CHAPTER 18

106 18 5
                                    

"Waalaikumsalam Fatim saya mendapatkan informasi terbaru dari pihak kepolisian baru saja menemukan nama dan rekaman telepon saat malam itu terjadi" sahut Rafandra yang tengah sibuk mengurus penangkapan pelaku.

Langkah cepat kaki Rafandra menelusuri ruangan kantor polisi.

*****

Rafandra mematikan ponselnya dan segera kembali menghadap petugas kepolisian.

"Baik pak bagaimana kelanjutannya?" Rafandra menarik kursi yang berada di depannya dan segera duduk dengan wajah yang sangat cemas, bagaimana tidak cemas hari ini ia akan mengetahui siapa pelaku pembunuhan malam itu.

Polisi menghembuskan napasnya pelan dan memulai untuk berbicara kepada Rafandra.

"Baik pak Rafandra saat malam kejadian itu pelaku meninggalkan ponsel yang berada di ruang tamu, dengan begitu dari pihak kepolisian mengambil barang bukti tersebut pihak kami mengecek ponsel pelaku dan ada panggilan masuk pada pukul 00.00 berlangsung selama 3 menit dan kita sudah merekap rekamannya" penjelasan dari pihak polisi.

Polisi meraih telepon kantor yang tepat berada di sampingnya ia segera menghubungi rekan kerjanya.

"Selamat sore pak Radit tolong bawakan rekaman telepon dari kasus atas nama Rafandra, saya tunggu di ruangan saya" ucap pak polisi.

Pak Radit pun datang membawakan sebuah flashdisk yang berisikan rekaman tersebut.

"Permisi pak saya ingin memberikan flashdisk rekaman ini" ucap Radit meletakan flashdisk di atas meja kerja.

"Baik Radit terimakasih" sahut pak Polisi dengan Radit yang mulai menjauh meninggalkan ruang kantor.

Pak polisi langsung menyambungkan flashdisk dengan komputer nya yang sudah menyala.

"Baik pak rekaman akan saya mulai ya" ucap pak polisi yang di angguki oleh Rafandra yang tengah bersiap mendengarkan

"Halo pak bos, sekarang kami harus bagaimana?"

"Ingat yang saya ucapkan kemarin, ambil harta benda yang saya suruh dan bukalah kotak brankas setelah itu habisi semua keluarganya jangan sampai rencana kita terbongkar, paham!

"Kalau uang lancar Yaa boleh saja pak bos"

"Cek rekening kalian sekarang saya sudah kasih 10juta sisanya nanti akan saya kirim kalau semua berjalan dengan lancar, dan jangan pernah menyebut nama saya atau pun keluarga saya, paham!

"Oke pak bos akan kami lakukan se baik mungkin jadi pak bos tidak perlu khawatir dengan pekerjaan kami"


*Bagi kalian yang lupa part ini adalah kelanjutan dari chapter pertama awal mula yaa*

Hanya gelisah yang Rafandra rasakan ia merasa tidak asing dengan suara dari pelaku sebenarnya. Tetapi ia belum bisa menyebutkannya.

Rekaman flashdisk pun telah terhenti.

"Dan ini adalah pelaku yang masih belum bisa kita tangkap sampai sekarang" polisi memberikan data.

Ya benar ini seperti dugaan Rafandra beberapa menit lalu dengan suara khas yang tidak asing di telinganya tetapi semua ini seakan tidak mungkin baginya.

*****

Arkhan menatapi dirinya di cermin sudah bukan tentang pantas atau tidaknya tetapi apakah Arkhan bisa membawa Zulfa menjadi lebih baik.

ARKHANA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang