Ia memeluk lengan Anggara sembari menatap lelaki itu.

"Tuan muda, jangan lupa anda berada di tubuh Tuan muda Agra" Asa berdecak, ia melepas tangan Anggara lalu bersandar di pundaknya.

"Lynx, seret pemuda itu" Anggara memegang tangan Asa lalu membawanya ke ruangannya, "Nggara, gw mau nen" Anggara menggeleng ribut "kagak kagak kagak, kagak ada" Asa langsung menatap Anggara dengan tatapan yg membuat Anggara ingin muntah.

"Kagak!" Asa berpikir sebentar lalu kembali menatap Anggara "Je t'aime les tétons" wajah Anggara langsung menjadi datar.

"Bangke!" Anggara langsung memukul belakang kepala Asa, "pucek!" Anggara menendang lutut Asa lalu kembali duduk dan mengerjakan berkasnya.

Perjalanan hari ini selesai dan saatnya beristirahat

Aku mau cerita, kan waktu tanggal 11 Januari ada vtuber yg lulus tuh, aku lupa namanya siapa pokoknya panggilannya tuh Jukut.

Temen cowok aku nangisin dia karena graduate, dan aku yg kurang tahu menahu tentang vtuber bingung༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ tapi ya karena aku tau rasanya ditinggalkan ya aku tenangin aja.

Mau aku ledekin takut makin nangis, GK lucu kalo diamuk Ama pawangnya.

Asa (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang