CHAPTER 16

118 18 11
                                    


Assalamualaikum semua!

Jangan lupa vote, komen dan follow nya yaaaaa!

Gak usah basa-basi lagi, lest go 🔥

Happy reading guys

-

-

-

Saat di perjalanan menuju rumah terlintas di pikiran Arkhan ucapan Farhan tadi apakah Arkhan akan melamar Zulfa?

"Sebaiknya saya kembali ke rumah terlebih dahulu" gumam Arkhan yang sedikit lagi hampir sampai tujuan.

Seperti biasa Arkhan memarkirkan mobilnya di garasi lalu ia segera melangkahkan kakinya memasuki rumah.

Entah apa yang ada di pikiran Arkhan saat ini, ia ingin segera meminta restu dari keluarganya.

Tepat sekali keluarnya sedang berkumpul di ruang keluarga hanya kurang Abba yang belum berkumpul di sini.

Arkhan segera duduk di samping Umma ia menghela napas panjang untuk menguatkan dirinya.

"Umma, Uzzam, Ilmira Abang mau berbicara serius" ucap Arkhan yang sebenarnya gugup.

"Ada apa bang sepertinya serius sekali?" Tanya Umma yang secara sadar langsung mengarahkan pandangannya ke arah Arkhan.

"Abba kemana ma?" Tanya Arkhan sambil melihat sekeliling mencari Abba.

"Abba lagi di ruang kerja bang, ada apa sih sebenernya?" Tanya Umma wajahnya pun mulai serius menatap Arkhan.

"Mau gue panggil saja bang?" Tanya Uzzam yang telah berdiri dari Sofanya.

"Iya boleh Zam" sahut Arkhan saat ini Ilmira dan Umma terfokus ke Arkhan mereka bertanya-tanya dengan pikiran mereka masing-masing.

Uzzam puj telah mengajak Abba untuk berkumpul di ruang keluarga ini.

Uzzam segera duduk di samping Ilmira sedangkan Abba langsung duduk di samping Arkhan.

"Ada apa nak?" Tanya Abba kepada Arkhan.

Arkhan menatap satu persatu wajah mereka dan Arkhan pun mulai memberanikan diri.

"Umma, Abba Arkhan berniat untuk mengkhitbah perempuan yang telah Arkhan temui, setelah sekian lama Arkhan meminta petunjuk kepada Allah SWT Arkhan jadi semakin yakin untuk menikahi perempuan tersebut" penjelasan Arkhan dalam satu tarikan napas.

Respon mereka semua hanyalah diam.

"Umma, Abba dan adikku apakah kalian akan memberikan restu tersebut?" Tanya Arkhan kepada mereka saat ini.

Telapak tangan Abba terbenam di pundak Arkhan.

"Nak pernikahan itu tidak bisa di main-mainkan, siapa perempuan itu?" Tanya Abba dengan menghaluskan nada bicaranya.

"Zulfa, Zulfa Syafia Iqala Umma, Uzzam dan Ilmira telah kenal dengannya" sahut Arkhan.

"Apakah kamu yakin nak ingin menikahi perempuan itu?" Tanya Umma.

"Dia bukan dari keluarga kaya, dia perempuan yang masih kekurangan ilmu agamanya dengan ini atas seizin Allah Arkhan ingin melengkapi kekurangan dia dengan sedikit ilmu yang Arkhan punya" ucap Arkhan dengan mata yang sedikit berlinang.

"Keputusan hanya ada di tangan kamu, Umma dan Abba hanya bisa mendoakan yang terbaik buat kamu, Umma pun melihat Zulfa adalah sosok perempuan lembut dan baik Umma yakin kamu bisa membimbing dia menjadi wanita yang Sholihah" sahut Umma dengan nasihatnya.

ARKHANA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang